Asano's Problem (3)

2.6K 289 114
                                    


"Aku pulang..."

Kau melepaskan sepatumu dan menatap kearah depan rumah dimana Yako dan juga Neuro serta Karma berdiri disana. Tentu saja itu cukup untuk membuatmu mengerutkan dahi karena senyuman Yako dan juga tatapan kesal dari Karma dan juga Neuro ayahmu.

"...ada apa ini?"

"Anakku ternyata sudah besar," Yako memelukmu semakin membuatmu bingung hingga Neuro berjalan mendekatimu masih dengan tatapan kesalnya.

"Jadi, itu yang disebut Karma sebagai Asano-kun?"

"Kau boleh mencari kekasih yang normal dan tidak seperti kakakmu dan juga ayahmu," Yako tampak senang dan mengacak rambutmu. Perkataan mereka berdua membuatmu sadar dengan apa yang mereka bicarakan.

"A--Asano-kun hanya temanku. Ia membantuku belajar untuk ujian semester ini!"

"Kalau kau ingin mengajaknya kemari kaa-san akan dengan senang hati menerimanya," sepertinya Yako tidak mendengar perkataanmu dan tampak bersenandung senang sementara Neuro dan Karma tampak menghampirimu.

"Kau tahu kalau ia tidak sebaik yang kau lihat bukan [Name]? Seharusnya kau sudah menjauhinya."

"Aku belum memperbolehkanmu untuk berpacaran [Name], jadi aku harus melihatnya apakah baik untukmu atau tidak."

Dan perkataan dari kedua pria di keluargamu itu tampak membuatmu sweatdrop entah sudah keberapa kalinya hari ini.

"Sudah kubilang Asano-kun hanya teman yang mengajariku untuk ujian bulan depan!"

.

.

"Begitulah, karena Karma mengatakan kita selalu pulang bersama, ayah dan ibuku mengira kalau kita berpacaran," Asano tampak menatap tidak percaya padamu yang menceritakan semuanya saat kalian berada di perpustakaan kala itu. Ren yang saat itu juga ikut tampak mencoba menahan tawanya.

"Jadi... itu juga alasannya ada disini?"

Asano menatap kearah Karma yang tampak masih membaca buku sambil menyender santai di kursi tempatnya duduk. Kau tidak mengerti, hari ini Karma bahkan tidak mendengarkanmu untuk menyuruhnya pulang.

"Heee kau keberatan aku ada disini?"

"Sangat, kau hanya mengganggu," Asano menatap tajam kearah Karma yang balas menatapnya tajam.

'Kalau seperti ini, aku tidak akan bisa belajar...' Ren tampak tertawa dan menepuk punggungmu pelan.

"Lagipula, aku tidak ingin meninggalkan [Name] dengan pencu--" menyadari apa yang akan dikatakan oleh Karma, kau segera menutup mulutnya dan membuat Ren ataupun Asano menatapnya heran. Kau membalas dengan tawa canggung.

'Bukankah sudah kukatakan untuk tidak mengatakannya?! Dan didepan Asano!'

'Memangnya kenapa? Kau bilang juga kalau ia bukan siapa-siapa, tetapi kau sangat melindunginya,' Karma dan kau berbisik dan kau hanya mencubit pinggangnya dengan keras.

"Baiklah," Asano berdehem untuk menghentikan bisikan kalian, "aku akan menganggap dia tidak ada."

.

.

"Bodoh, jawaban yang kau tulis itu salah kepala strawberry!"

"Lihat dulu jawabanmu yang nomor 3 itu cabe, kau sendiri juga salah mengalikan bilangan itu."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 24, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Duo TroubleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang