Part X

7.1K 463 50
                                    

Biar Afdhol nonton dulu Thrillernya yuk :

Mulmed : Avan J as King Julliant Albus

" Ayo cium mempelainyaa!" Sorakan itu seolah membuat jantung Mika berlari dari tempatnya. Wajah tampannya yang selalu tenang tampak pucat mencoba melirik kearah kakaknya, tapi sialnya kakaknya hanya mengangkat alisnya seraya tersenyum di kursi pertama. Benar benar tidak bisa diharapkan. Mika merasa tercekik.

Menciumnya??
Didepan semua orang??
Ya Tuhan.. Mika, dosa apa yang membuat tuhan menghukummu begini??

" Apakah anda tidak ingin mencium mempelai anda yang mulia? Sebagai pengesahan." Senyum pria berbaju hitam itu semakin menambah kegalauan hati Mika.

" A..aku.. begi..ni.. a..ku." Mika terbata.

Bagaimana ini??
Rasanya aku lebih baik menghadapi 100 musuh.

" Vallen??" Ravega mengernyit menatap pria yang baru saja dinikahinya itu. Mika tersenyum getir lalu menarik napasnya beberapa kali.

" A..ku itu.. a..aku..A..lice.. a..ku..(sekali lagi napas mika seolah tercekat)"

Ya Tuhan..
Ada apa denganku??
Bahkan bicarapun aku tak bisa
Apa yang harus aku lakukan?

Ravega mendengus kesal melihat tingkah Vallennya.

Hingga..

" Payah!" Decak sang Ratu, lalu...

DEG

" Yeeeeeeeeee.. ternyata sang pangeran jauh lebih pemalu dari pada Ratuuuu!!"  Sorakan dan tepuk tangan itu semakin terdera. Saat...

" Mmmmmmhhh."  Ravega menarik kerah kemejanya semakin dekat. Nafasnya mulai memburu.
Dengan lihai ia mencium, mengecup dan melumat bibir suaminya seolah mereka hanya berdua saja ditempat itu. Ravega menikmatinya sementara dilain pihak...... lutut Pangeran itu seolah melemas seketika. Ia tak menduga, Ravega tiba tiba mengambil alih dan langsung menciumnya

" Alice." Ucapnya lirih menghentikan. Ravega tersenyum kecil lalu memainkan matanya

" Kau milikku." Ucapnya nakal kemudian kembali memberi Mika kecupan singkat yang diakhiri dengan tepukan tangan meriah para tamu.

Raja Jullian menundukkan wajahnya menahan tawa saat melihat apa yang dilakukan Ratu pada Adiknya yang ia tahu pasti sangat menderita saat itu. Dilihatnya wajah Mika sudah tampak semerah kepiting rebus. Benar benar pemandangan yang menggelikan baginya.



Sementara itu...

Diantara kerumunan tamu yang hadir, Albertus melangkah pelan. Kakinya agak terseok dan bibir merahnya terlihat sedikit robek. Tatapannya terarah tajam mencari seseorang.

Tak lama kemudian sebuah senyum simpul tercetak di bibirnya saat ia melihat orang yang dicarinya tengah berdiri tak jauh dipojok sana. Albertus kembali melangkah

Sampai pada akhirnya..

" Apakabar Pangeran Zolla." Sapanya dingin

DEG

Zolla langsung menoleh pucat dan saking kagetnya ia sempat terlonjak mundur beberapa langkah melihat wajah Albertus yang tiba tiba berada disisinya

" Ka..ka..au?" Ucapnya terbata.
Albertus tersenyum dingin

" Kenapa kau melihatku seolah kau melihat hantu? Apa itu keinginanmu?" Tanya Albertus mengangkat sebelah alisnya.
Zola menarik napas panjang lalu berusaha untuk tenang

The Black Shadow (Published)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang