Bagian 5

99 7 3
                                    

Baru saja gadis itu merasa akan bermimpi,jam di samping tempat tidurnya sudah berbunyi dengan nyaring. Dengan terpaksa dia membuka matanya dan duduk dengan malas dikasurnya.

Energinya benar-benar terkuras habis kemarin,mulai dari pertanyaan dari Nessa sampai dengan menjemput kakaknya yang mendadak pulang tanpa memberitahunya.

*Flashback On*

Agata masih termenung memikirkan ucapan Arkana.

'Sepertinya kita akan sering bertemu nanti'

Ya sebenarnya mereka memang akan sering bertemu nantinya,karena mereka itu satu sekolah. Tapi entah kenapa Agata merasa ada maksud lain dari ucapan Arkana padanya.

"Ehem...sepertinya aku mencium ada yang tidak beres disini. Apa aku melewatkan sesuatu Agata?" Nessa yang entah sejak kapan duduk di depan Agata menyilangkan tangannya di depan dada dan menatap Agata dengan curiga.

"Astaga kak,kau mengagetkanku. Sejak kapan kakak masuk keruanganku? Dan ada apa dengan tatapanmu itu? Sebaiknya jangan berpikir yang aneh-aneh kak,tidak baik untuk usiamu." Agata mengalihkan pandangannya pada layar komputer,berpura-pura sibuk untuk menghindar dari tatapan Nessa.

"Sejak kapan kamu mempermasalahkan keberadaanku adik manis? Lagi pula aku tau kok kalau kamu tidak melakukan apapun dengan komputer itu,kamu hanya ingin menghindar dariku kan?" Nessa tertawa melihat Agata yang meringis karena omongannya yang selalu tepat sasaran.

"Oh baiklah kak,aku menyerah. Kakak selalu tau apa yang aku lakukan,dan itu menyebalkan. Jadi,apa yang ingin kakak ketahui?" Agata membalikkan badan dengan malas sambil mengangkat tangannya tanda menyerah.

"Seharusnya dari tadi kamu menyerah. Aku hanya ingin sedikit bertanya." Nessa memberi jeda pada ucapannya sambil menyeringai puas.

"Jadi,siapa pria tadi dan apa hubungan kalian?" Nessa memainkan alisnya naik-turun,membuat wajah Agata merah padam karena malu.

"Kan aku sudah bilang tadi sama kakak kalau dia itu cuma teman 1 sekolahku dan aku tidak terlalu mengenalnya. Lagi pula aku baru tau namanya kemarin,dan secara kebetulan dia menjadi klien kita hari ini."

"Benarkah hanya kebetulan? Kau sedang tidak berbohong bukan?" Nessa semakin mendekatkan wajahnya dengan Agata.

"Be...benar kok kak,lagian buat apa aku bohong sama kakak." Agata memundurkan tubuhnya,merasa risih dengan tatapan Nessa.

"Tapi,kenapa wajahmu merah begitu? Coba kamu berkaca,kamu sudah mirip seperti tomat." Nessa terbahak sambil mencolek pipi Agata yang memerah.

Belum sempat Agata membantah,ponsel di atas mejanya sudah berbunyi dengan nyaring.

'Kak Al Calling..'

"Hallo"

"...."

"Apa? Kenapa gak bilang-bilang dulu?"

"...."

"Baiklah baiklah,tunggu disana. 20 menit lagi aku sampai."

"...."

"Iya bawel!"

Agata sedikit bernafas lega,setidaknya dia bisa terhindar dari Nessa. Walaupun dia harus disusahkan oleh kakaknya.

*Flashback off*

Tok tok tok

"Princess,ayo bangun. Nanti kamu kesiangan kesekolahnya!" Suara berat seorang laki-laki membuyarkan lamunan Agata.

HEARTBEATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang