Yang akan dibukukan Versi revisi yaa tidak sekacau di wattpad ini 😂😂😂
--- Saingan
" Hei kau!!" Tekannya saat Mika hendak memasuki ruangannya. Pemuda itu menutup buku yang dia baca sambil berjalan tadi lalu mencoba mencari sumber suara ditempat yang mulai gelap karna larut.
Senyum manisnya tersungging saat melihat pangeran Zolla menatapnya dengan gurat penuh kemarahan.
" Sampai kapan pemuda tak tahu diri sepertimu berada disekitar Alice hah? Apa kau tidak menyadari statusmu?" Tekannya melangkah tegap kearah Mika.
" Tidak tahu diri?" Mika mengernyit tenang. Melihat itu emosi Zolla naik, ia kembali teringat kejadian pagi tadi. Diraihnya sesuatu dari sisi celananya. Dan..
" Craaassshhh!" Sebuah pedang terhunus tepat dileher Mika.
Namun... pemuda itu sama sekali tidak bergidik takut atau melangkah mundur. Cahaya matanya masih tenang.
" Anak haram dan seorang pangeran rendahan. Kau tidak pantas mengangkat wajahmu padaku!" Tekan Zolla.
Mendengar itu, Mika lagi lagi tersenyum lalu memegang pedang itu dengan kedua jarinya dan menurunkannya pelan.
" Hati hati pangeran. Anda baru saja membuktikan kalau pangeran tertinggipun takut pada manusia rendahan." Ucapnya santai namun penuh penekanan.
" Kau!!" Zolla menggertakkan rahangnya merasa tersindir
" Dengar! Jangan macam macam dengan saya. Atau anda akan menyesal pernah bernapas didunia ini!" Ucap Mika kemudian masih dengan wajah santainya.
" Beraninya kau mengancamku! Kau akan lihat apa yang akan dilakukan Alice padamu saat dia tahu apa yang kau katakan padaku!" Ancam Zolla
Mika menarik napas panjang lalu mendecak pelan
" Silahkan saja. Dan saya akan menjamin dia akan mencium saya. Tepat disini!" Wajah Mika berubah serius menunjuk lehernya yang sedikit tergores akibat pedang Zolla tadi.
DEG
Zolla memucat. Betapa cerobohnya ia melukai pria berbahaya itu tadi.
" Lakukan apapun yang kau mau Zolla. Jangan menggangguku. Atau kau yang akan melihat siapa Mikaila Sebenarnya!" Ucap Mika dingin lebih terdengar seperti ancaman. Ia lalu membalikkan tubuhnya dan beranjak begitu saja memasuki ruangannya.
Menyisakan Zolla yang menggenggam pedangnya kesal***
Pagi itu..
Adalah seminggu semenjak pangeran Zolla berkunjung kesana. Sejak itu pula, ia sama sekali tak membiarkan Ravega bertemu denga Mika. Pangeran itu seolah menunjukkan pada semua orang bahwa ia lebih layak bersanding bersama sang Ratu. Perlahan namun pasti, ia berusaha menjauhkan pandangan Ravega pada saingannya ituHingga...
Pagi itu, saat Zolla membawa Ravega ketaman..
" Alice, apa kau yakin Mika mencintaimu?" Pertanyaan sang pangeran membuat Ravega mengernyit.
" Tentu saja."
" Yang kulihat tidak begitu, coba kau perhatikan selama aku berada disini dia bahkan seolah tak merindukanmu kan?"
" Dia pasti merindukanku, hanya saja.. saat dia menjadi perdana menteri. Dia memang sibuk." Ucap Ravega dengan gurat kecewa diwajah cantiknya
KAMU SEDANG MEMBACA
The Black Shadow (Published)
FantasyThriller The Black Shadow : https://youtu.be/y2rjnFGmzZY Sudah bisa ditemukan di toko buku/gramedia terdekat ya 😘 Namaku Alicia Ravega Cantik, pintar dan berkuasa adalah nama lain dari diriku. Tak ada yang tak mengenal atau patuh padaku. Mereka m...