"Maaf ya [y/n]-chan, kita harus pindah lagi."
Sudah 6 tahun lamanya kau tinggal bersama dengan keluarga Akabane. Dan keluarga ini memang sering berpindah-pindah, dan tentu karena kau dan Karma baru berusia 12 tahun, kalian harus ikut dengan mereka. Pekerjaan Yako sebagai detektif sering membuatnya harus berada di tempat berbeda-beda dalam waktu yang cukup lama.
Terutama saat kau mengetahui jika Yako dan juga Neuro ternyata sangat terkenal di Jepang bahkan diluar Jepang.
Dalam perpindahanmu selama beberapa kali itu pula kau mencoba untuk mencari tahu keberadaan dari Korosensei dan juga Nagisa serta yang lainnya. Namun hasilnya nihil.
Ingin mengubah hal-hal yang benar-benar menjadi sebuah tragedi di alur cerita dunia inipun kau tidak bisa. Kau tidak mengenal dan tidak tahu dimana Aguri sekarang. Dan tentu saja kau juga tidak tahu dimana Korosensei yang berada diluar Jepang sekarang berada.
Yang bisa kau lakukan hanyalah hidup sebagai anak biasa hingga waktunya tiba. Hingga mungkin kau bisa mendapatkan celah untuk mengubah beberapa hal disana seperti menghentikan kematian Aguri ataupun menghentikan perubahan Korosensei.
(—ah mungkin untuk yang itu tidak. Lagipula tidak akan menyenangkan berada di kelas 3-E tanpa ada sosok gurita itu bukan.)
"Tidak apa-apa, tetapi aku malas pergi ke sekolah..."
"[y/n] benar, pelajaran di sekolah membosankan. Apakah tidak bisa kalau otou-san saja yang mengajari?"
"Ayah kalian sudah cukup sibuk, dan tentu saja kalian tidak perlu mengambil seluruh pelajaran yang diajarkan oleh ayah kalian," Yako tampak menghela napas kesal karena kalian benar-benar menyerap semua ajaran dari Neuro baik yang baik ataupun buruk, "dan kalian harus bergaul dengan anak-anak lainnya. Jangan membuat masalah seperti waktu itu Karma."
Karma bersiul sambil memalingkan wajahnya. Kau tampak hanya menatap saudara laki-lakimu itu, yang memang sangat usil sejak mereka masuk ke sekolah itu, "tidak ada wasabi yang dimasukkan kedalam makanan teman-temanmu dan [y/n]-chan, tidak boleh ada laporan kalau kau memukul teman kelasmu lagi."
"Itu karena mereka yang memulai..."
"Aku benar-benar ingin menyalahkan ayah kalian yang ingin kalian belajar bela diri sejak dulu, pokoknya tidak boleh ada kekerasan," kau mengangguk walaupun dalam hati tentu kau tidak akan janji dengan itu, "tidak ada protes lagi. Dan Karma-kun? Jangan mengajak [y/n]-chan untuk berbuat usil."
"Akan kuusahakan!"
'Aku menganggap itu menarik kok...'
"Yako, kalau kau tidak siap dalam 1 menit aku akan meninggalkanmu," Neuro berbicara dari bagian depan rumah mereka dan membuat sang gadis menoleh dengan segera dan terlihat sedikit panik. Namun ia tidak segera berbalik dan berjalan, ia membungkuk di depan kalian.
"Yakin tidak ingin diantar?"
"Tidak apa-apa, okaa-san dan otou-san sibuk bukan? Aku dan [y/n] akan berangkat sendiri. Lagipula kami sudah hapal tempatnya," Karma tampak menyilangkan tangannya di belakang kepala dan tersenyum lebar dan kau tampak mengangguk setuju.
"Baiklah, dan [y/n]-chan—ingat untuk memperkenalkan namamu dengan Akabane oke? Kau adalah adik dari Karma bukan?" Yako tampak tersenyum kearahmu dan menepuk kepalamu. Membuatmu tampak menunduk sedikit malu karena hal itu, "oke—kalau ada apa-apa, kau tahu harus menghubungi siapa. Godai akan datang membantu kalian."
"Bukankah Godai-san tidak ada di kota ini?" Kau menatap Yako yang tampak hanya tertawa canggung sambil mengalihkan perhatiannya.
"Entahlah, yang pasti ayah kalian yang mengatakan pada Godai untuk datang kalau ada masalah. Jadi, ada pertanyaan lain?" Kau dan Karma menggeleng bersamaan sebelum Yako mendaratkan kecupan di pipi pada kalian, "baiklah, kami akan kembali 1 minggu lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Duo Trouble
FanfictionSummary : Orang tuamu beranggapan jika hobimu yang berkutat dengan anime dan manga sangat mengganggu mereka, dan di sekolah kau bahkan tidak bisa mendapatkan teman dan selalu gagal dalam melakukan apapun. Kau berharap kau mati saja. Kau berharap jik...