Dua minggu setelah kejadian malam itu, Livya dan Vira masih belum bicara satu sama lain, Livya pun mulai melupakan masalah itu, namun ia masih tetap ingin mencari tahu apa yang ada dibalik semua masalah ini.
"Livyaaaa," panggil mama Livya dari dapur.
"Iya maaaaa," saut Livya dari kamar yang berada dilantai dua.
"Sini cepet bantu mama di dapur," jawab mama Livya sambil menggoreng ikan.
Livya pun bergegas turun kebawah menuju dapur untuk membantu mamanya, dan terlihat kakak dan papa Livya sedang menonton tv di ruang tamu.
Saat di dapur Livya berfikir untuk memperkenalkan Geo kepada mama dan papanya, Livya berencana ingin memperkenalkan mereka sore nanti.
"Mamaaa,maaf ya aku lama," teriak Livya sambil memeluk mamanya dari belakang.
"Iya sayang, enggak apa-apa, yang penting kan kamu mau bantu mama di dapur," saut mama Livya sambil tersenyum.
"Ma, aku mau ngomong nih," ucap Livya sambil membantu mamanya memotong bawang.
"Ngomong apa?" tanya mama Livya.
"Aku mau ngenalin seseorang ke mama, hmm... Orang ini agak spesial untuk aku," kata Livya sambil tersenyum malu dan pipi memerah.
"Aduh, anak mama udah besar ya, siapa sih? Pacar kamu yaaa?" jawab mama Livya sambil menyubit pipi manis Livya.
"Ya gitu deh ma, pokoknya nanti sore dia datang kesini," ujar Livya sambil menunduk dan tersenyum.
Setelah selesai membantu mamanya di dapur, Livya pun langsung kekamarnya dan menghubungi Geo untuk datang ke rumahnya sore nanti.
*di social media*Livya: Geo
Geo: iya ada apa?
Livya: nanti sore kamu bisa ke rumah aku?
Geo: Bisaaa,emang mau ada acara apa nih? Hehe
Livya: pokoknya kamu dateng aja dulu jam 4 sore
Geo: oke, tunggu ya
Waktu yang ditunggu pun tiba, Livya pun sudah berpakaian yang cantik namun simple.
Ting...tong...
Bel rumah Livya berbunyi itu tanda nya Geo sudah berada di depan pintu rumah megah Livya.
"Iyaaa sebentar," teriak Livya dari ruang tamu.
Livya pun membuka pintu rumahnya, terlihat Geo dengan penampilan yang sangat rapih membuatnya semakin terlihat tampan dan membawa sedikit makanan untuk Livya.
"Hai, Liv," sapa Geo dengan sedikit senyum manis dibibirnya.
"Hai, Ge, sini masuk." ujar Livya sambil menarik tangan Geo untuk duduk diruang tamu bersama papa dan mamanya.
"Ma, pa, ini dia orang yang aku maksud," ujar Livya sambil tersenyum melirik Geo.
Geo adalah anak yang sangat sopan jadi tak heran kalau Geo langsung mencium tangan kedua orang tua Livya dan duduk di sofa ruang tamu berdua dengan Livya berhadapan dengan sofa yang diduduki mama dan papa Livya.
"Ma, pa, aku rasa sekarang udah waktu nya mama sama papa tau siapa dia, namanya Geo," ucap Livya dengan sangat gugup.
"Memangnya siapa Geo ini nak? Apa lebih dari sekedar teman kamu?" saut papa Livya sambil melirikan matanya ke mama Livya.
"Om, tante, saya disini mau memperkenalkan diri, benar saya memang bukan hanya sekedar teman Livya, saya dan Livya sudah menjalin hubungan spesial kurang lebih satu tahun, sekitar 2 bulan yang lalu, saya sudah memperkenalkan Livya pada kedua orang tua saya, respon mereka sangat baik, mereka suka dengan Livya," ucap Geo dengan raut wajah yang serius.
"Wah, benerkan apa kata mama, pasti dia pacar kamu," jawab mama Livya sambil tertawa meledek.
"Jadi Geo ini pacar kamu?" tambah papa Livya sambil mengusap kepala Livya.
Perbincangan sore itu sangat berjalan baik, Geo begitu cepat akrab dengan orang tua Livya.
Keesokan harinya, Livya untuk pertama kalinya dijemput berangkat kesekolah dengan Geo, Livya sampai disekolah 5 menit lebih telat dari biasanya
"Eh Cil, liat deh, itu si Livya sama Geo berangkat sekolah bareng, tumben banget," ujar Patty sambil melihat kearah Livya dan Geo.
"Eh, kok tumben ya? Gue harus cari tau, hubungan mereka selama ini kan tertutup banget," kata Cecil sambil memandang sirik Geo dan Livya.
"Aku masuk kelas ya." ucap Livya pada Geo dan berbelok kekiri masuk kekelasnya.
Cecil, Patty, Adel dan Fayya mengikuti Livya dari belakang, dan ikut masuk kekelas.
"Hai Liv," sapa Cecil kepada Livya.
"Iya ada apa?" saut Livya sambil menaruh tasnya diloker bawah meja.
"Semenjak kejadian malam itu, kayaknya kita jadi diem-dieman gini ya," ujar Cecil.
"Gue lagi enggak mau bahas itu." Livya langsung pergi meninggalkan Cecil dan ketiga temannya.
Saat Livya berjalan keluar, Livya bertemu dengan Vira yang terlihat baru saja tiba disekolah, namun, saat Vira dan Livya berpapasan Vira hanya menunduk seakan-akan tidak menghiraukan keberadaan Livya.
"Vira, lo kenapa sih? Udah saatnya sekarang lo bilang ke gue, ada apa sebenernya?" tanya Livya sambil menarik tangan Vira, dengan nada yang cukup tinggi.
"Liv, intinya lo ikutin gue aja dulu, suatu saat nanti pasti lo bakal tau." saut Vira dan langsung pergi meninggalkan Livya menuju kelas.
Livya bingung, dia hanya ingin tau masaah apa yang disembunyikan sahabatnya itu, ia merasa penasaran karena ia tau masalah itu menyangkut dirinya.
Keesokan harinya, Livya terlihat sendirian jalan di Kooridor sekolah, karena kebetulan hari ini dia diantar oleh papanya kesekolah pagi itu.
"Livya," tegur Geo dari belakang.
"Eh, iya Geo," saut Livya
"Hmmm.. mama aku bilang, mama aku mau ketemu sama mama dan papa kamu Liv," ujar Geo sambil tersenyum dan mengangkat alisnya.
"Apa? Serius kamu Ge?," jawab Livya sambil terkejut bahagia.
"Iyaa, aku serius," ujar Geo sambil memegang kedua tangan Livya.
Livya dan Geo pun sangat bahagia hari itu, mereka pulang kerumah masing-masing dengan raut wajah yang sangat bahagia, memikirkan tiba nya hari dimana orang tua mereka berdua dipertemukan.
"Maa, aku pulaang," teriak Livya sambil membuka pintu rumah dan langsung berlari menuju kamar mamanya.
"Mah, aku mau bilang sesuatu sama mama," ujar Livya.
"Iya Livya, kamu mau bilang apa? Kok kayanya kamu ceria banget? Sampai lupa ketuk pintu kamar mama," jawab mama Livya sambil memegang majalah yang habis dibacanya.
"Jadi gini maa, mamanya Geo itu pengen..."
"Papa pulang," teriak papa Livya dari bawah, yang terlihat baru pulang dari kantor.
"Eee, sebentar ya sayang, mama mau sambut papa dulu dibawah, sebentar yaa," ujar mama Livya yang bergegas turun kebawan menyambut papa Livya yang baru tiba dirumah.
Mood Livya pun langsung turun 50%, hatinya yang gembira menjadi kacau, karena niatnya ingin membicarakan segera tentang pertemuan orang tuanya dan orang tua Geo harus tertunda sebentar.
Makasi udah baca, jangan lupa vote yaaa, maaf kalo masih banyak banget kekurangan😍😍😍😚
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful In Time
Teen FictionLivya Diandra gadis cantik berusia 17 tahun yang memiliki masalah didalam hal percintaan dan persahabatannya, dirinya tidak pernah menyangka kalau semuannya ini datang setelah anak baru itu memasuki kehidupan Livya yang sebelumnya bahagia.