What's Wrong?

183 20 3
                                    

Pelajaran pertama hari ini adalah olahraga. Pelajaran hari ini hanya mengukur kemampuan berlari. Tepatnya lari estafet 4×400 meter.

Hyunmi, Gaeun, Yoora, dan Raehee yg kebetulan berada pada regu yg sama sudah bersiap di posisinya masing2. Hyunmi menjadi pelari pertama karena kemampuan start-nya cukup baik. Yoora yang larinya paling cepat menjadi pelari kedua. Raehee menjadi pelari ketiga karna ia mampu menguasai tikungan dengan baik.
Dan dengan itu, sudah dapat dipastikan bahwa Gaeun yg akan menjadi pelari keempat. Meskipun mempunyai tubuh yg 'sedikit' berisi, kemampuan berlari dan daya tahannya tidak bisa diremehkan.

Hwang Seonsaengnim sudah berdiri di dekat garis finish dengan pengeras suara di tangannya.

"Baiklah anak-anak, bersiap di posisi masing-masing!" Perintah Hwang Seonsaengnim dengan menggunakan pengeras suara ditangannya.

Hyunmi dan tiga pesaingnya mengambil posisi start jongkok, begitu juga teman se-regu mereka. Sementara siswa-siswa yg belum mendapat giliran, menonton dengan antusias.

Hwang Seonsaengnim memberi aba-aba, "Bersedia... Siap... Mulai!"

Dengan aba-aba itu, para pelari menghentakkan kakinya. Dari sini terlihat Hyunmi yg memimpin. Yoora yg melihat Hyunmi hampir sampai ketempatnya, mulai bersiap. Dan setelah tongkat sepanjang 30 cm itu sampai ditangannya, Yoora langsung melesat dengan kecepatan yg luar biasa. Setelah sampai di tempat Raehee, Raehee langsung menerima tongkat yg di sodorkan padanya dan berlari kencang menuju tempat Gaeun. Sejauh ini regu mereka masih memimpin.

Setelah sampai ditempat Gaeun, Raehee langsung memberikan tongkat yg dipegangnya dan diterima oleh Gaeun yg langsung berlari kencang, menimbulkan decak kagum dari semua teman sekelasnya. Tidak menyangka bahwa Han Gaeun yg berisi itu punya kemampuan lari yg 'wow'

Di seperempat jalan, Gaeun menoleh ke kiri dan menemukan sesuatu yg membuat fokusnya terpecah. Beberapa puluh meter darinya, Do Kyungsoo sedang berjalan dengan begitu kerennya. Waktu terasa berjalan lambat baginya, semua seperti 'slow motion'. Dan tanpa di sadarinya, gadis itu sudah berlari keluar lintasan yg memang berada di paling pinggir, bahkan teriakan teman-temannya pun tak terdengar olehnya. Hingga akhirnya Gaeun kembali ke kenyataan saat dirinya menabrak Hwang Seonsaengnim, membuatnya tersungkur dengan bokong yg mendarat terlebih dahulu.

Gaeun mendongak, menatap Hwang Seonsaengnim yg menggelengkan kepalanya, lalu menyengir.

"Ma-maaf, seonsaengnim."

Semua teman sekelasnya tertawa. Hyunmi melongo, Yoora menepuk jidat dan Raehee memasang wajah datar. Bagaikan telepati, ketiganya membatin sebuah kalimat yg mempunyai jumlah kata maupun suku kata dan makna yg sama.

"Kenapa Gaeun tiba-tiba seperti itu? Ada apa dengannya?"

®

"Apa anda memanggil saya, ssaem?" Kyungsoo yg baru saja diruang guru langsung bertanya pada Lee seosaengnim yg tadi memang memintanya untuk datang keruangannya.

Lee seonsaengnim pun mengangguk, tak lama guru berwibawa itu pun menyuruhnya untuk duduk.
Lee seonsaengnim berdeham pelan.

"Jadi begini, kau tahu sendiri kan kalau sekolah kita ditawari untuk mengikuti olimpiade fisika di Hardvard?" Tanya Lee seonsaengnim basa-basi.

Kyungsoo mengangguk, "Ya, lalu kenapa saem?"

Lee seonsaengnim pun tertawa canggung dan menggaruk tengkuknya.
"Kau tau sendiri kan jika kita tak mengirimkan perwakilan dari sekolah kita maka itu sangat memalukan?" Tanyanya lagi.

"Benar." Jawab Kyungsoo cepat.
"Ah, apa anda ingin saya mengikuti olimpiade tersebut?" Kyungsoo seperti nya sudah mengerti arah pembicaraan ini.
Memang, Kyungsoo sering terpilih untuk mengikuti olimpiade fisika antar provinsi. Kadang di Busan, Daegu maupun provinsi2 lainnya. Tapi kini Kyungsoo perlu berbangga hati karena berkat kepintarannya dirinya bisa mengikuti olimpiade itu antarnegara, di Hardvard pula.

In Your EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang