(Namakamu) terus berjalan meninggalkan toko buku favorit sekaligus langganannya selama kurang lebih tiga tahun ini. (Namakamu) tersenyum dan menyapa pak satpam yang sedang berdiri dipinggir jalan.
"Hai pak Mus!" sapa (Namakamu) semangat. Yang dipanggil pak Mus menoleh dan tersenyum "Mau ke Caffe (Nam)?"
(Namakamu) mengangguk mantap,pamit untuk pergi. Ia lalu meraih sepeda kesayangannya dan mulai mengayuh menjauh dari tempat itu.
***
Sudah lebih dari lima tahun (Namakamu) membantu kakak nya bekerja di Caffe perancis ini. Orang tua mereka sudah meninggal enam tahun lalu. Alhasil kakak (Namakamu) mengambil alih sebagai tulang punggung keluarga,(Namakamu) tidak tega jika membiarkan kakak nya bekerja sendirian,ia memutuskan ikut membantu Caffe itu dari pulang sekolah,hingga jam tujuh malam. Namun berbeda dengan hari libur. misalnya sabtu,(Namakamu) akan bekerja hingga tengah malam. Caffe perancis itu cukup terkenal hingga banyak pengunjung yang datang.
(Namakamu) dengan semangat membuka pintu Caffe dan melesat masuk kedalam dapur. Menyapa para Koki,Pencuci piring,OB,dan Manager.
"Syut!" (Namakamu) menepuk pelan pundak kakak nya yang dengan lihai mengiris sayuran dengan begitu cepat. Kakak nya menoleh "Hey,tumben pulang cepat,kenapa? sakit?"
"Enggak kak,guru guru nya mau rapat,jadi di pulangkan lebih cepat,aku bantu ya kak?" ujar (Namakamu). Kakak nya tersenyum mengangguk. Kak Bryn namanya. Dia sedang menyusun skripsi disalah satu universitas Jakarta,kebetulan mendapatkan beasiswa.
(Namakamu) pergi ke ruang dimana locker-locker ditempatkan. Ia segera berganti baju dan kembali masuk kearah dapur,berdiri di samping Mbak Sinta. Salah satu pelayan tercantik di Caffe. "Hai (Nam). baru datang?"
"Iya nih Mbak...kenapa? memang ada berita apa?" dengan sigap (Namakamu) membantu Mbak Sinta mencuci piring. Mbak Sinta mengangguk "Iya..jadi kata Manager sih..malam minggu nanti bakal ada artis terkenal datang ke sini (Nam),tapi Mbak gak tahu siapa..katanya sih laki laki gitu. Personel...ehm..apa ya? Mbak lupa nih,soalnya tadi juga Manager kasih berita kurang jelas. Yang pasti malam minggu nanti harus berdandan." jelas Mbak Sinta.
(Namakamu) menunjukan ekspresi berbinar nya "Yang benar Mbak? waah..ada artis!! aku senang buanget kalau kayak gini..tapi aku harap bukan artis songong itu deh"
Mbak Sinta mengernyit sembari mengelap tangannya dengan serbet. Artis songong?
Melihat kebingungan Mbak sinta,(Namakamu) terkikik,ia juga melakukan hal yang sama dengan Mbak sinta,yaitu menata piring. Sambil terus tertawa,(namakamu) berucap "Gini loh Mbak..jadi waktu dua minggu yang lalu tepatnya ulang tahun Bryn.."
Dua minggu yang lalu.
"Iya sebentar lagi aku sampai,bentar lagi deh,tunggu aja" ucap (Namakamu) yang sibuk mengemasi barang. Hari ini hari ulang tahu Bryn kakaknya.
Kini (Namakamu) berada di Caffe,menunggu pesanan kue ulang tahun nya datang,ia segera berjalan menuju pembingkisan kue. "Mbak,gimana? sudah?"
Mbak itu mengangguk dan menyodorkan sekardus kue rasa Cokelat bercampur Cappucino. Setelah memberikan selembar uang benilai lima puluh ribu,(Namakamu) segera membawa kue tersebut pergi dan menuju rumahnya untuk menemui Bryn.
BRUK!!
(Namakamu) mengadahkan kepala nya,ia lalu bangkit dan membersihkan baju nya yang kotor. Matanya berlanjut melihat serpihan kue yang berceceran di paving parkiran.
"Yah...jatuh deh kue nya.." melas (Namakamu) berjongkok menatap kue Cokelat untuk Bryn yang sudah hancur. Ia merasa kalau tadi ia menabrak seseorang,(Namakamu) kembali mendongak. Bukannya kaget apa yang ia lihat,(Namakamu) malah marah marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Remember
FanfictionKejadian dimasa lalu yang akhirnya terungkap. (Namakamu) yang tak ingat sama sekali,dan iqbaal yang baru menyadarinya