Waaahh gantengnyaaaaa....!!"
" Lihat tingginya..
" Oh tidak.. coba lihat otot otot dibalik lengannya itu...
" Ya ampuunn sorot matanya, pantas saja ratu memilihnya!!!
" Jangankan pangeran, rakyat jelata aja kalau seperti dia dewipun akan bertekuk lutut..
" Ya tuhaaa...nnn dia manusia atau pangeran yunani?
(Para pelayan heboh saat Mika mendaratkan kakinya dihalaman istana)
" Ratu Rav. Itukah dia?". Tanya bibi Helen (ibu Albertus) dari atas kastil Ratu. Ravega tersenyum dengan anggukan lirih dan mata berkaca kaca.
Akhirnya, setelah 10 tahun..
Aku kembali melihatnya..." Saya seperti melihat malaikat tanpa sayap hinggap diistana ini. Dia benar benar berkilau." Ucap wanita tua itu terpesona.
Ravega menghapus air matanya yang hampir menetes. Wujud yang selama ini hanya ada di dalam imajinasinya kini berdiri hanya dengan jarak beberapa meter saja darinya.
" Dia sama sekali tidak berubah. Akhirnya.. setelah 10 tahun, aku bisa melihatmu kembali.. pangeran ku..." Ucap Ravega gemetar.
Mika tampak melangkah bersama Albertus kedalam istana. Beberapa saat kemudian, Langkahnya terhenti.
Ravega yang melihat dari atas kastil mengernyit. Namun...
DEG
Nafasnya seolah tertahan saat Vallen tiba tiba mengangkat wajahnya dan melihat lurus ke arahnya.
" Dia.. melihatku??" Wajah Ravega memerah. Dia berusaha tersenyum
" Matanya benar benar indah yang mulia." senyum bibi Helen.
Ravega melambaikan tangannya grogie.
" Hai Vallen." Bisiknya dengan bahasa bibir. Beberapa saat, pangeran itu tersenyum lalu membalas lambaiyannya dengan anggukan hormat yang membuat Ravega seolah melemah seketika.
Dia kemudian melangkah masuk." Bibi.. apa aku masih hidup?". Tanya ravega limbung saking bahagianya.
" Ya yang mulia ratu." Senyum bibi Helen memapahnya.
" Bibi ini seperti mimpi.. dia. dia.. tersenyum padaku." Suara Ravega gemetar. Bibi tua itu hanya bisa mengangguk dengan senyum tenang.
Ratu telah benar benar kehilangan kendali karna dia..
Another
Beberapa saat kemudian..
" Ini ruanganmu pangeran, mungkin ruangan ini jauh lebih besar dan mewah dari kamar terbesar diistanamu sekalipun, jadi kalau kau membutuhkan apapun panggil saja pelayan." Albertus membukakan sebuah pintu dua sisi dengan ukiran perak disegala sudutnya.
Mika tersenyum melihat ruangan besar yang memang sangat memukau didepannya. Furnitur mewah, dekorasi dan warna warna yang terlihat berkelas membuatnya menarik napas." Terimakasih." Ucapnya ramah pada Albertus.
" Ya, istirahatlah. Aku yakin setelah ini kau tak akan bisa istirahat lagi." Ucap pengawal pribadi itu hendak melangkah pergi.
" Tunggu!!".
Albertus mengernyit. Mika menggenggam pundaknya kuat. Pemuda itu menatap Albertus dengan tenang.
" Aku harap, kau tidak merasa terancam oleh kehadiranku, bersikap baiklah padaku maka aku akan sangat berterima kasih, kau tahu.. kau hanya seorang pelayan, dan tak akan ada yang menjamin jika kelak posisimu akan terancam." Ucapnya tenang tapi cukup membuat Albertus menggertakkan rahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Black Shadow (Published)
FantasíaThriller The Black Shadow : https://youtu.be/y2rjnFGmzZY Sudah bisa ditemukan di toko buku/gramedia terdekat ya 😘 Namaku Alicia Ravega Cantik, pintar dan berkuasa adalah nama lain dari diriku. Tak ada yang tak mengenal atau patuh padaku. Mereka m...