Part 4

188 16 4
                                    

Hai haaaiiii!! Gomeeenn!!!!

Aku masih hidup kok!

Aku masih ada kok!

Gomeeeennn!!

/nangis darah (?)/

Gegara hp lemot bin ngeselin jadi ga bisa on di hp lama TwT
Beteweeeee, aku tau berapa lama cerita ini terbengkalai kookk~~ :v /author dikeroyok/
Tapi aku disini koook.

Aku bakal lanjutin lagi ceritanya~~

sweet reading~

-----------------------------------------------------

Miku PoV.

Aku terbangun dan mendapati diriku di sebuah gudang besar. Aku melihat sekelilingku banyak sekali pria berbadan kekar. Seorang gadis bersurai pirang itu mendekatiku.

Aku menelan ludahku melihat gadis itu membawa dua pisau di kedua tangannya yang putih itu.
"K-kau mau apa?!"

"Bukan apa-apa." Ia mendekatkan pisau nya ke pipiku yang halus. Sepertinya ia ingin sekali mengulitiku.
Aku gemetar ketakutan.

"Hahahaha! Tak usah setakut itu! Aku tak akan membunuhmu." Ucapnya sambil menjauh.

Bug!

Kepalaku serasa dihantam bola yang sangat keras. Seketika semuanya pun menjadi gelap.

Kaito PoV.

Aku menatap tempat duduk Hatsune Miku. Sudah tiga hari ia tak masuk sekolah. Dan rumahnya kosong. Apa dia pindah? Apa dia tak suka denganku jadi dia pindah? Entah kenapa aku begitu gelisah. Semakin aku memikirkan Hatsune-san, semakin gelisah hatiku ini. Aku sendiri tak tahu kenapa.

"Woy! Bengong aja~" bisa ditebak, itu Kamui Gakupo.
"Kamu kenapa Kaito? Kaya orang galau aja."

Aku tak menjawab pertanyaannya, hanya diam.

Plak!

Heh? Aku ditampar? Oleh siapa?

"Kok diam saja sih?!" Gadis itu menatapku penuh heran.

Aku menatapnya tak percaya.
"Hatsune-san!?"
Eh, tunggu. Ia lebih pendek dari terakhir yang kuingat. Apa dia selalu membawa beban maka jadi sependek ini? Dan entah mengapa aku menjadi gembira saat melihatnya kembali.

"Kamu baik - baik saja Shion-kun?" Ahh ... senyumnya. Aku kangen. Eh? kapan aku melihatnya tersenyum ya? /author sudah tak ingat, dan malas membacanya lagi :v jangan keroyok akuh yaaahhh :'D/

"A-aku tak apa kok."
akhirnya Hatsune-san dan aku menjadi akrab. Tetapi ia tak mau membicarakan tentang kekuatannya itu. Hmmm kenapa ya?

Sudah seminggu berlalu. Aku dan Hatsune-san menjadi semakin akrab setiap harinya. Aku memutuskan untuk mengajaknya keluar. Kencan? Ah tidak. Hanya keluar saja kok, makan bareng. Kesana kesini bareng ... /plak, itu namanya kencan oy!/

"Kita mau kemana Shion-kun?"
Aku melihat sekeliling.

"Hatsune-san mau kemana?"

"Hmmm."

Huwaahhh, Hatsune-san nampak saangat cantik! terlebih lagi ia mengganti hairstylenya menjadi kuncir kuda. Ahh, ia sangat manis. Huh?! Wait! Kenapa aku jadi kelihatan seperti orang mesum?! Hus hus pikiran jahat!

"Kun ... shion-kun?" Hatsune-san menarik lenganku.

"Ah iya? Ada apa?"

Sial, aku terlalu banyak mengkhayal! Umpatku dalam hati.

"Kita kesana yuk." Hatsune-san menarikku menuju sebuah tok buku. "Wah, aku tak tahu kalo Hatsune-san sangat suka buku." Aku melihatnya membawa setumpuk buku.

"Hehe ... tentu saja." Ia tersenyum sambil melihat setumpuk bukunya. "Bagiku, buku sudah seperti keluargaku."lanjutnya.

Aku menggangguk pelan menyadari Hatsune-san adalah gadis yang unik.

Deg!

Deg!

Ah .. debaran jantung yang berpacu dengan cepat. Sepertinya ......

Aku menyukai Hatsune-san.

Aku menatap Hatsune-san yang terus berfokus pada buku yang ia baca. Hmm, kurasa seperti tak apa kan? Yang penting bisa bersama Hatsune-san. Aku menggenggam tangannya. Ia melihatku. Aku menatapnya lekat - lekat.

"Sh-Shion-kun?"

kugenggam tangannya dengan erat.

"Hatsune-san." Aku mulai angkat bicara.

Ia menunggu lanjutan dari ucapanku sambil terus menatapku.

"Aku ... menyu-" belum sempat aku melanjutkan ucapanku.

"Kyaaaaaaa!!!!!"

Sebuah permata baru saja jatuh dari langit. Ng?

Permata?

Aku memandang Hatsune-san yang sedang menggertakkan giginya.

"Hatsune-san?"

"Kaito!"

Hah?

Aku membalikkan badanku. Tu-tunggu! Kenapa ada dua Hatsune-san? Hah tidak! Kenapa ini?

Aku melihat Hatsune-san yang dihadapanku, bajunya sudah kotor dan robek. surai toscanya dibiarkan digerai. Wajahnya kelihatan lusuh dengan nafas yang memburu.

"Tidaaakkkk!!!! Ia palsu! Ia palsu! Ia bukan Hatsune Miku! Akulah Hatsune-san-mu!" Hatsune Miku yang sedang mengalungkan tanganya dia lenganku, menarikku.

"J--jangan percaya dia .... haah ..hah ... di-a .. hanya ... hah ... ingin ... mem-bu .... nuh ...mu ..ah ...." Hatsune-san yang satu lagi mendekatiku.

Jadi aku harus percaya siapa??

Tbc.

kan kan makin gajeee :v
Huwah maaf yaa, ideku lagi ga ngalir .... TwT
/digaplok/

Oh yaa, follow juga temanku yaa ShiiChii baca juga ceritanya judulnya School With Kurobas! (Reader x Kurobas) makasiihh~~

See you~~

Hatsune Miku : DiamondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang