Kunugigaoka & (Soon to be) Five Virtuoso

2.3K 308 36
                                    

Author note :

Saya terharu coba liat berapa reader dan votenya ;_; ga nyangka kalau cerita yang ini bakal disukain banget. Maaf kalau lama updatenya, tapi sekarang saya update kok ^^

Saya kemarin soalnya bantuin sepupu buat bikin ffic juga disini. Dan kalau ada yang mau baca mungkin? Ceritanya bagus loh :o

Nama akunnya Ciocarlie :) dia sudah bikin 3 (mau jadi 4) cerita dan bekas author ffn ;)

Oke kenapa Promosi...

Lanjut ceritanya~

Special thanks for : All reviewer, voter, and Viewers.

.
.

"Jika ia tetap disini, aku tidak tahu apa yang akan terjadi padanya setelah ini..."

"Lalu, apa yang akan kau lakukan?"

"Sesuatu yang seharusnya kulakukan sejak dulu..."

Suara dua orang yang sedang berbincang terdengar olehmu saat kau menempelkan telingamu di pintu yang ada dihadapanmu saat ini. Kau mencoba untuk mendengarnya, dua suara yang menurutmu sangat familiar kau dengar. Namun, dilain pihak kau juga seolah tidak pernah mendengar suara itu.

Pintu kau buka sangat pelan dan mengintip pada dua orang yang sedang berbincang itu. Seseorang membelakanginya, seseorang yang sangat kau kenal baik.

"Aku akan melakukan apapun untuknya... Untuk [y/n]ku."

.
.

"[Y/N]!"

Matamu segera membuka lebar saat suara itu membangunkanmu. Kau bisa mengenali tempat itu, rumahmu, Karma, dan orang tua kalian yang entah keberapa kalinya. Namun untuk kali ini, hanya ada kau dan juga Karma disini.

Ya, kota dimana SMP Kunugigaoka berada adalah tempat terakhir untukmu tinggal. Kau tidak akan ikut orang tuamu untuk pindah lagi setelah meminta hal itu pada Yako. Awalnya Yako tidak begitu setuju, namun dengan bantuan dari Karma akhirnya mereka setuju dengan syarat bahwa tidak ada masalah yang dibuat olehnya ataupun Karma.

"Kau tidak apa-apa? Okaa-san menyuruhku untuk membangunkanmu, tetapi kau terlihat gelisah saat tidur dan aku mencoba untuk membangunkanmu."

Ngomong-ngomong tentang mimpi tadi...

Kau tidak bisa mengingatnya dengan jelas, namun yang pasti kau bisa yakin jika apa yang kau lihat itu adalah sebuah memori. Terlalu nyata untuk menjadi mimpi, karena semenjak kau datang ke kota ini, mimpi itu terus terlihat. Tetapi satu hal lagi yang kau yakini adalah, kau tidak tahu tentang memori itu. Itu bukan memorimu sebelum terkirim ke dunia ini.

"Nggak, cuma mimpi buruk kok..."

...

"Kau bisa mimpi buruk ya? Kukira tidak."

"KARMA!"

.
.

"Baiklah, kali ini pekerjaanku dan ayah kalian cukup lama. Tetapi sesekali kami akan kemari untuk menjenguk kalian."

Yako mengecup pipimu dan akan mengecup pipi Karma kalau pemuda itu tidak menunjukkan wajah jijik. Karma memang tidak suka dianggap anak kecil, dan sikapnya memang sudah terlalu dewasa untuk anak seusianya. Yah, kau juga sih.

"Apa yang akan kalian lakukan setelah ini?"

"Berjalan-jalan dan melihat kota ini, [y/n] yang mengusulkan," Karma menunjuk kearahmu yang tampak mengangguk. Tentu saja kau harus tahu letak dan seluk beluk tempat yang akan kau tinggali dan akan menjadi awal dari 'misi' yang akan kau lakukan.

Duo TroubleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang