Bagian 6

25 2 1
                                    



     Tak ada yang lebih indah dari suara seseorang yang mampu membuat jantungmu berdetak dua kali lebih cepat. Berbicara kepadamu dengan cara yang sederhana namun dengan tatapan yang memabukkan.


    Gadis itu melangkahkan kakinya dengan ringan sambil bersenandung kecil ditambah senyum yang tak pernah lepas dari bibir manisnya. Bukan hal aneh sebenarnya jika seorang Agata tersenyum ketika melewati teman-temannya,tapi lain halnya dengan senyuman dia hari ini. Lebih tepatnya dia seperti orang yang baru memenangkan lotre,lebih cerah dan lebih menawan.

"Hei Agata,tunggu!" Agneta berlari lebih cepat mendekati Agata sebelum gadis itu semakin jauh.

"Hai Neta,kok lari-lari gitu sih? Kenapa? Ada yang ngejar kamu yah? Siapa?"

"Gak,gak ada yang ngejar aku. Tapi aku yang ngejar kamu,lagian kamu jalannya cepat banget sih?" Agneta langsung menduduki kursi panjang disampingnya,dia tampak ngos-ngosan meskipun hanya sedikit berlari.

"Kok ngejar aku? Kan tinggal dipanggil aja kali Net." Agata ikut mendudukkan bokongnya di samping Agneta yang masih berburu mencari udara.

"Percuma kamu kalau dipanggil,pasti gak bakal didengerin. Kamu aja jalannya kayak gitu,senyum-senyum gitu kayak orang abis dapet lotre. Atau jangan-jangan kamu abis morotin kak Alex yah?"

"Enak aja,uang aku masih cukup buat belanja jadi gak perlu morotin kak Alex. Lagian kamu tau dari mana kalau kak Alex udah pulang?"

"Kamu lupa yah aku ini siapa? Yah aku di kasi tau sama kak Nisa lah." Agneta tersenyum lebar menampakkan gigi putihnya.

"Huh!"

"Oh iya Ta,ngomong-ngomong bener yah kalau tadi pagi itu kamu sama Arkana ngobrol di parkiran sekolah?"

"Eum.. Iya,kenapa?"

"Wah,kok bisa sih? Maksud aku,kok dia bisa ngobrol sama kamu? Dia itu kan pangeran es yang gak pernah mau ngomong sama cewek,tapi dari yang aku denger malah dia yang ngomong duluan sama kamu?"

"Hm,,gak tau juga sih. Tadi pagi waktu aku selesai pamit sama kak Alex,tiba-tiba dia nyamperin aku terus nanya soal design baju dia."

"Design baju?" Agneta menggaruk keningnya yang tidak gatal.

"Oh iya aku lupa ngasi tau kamu." Agata menepuk pelan keningnya. "Gini,kemarin itu Arkana datang ke butik aku. Terus dia minya aku nge-design pakaian buat dia."

"What! Kok bisa dia datang ke butik kamu? Emang sih kalau butik kamu itu terkenal banget,tapi kan masih banyak butik yang lain."

"Dia datang ke butik aku karena rekomendasi dari kakak sepupunya yang ternyata adalah salah satu pelanggan di butik aku juga."

"Ow.. okay." Agneta memegangi perutnya yang sudah terasa lapar. "Aku laper nih,makan yuk."

"Sama aku juga,yuk makan."

    Berlainan dengan Agata yang tampak tersenyum cerah,disisi lain di lantai 2 sekolah itu seoramg gadis menatapnya dengan pandangan tidak suka sambil mengepalkan tangannya.

HEARTBEATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang