Memakai seragam Kunugigaoka bukanlah satu hal yang pernah kau bayangkan. Jas abu-abu dengan kemeja putih, lalu dasi hitam yang kau kenakan dengan rapi. Oke, sebenarnya kau bukan tipe orang yang akan mengenakan pakaian seperti ini jika tidak terpaksa. Kau bisa melihat kearah cermin yang memantulkan bayanganmu, sesekali mencoba untuk melonggarkan dasimu dan melihat apa itu cukup untukmu pergi dengan penampilan seperti itu.
"Hee~ apakah masa puber juga bisa sampai ke perempuan tomboi sepertimu (Name)?" Karma meletakkan kepalanya diatas bahumu dan menatap pantulan cermin yang ada di depan mereka.
"Karma, jangan mengagetkan!"
"Heh, karena kau terlalu lama bercermin makanya aku mencoba mencarimu. Kalau tidak berangkat sekarang kita kan terlambat," Karma mundur dan kau berbalik untuk menemukan pemuda itu mengenakan pakaian Kunugigaoka yang rapi. Itu hal yang langka, karena Karma yang kau tahu tidak akan memakai seragam seperti ini, "(Name)?"
"Uh, ayo berangkat," pada akhirnya kau memutuskan untuk membenahi pakaian dan rambutmu serapi mungkin. Karena Karma saja memakai pakaian yang rapi seperti itu, kau tidak mungkin memakai pakaian yang tidak benar kan, "ngomong-ngomong kau lebih menarik pakai baju seperti itu. Biasanya kau sembarangan memakai baju."
"Kalaupun sembarangan aku masih tetap menarik dimata orang lain."
"Dasar narsis..."
.
.Aula dari Kunugigaoka memang sangat besar dan semua murid baru berkumpul dan berbaris menjadi satu. Sementara kelas 2 dan 3 berbaris menurut kelas mereka masing-masing. Dan dari para murid yang saling mengobrol, hanya satu barisan kecil yang berada di bagian paling ujung yang tampak tidak berbicara dan hanya menundukkan kepalanya.
Kelas 3-E.
Kau hanya menatap mereka yang tampak tidak percaya diri dan seolah tidak memiliki masa depan lagi.
"(Name)?"
"Ah, kenapa Karma?"
"Apa yang kau lihat? Jangan melamun kalau tidak mau kita terpisah dari kerumunan ini," kau tampak mengangguk dan membiarkan Karma menarikmu menuju ke tempat yang sedikit lebih melegakan, "benar-benar ramai ya. Kurasa disini lebih bagus."
"...ini barisan paling belakang Karma..."
"Aku tidak suka berada di barisan depan. Disini masih terlihat kok," Karma tampak menyilangkan tangannya dan tersenyum penuh kemenangan. Karena kau sendiri juga malas dengan barisan depan, kau setuju-setuju saja untuk berada disini.
"Yakin kau ingin disini?"
"Kurasa lebih baik disini, aku tidak begitu suka mendengar pembicaraan mereka."
Karma berada di sebelah kananmu, dan kau mendengar dua suara familiar yang tampak membuatmu refleks menoleh. Pemuda berambut strawberry tampak berada disana bersama dengan pemuda berambut cokelat yang merupakan teman dekatnya.
"Oh kau disini juga (Name)?" Ren Sakakibara yang menyapa duluan. Asano yang melihat temannya menyapa seseorang menoleh kearah kanannya dan bertemu pandang denganmu.
"Ah..."
"Oh kau--"
"Ada apa (Name)--huh, kau?"
Sekarang kalian berempat saling berpandangan dimana Ren yang awalnya menatapmu kini menatap Asano. Asano sendiri yang awalnya menatapmu kini menatap Karma sengit dan Karma yang juga menatapmu awalnya membalas tatapan Asano.
"Ternyata rambut cabe ada disini juga. Kau bisa menyelesaikan ujian sekolah ini? Aku cukup terkejut," Asano berbicara dengan nada sengit kearah Karma yang membalas tatapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duo Trouble
FanfictionSummary : Orang tuamu beranggapan jika hobimu yang berkutat dengan anime dan manga sangat mengganggu mereka, dan di sekolah kau bahkan tidak bisa mendapatkan teman dan selalu gagal dalam melakukan apapun. Kau berharap kau mati saja. Kau berharap jik...