chapter 7

35.6K 2.3K 273
                                    

Rapat baru saja usai dilakukan.satu persatu peserta rapat berhamburan keluar ruangan.prilly yang merasa perutnya sudah sangat keroncongan segera mengemasi barang.namun secepat apapun ia berkemas,jika ketiga atasan nya itu belum selesai berdiskusi.maka harapan nya sama saja sebatas ilusi.

"Kenapa kita tidak mencoba mengirim seseorang untuk menjadi mata-mata mas ?" tanya felly antusias.bahkan usulnya itu langsung mendapat anggukan setuju dari angga

"Mas tidak ingin menggunakan cara licik seperti itu.mengetahui kelemahan lawan tidak perlu menggunakan cara picik ." balas ali .angga dan fely hanya bisa mendengus sebal.saudara tertua mereka itu memang selalu berfikir realistis.padahal di dalam dunia perbisnisan cara-cara seperti itu sudah menjadi hal yang tabu.

Prilly yang memang sudah tidak bisa fokus hanya dapat menanggapi seadanya.saat ini mereka masih berada di ruang rapat.ali duduk di kursi kebanggaan nya, dengan prilly yang ada di sisi kirinya sedangkan angga dan fely berada di sisi kanan.

"Terserah mas saja kalau begitu.angga dan fely percaya pada kemampuan mas" ucap angga menengahi "tapi perusahaan memang harus segera bertin-"

Kriuukk..kriiukk..

Ucapan angga terhenti seketika.semua mata langsung terarah pada sumber suara aneh tersebut.dan sumber itu ternyata berasal dari perut seorang gadis yang tengah menahan malu saat ini.wajah nya benar-benar merah.membuat angga dan felly tertawa terbahak-bahak.

Bahkan Felly pun tak bisa menahan tawa

"Ma..maaf.."ucap prilly sungkan.gadis itu benar-benar merasa ciut.bahkan ia tak sanggup melihat ke arah ali yang saat ini juga ikut menatapnya.

"Kamu lapar..?" tanya angga disela-sela tawa nya.prilly hanya bisa tersipu dengan kepala yang perlahan mengangguk.

"Ya sudah ikut aku saja.kebetulan aku juga sudah ingin pergi makan siang"tawar angga

Prilly menggeleng cepat"Tidak perlu pak ,saya ingin makan bersama staf yang lain saja dibawah" dusta nya.sungguh walau tak melihat, prilly sangat yakin ali sedang menatapnya tajam.

"Ayolah untuk ka-"

"Angga aku ingatkan bahwa kita harus menemui klien setelah makan siang,jika kau harus mengantarnya kembali kesini ,maka dapat ku pastikan kita akan terlambat" potong felly.membuat angga harus menghela nafas panjang dan sedikit mendengus sebal

"Baiklah...tapi jangan pernah makan dengan staf pria,karna mereka semua berbahaya" ucap angga .membuat felly memutar bola matanya

"Kau lebih berbahaya angga"

"Diam lah felly,ayo berangkat atau dapat ku pastikan kita akan terlambat" ucap angga menirukan gaya bicara arogan fely dan segera berlalu.

Fely menggerutu sebal.dengan cepat ia mengalihkan pandangan pada sang kakak "lihat lah mas,dia tidak pernah menghormati ku" rengeknya manja.namun ali hanya menggeleng kecil dan memberi isyarat mata agar gadis itu segera mengikuti angga

"mas juga sama saja" ketus fely dan segera berlalu.

Prilly yang sedari tadi memperhatikan pertengkaran kecil itu jadi ikut tersenyum.terkadang fely bisa kelihatan seperti anak kecil jika di depan ali.

"Kau lapar .?"

Prilly tesentak lalu mengalihkan pandangan nya pada suara bariton milik bos nya itu. Kegugupan langsung melandanya saat mendapati ali tengah menatapnya

"Se-sedikit pak " ucap prilly gugup.namun kegugupan itu segera berganti rasa bingung saat ali menyerahkan sebuah kunci kearahnya.

"Turun ke bawah lebih dulu.aku masih harus mengambil beberapa barang di ruangan.dan kau harus memastikan tidak ada satu orangpun yang melihatmu masuk kedalam mobil ku.kau mengerti..?"

MY PRETTY SERVANTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang