Part V

7.6K 482 30
                                    

Pada Rapat Dewan di Aula

"DIA??
" ANDA TIDAK BISA MELAKUKAN INI YANG MULIA RATU. PERNIKAHAN KERAJAAN ARMAGIUS BUKANLAH SEMATA MATA KEINGINAN. SUDAH JADI TRADISI BAHWA PASANGAN ANDA HARUSLAH DISETUJUI DEWAN!! (Tekan pria bertubuh tegap dengan topi mengembung berhias permata dan jamrud kuning ditengahnya "Perdana Menteri Alfaba")

Mika yang duduk disisi Ravega sesekali menghembuskan nafasnya berat.

" DIA SAMA SEKALI TIDAK PANTAS UNTUK MENJADI PENGAWAL ANDA. APALAGI UNTUK MENJADI SUAMI ANDA. SAYA MENOLAKNYA!!" Tekannya lagi.
Mendengar itu, semua dewan yang hadir diaula istana mengangguk menyetujui. Ravega menatap pemuda disisinya yang sejak tadi mendengar umpatan akan dirinya. Mika menoleh kearahnya dengan mata berkaca kaca. Tampak jelas ia begitu terluka namun masih mencoba tersenyum. Melihat itu, Ravega berusaha memegang lembut tangan kekarnya yang terasa dingin.

" Diam perdana menteri!! Kau tahu sedang berbicara dengan siapa?? Aku ratu disini dan pria yang kau hina ini, dia adalah calon suamiku. Terserah kalian mau menyetujuinya atau tidak!!" Balas Ravega membuat suasana hening seketika. Dewan yang hadir tampak saling berbisik

" APA KARNA WAJAH TAMPANNYA?? JIKA ITU MEMANG BENAR ALASAN ANDA MEMILIHNYA BUKANKAH PANGERAN ZOLLERIA AGUSTIAN JUGA MEMILIKI WAJAH YANG SAMA RUPAWANNYA?? DARI PADA ANDA MENJATUHKAN DERAJAT ISTANA ARMAGIUS, LEBIH BAIK ANDA MENIKAH DENGAN PANGERAN ZOLLARIUS SAJA DAN KAMI TAK AKAN MENOLAK JIKA PRIA YANG TAK JELAS INI MENJADI TEMAN TIDUR ANDA!!"

" TURUNKAN NADA BICARAMU PERDANA MENTERI!!" Ravega berdiri dari duduknya dengan wajah marah.

" Tapi  perdana menteri benar yang mulia. Pemuda yang kasta kerajaannya rendah ini, sama sekali tidak pantas mendampingi anda!" Tegas menteri lain

" Itu benar

" Itu benar

Ravega menutup telinganya kesal. Dewan istana yang dibentuk ayahnya kini berbalik menentangnya??
Apakah posisinya sebagai ratu selemah itu.

Melihat keadaan itu, Mika mengepalkan tangan putihnya lalu menarik napas panjang kemudian berdiri memecah keheningan.
Wajah rupawannya seolah bersinar berbaur dengan cahaya lampu kristal api yang menggantung indah dilangit langit aula.

" Cukup!! Saya tidak akan menikahi Ratu Ravega. Jika itu yang kalian inginkan. Tapi tolong, hargai dia. " Ucapnya lembut. Ravega menatap wajahnya yang tampak begitu tenang malam itu.

" Apa kau punya hak untuk bicara disini!! Kau hanya orang asing yang tidak tahu peraturan dan pasal di kerajaan ini. Jadi diamlah!!" Tekan perdana menteri dengan tatapan tajam.

" Vallen." Gumam Ravega memegang pundak kokoh calon suaminya itu. Mika meraba tangan Ravega dipundaknya lalu tersenyum tenang seolah tak terjadi apapun

" Pasal 1002, pada lembar ke 8 sisi sebelah kanan di buku tertua kerajaan yang ditulis oleh Raja Tredersian Armagius pertama. Menyebutkan bahwa : Tamu kerajaan yang diinginkan Raja / Ratu harus dilayani dengan segenap hati oleh seluruh penghuni istana. Jika ada yang menghinanya dan menyinggung perkataannya maka, orang itu berarti telah menghina Raja Tredersian pendiri istana ini. Dan layak sebuah hukuman dijatuhkan padanya terlepas dari apa kedudukannya disana!" Suara Mika tegas membuat seluruh dewan ternganga. Terutama Perdana menteri

" Ba..bagaimana bisa k..au menghafal sedetail i..ni?" Tanyanya gugup.
Sementara Ravega mulai tersenyum menatap pundak tegar pria yang sangat dicintainya itu.

" Aku kira kalian akan menerimaku, jadi aku meminta albertus membawakan pasal pasal penting beserta peraturan istana ini yang aku baca semalam. Maafkan aku jika aku salah tapi aku tidak bisa bersikap formal pada siapapun yang melecehkan harga diri seorang ratu. Kau beruntung karna aku bukan type perasa perdana menteri. Aku memaafkan semua perkataan kasarmu." Senyum Mika membuat perdana menteri itu membisu.

The Black Shadow (Published)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang