Chapter [2]

56.4K 534 15
                                    

Luca Black adalah pemuda yang tampan. Matanya biru hampir menghitam membuat siapa pun yang menatap mampu tenggelam di dalamnya. Rambutnya bewarna coklat gelap. Tubuhnya tinggi menjulang dengan warna kulit yang eksotis, coklat, dan membuat dirinya terlihat begitu seksi.

Usianya baru 18 tahun, tapi tubuhnya sudah tercetak dengan sempurna. Olahraga tidak pernah ia tinggalkan. Berbagai macam olahraga mampu ia kerjakan. Walaupun ia lebih menyukai buku-buku itu. Beberapa temannya di sekolah pun kerap memanggilnya si aneh. Ia tidak begitu populer karena Luca—walaupun memiliki fisik yang sempurna dan kemampuan olahraga yang luar biasa—ia terlihat aneh dengan buku-buku itu. Tapi beruntungnya, Luca dapat mencuri hati Haileyn, si Putri Sekolah dan juga salah satu most wanted.

Mereka berjalan beriringan menyusuri trotoar dengan tangan yang bertautan dengan sangat erat. Minggu pagi yang cukup ramai. Haileyn meminta Luca untuk mengantarnya ke salah satu toko untuk membeli beberapa barang yang unik. Haileyn bosan dengan suasana kamarnya. Ia akan mendekor ulang dan dibantu Luca.

Hubungan mereka hanya sebatas itu. Menghabiskan waktu bersama di akhir pekan. Berjalan dengan bergandengan tangan. Makan siang atau makan malam bersama. Hanya sebatas mencium bibir, tidak lebih. Entahlah, Luca bukan tipe laki-laki seperti itu. Ia tidak dikuasai oleh napsu. Membuat Haileyn bingung harus seperti apa. Merasa tersanjung memiliki kekasih seperti Luca atau merasa kecewa karena dirinya begitu menginginkan Luca.

"Haileyn, keberatan kalau aku ke toko buku sebelah dan kau memilih barang-barang di sini? Ada buku yang harus ku beli." Luca sedari tadi memang ingin sekali masuk ke toko buku di sebelah.

Haileyn mengangguk mengerti. "Baiklah, aku akan menyusul jika aku sudah selesai."

Luca pun mengangguk dan ia melangkah keluar menuju toko buku tersebut. Tidak terlalu ramai dan Luca langsung beranjak menuju rak buku yang dipenuhi oleh buku kesukaannya.

Astronomi. Luca sangat menyukai hal-hal yang berbau luar angkasa. Planet, komet, meteor bahkan alien. Luca menyukai semuanya dan selalu membaca tentang itu semua. Hal tersebut yang membuat dirinya terlihat begitu aneh. Walaupun sesekali juga Luca membaca komik agar tidak bosan.

"Kan! Aku bilang apa! Kau pasti berkencan dengan buku-buku." Luca terkejut saat mendengar suara Megan dari arah belakang. Keterkejutannya bertambah saat melihat apa yang Megan kenakan. Hotpants yang begitu pendek dengan kaus putih yang memeluk tubuh Megan dengan sangat erat. Begitu ketat dan menonjolkan dada besar Megan. Rambutnya ia urai dan sedikit berantakan. Ia terkesan begitu seksi dan panas.

"Apa yang kau lakukan di sini?"

Megan menunjukkan buku resep makanan yang ia beli untuk makan malam nanti. "Aku tidak bisa memasak. Jadi aku butuh panduan."

"Dengan pakaian seperti itu?" Luca memicingkan matanya saat melihat bibir Megan yang dipoles dengan lipstick bewarna merah darah. Astaga! Wanita ini seksi sekali!

Megan mengernyit. "Seperti apa?" Ia melihat tubuhnya sendiri dan sepertinya tidak ada masalah dengan pakaiannya.

Lihat! Wajahnya begitu polos. Apa ia tidak menyadari tatapan lapar yang ditujukan ke arahnya dari para pria yang ada di toko ini? Atau bahkan yang ada di luar sana!

"Luca..." Suara lembut Haileyn pun menyapa. Gadis itu sepertinya sudah selesai membeli barang-barang yang ia perlukan. Ia begitu terkejut saat Luca mengobrol dengan wanita cantik dan seksi. Biasanya Luca tidak pernah tertarik dengan wanita yang ia temui di tempat umum.

"Woah... Apa aku salah? Sepertinya kau memang benar-benar berkencan." Megan mengerling ke arah Luca lalu menoleh ke arah Haileyn sambil tersenyum.

"Dia siapa?" tanya Haileyn pelan kepada Luca.

ROOMMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang