Part 5

191 15 0
                                    

Author PoV.

Kaito menggelengkan kepalanya. Mencoba bangun dari mimpi yang indah ini. Kenapa? Karena saat ia berasa seperti sedang direbut oleh 2 malaikat kembar yang cantik. /author gaplok kaito, reader gaplok author, author & Kaito mojok :"/

"Kumohon ...."

"Hatsune-san?" Kaito menatap Miku yang sudah tak kuat berdiri dan segera berlari ke arahnya. "K-ka-kaito, be--"

Duagh!

Permata seberat 2 ton /author sotoy :v/ menimpa Kaito.

"Kh .... kha ..... hah ..." Miku yang syok langsung mundur tiga langkah. "TIDAAAAAKKKKKK!!!!!!!"

Miku palsu pun membuka wignya. "Kini kau tau bagaimana rasanya kehilanhan orang yang kau cintai kan?" Surai pirang yang tentunya dikenali Miku.

Kagamine Rin.

"Kh ..." Miku terus menatap permata yang telah menimpa Kaito. Kaito Shion, seseorang yang belum lama Miku kenal. Tetapi Miku merasa kalau sudah kenal bertahun - tahun dengannya. Dan, Miku jatuh cinta padanya. Kini semuanya hancur.

Rin mendekati permata itu. "10 tahun lalu, kau juga pernah melakukan hal seperti ini." Ucapnya. Miku terbelalak kaget.

"Kau ..tau?"

"Tentu." Rin tersenyum. " saat itu desa begitu damai, hingga semua orang tau tentang kekuatanmu, semua berubah." Raut wajah Rin menjadi serius.

-----------------------------------------------------

Rin Kagamine
4 tahun.

" nee, Rin-chan! Mau main keluar?" Ajak laki-laki bersurai pirang dan diikat itu.
"Mm ... bagaimana ya?? Aku tak mau berpanas-panasan!" Tukas Rin. Gadis kecil itu memeluk tubuh mungil sang kakak.
"Haaah, kau mah selalu begitu." Keluh sang kakak. "Ah, tetapi kalau itu memang mau Rin-chan. Maka aku akan menurutimu!" Rin tersenyum bahagia. Mereka memang hanya hidup berdua, tak memiliki orang tua ataupun kerabat.

Sehari - hari mereka mencari kayu bakar untuk makan seharinya. Sang kakak --Kagamine Len--yang tentunya tak mau membuat adiknya susah akhirnya memutuskan untuk bekerja double. Tapi itu malah memperburuk keadaan. Semakin lama ekonomi semakin padat. Harga bahan pangan pun menjadi mahal Len kesulitan untuk memenuhi kehidupannya dan adik tercintanya.

---

Len berjalan menyusuri pepohonan, sedang mencoba mencari kayu bakar. Saat itu Len mendengar beberapa pria dengan senjata tajam sedang membincarakan sesuatu. Tanpa sadar Len mendengar pembicaraan itu.

"20 milliar?!" Pekik salah satu dari mereka.
"Sshhh! Iya! Kalau kita bisa menangkap gadis itu, kita bisa mendapat uang itu."
"Wah! Kita harus menangkap gadis itu!"

"Ngomong - ngomong, siapa namanya?"

"Hatsune Miku."

————————————————

"Sejak saat itu, kakak jadi sering membicarakan soal kekuatanmu." Rin menatap Miku.

"A--aku ..."

"Hingga suatu hari."

---------------------------------------------------

"Kakak mau kemana?" Tanya Rin, ia khawatir kepada sang kakak.
"Hanya ingin mencari udara, dan kayu bakar kok!" Len mengelus - elus kepala adiknya dan tersenyum.
"Baiklah kak! Cepat pulang ya." Rin melambaikan tangannya.

-----

"Kyaaaaa!!!"

"Ada apa?" Rin berlari kecil menuju keluar rumahnya. Dan betapa terkejutnya dia. Permata berjatuhan dari langit. Rin sempat tak percaya dengan apa yang dia lihat itu. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali.

Semua penduduk desa segera keluar dari rumahnya dan mengambil permata yang berkilauan itu tanpa ampun. Bahkan anak kecil turut serta dalam mengambil permata ini.

Tetapi ada sebuah kejanggalan dari ukuran permata ini, lama kelamaan ukurannya jadi jauh lebih besar dibanding dengan yang sebelumnya.

"Aku kay--"

Duagh!

Sebuah permata yang besar menimpa penduduk desa. Penduduk desa yang ketakutan segera berlari membabi buta.
Tangan Rin tiba - tiba digenggam. "Kakak?!"

"Sudah! Ayo kita keluar dari desa ini. Sudah tidak aman!" Len segera menarik adiknya menuju hutan. Len juga sebenarnta tidak tahu harus lari kemana. Karena hutan ini begitu luas dan lebat.
Akhirnya mereka beristirahat disebuah pohon.

Srak srak.

"Su-suara apa itu?"

Len segera mengeceknya. "Bukan apa - apa ko-- akh!!"

"Hah ... kaa--kak .....?" Rin melihat kakaknya yang diterkam oleh 2 serigala. "Ri--n ... lari ...." Rin yang ketakutan segera berlari sejauh mungkin dari sang kakak. Dan kembali ke desa.

Ketika ia sampai, ia melihat semua penduduk desa --kecuali Rin-- ditimpa oleh permata yang besar itu. Ia juga melihat para penduduk desa yang meninggal dengan menggenaskan. Rin melihat seorang gadis bersurai biru tosca sedang terengah - engah. Ia pun melihat selembar kertas yang terbang didepannya. Isinya.

WANTED!!

(pict miku)

- Bagi yang bisa menangkapnya akan di hadiahi uang sebesar 20 MILAR YEN.

HATSUNE MIKU.
20 MILIAR.

"Kh ..... Hatsune .... Miku ..... shinu! (Mati)"

-----------------------------------------------------

"Ja, jadi?"

"Ini semua salahmu! Jika saja kau tak pernah ada di desa itu, aku pasti masih bisa hidup bersama kakakku!" Teriak Rin.

"Ma--maaf ..." Miku menunduk.

"Maaf? Maaf?! Kau pikir dengan meminta maaf akan menghidupkan orang yang telah tiada?!" Rin geram. "Oh, dan aku belum selesai denganmu."

"Eh?" Miku mendongakkan kepalanya.

"Ayo kita bertarung! Hatsune Miku san!"
.
.
.
.
.
.
.
Tbc.

Gimana ceritanya? Makin gaje ya? Haduh maaf, akhir" ini author banyak pikiran hehe ヽ(´□`。)ノ /digaplok/

Oh ya, dan aku turut berduka cita atas kematian Kaito dan Len. author harap mereka tenang. /author melihat ke langit/

Oh iya, maaf ya updatenya ngadet" soalnya kuota akuh sekarat mulu pas mau update! ((´д`)) Kuesel buanget! /paansih/

oh ya, ada yg kangen ama Diamond gak? Dia bakal muncul lagi kok tuenang ajuah~(′・ω・') /reader chan pulang/ huwee jangan pulaang (ಥ_ಥ)
/ngesot/

Udah ya segini duluuuhhh, bhay bhaaayyy~~~

See ya next chap! ヽ(´▽`)/

♡♡♡♡

Hatsune Miku : DiamondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang