[4]

150 15 0
                                    

"Boo!! Kamu gitu,kemarin aku nungguin kamu hujan-hujan tahu!! aku sampai kedinginan sama Flu. Kemarin kamu kenapa?" Bee menghentakan kaki dihadapan Boo,Boo memasang wajah melas dan menggenggam tangan Bee dengan erat.

"Bee....maafin aku..kemarin mendadak aku harus wawancara. Maafin aku kalau aku buat kamu kedinginan..Maaf Bee..Maaf.." ujar Boo dengan sesekali mengguncangkan tangan Bee yang ia genggam. Bee menghela nafas dan melepaskan genggaman Boo lalu memalingkan muka.

"Terus? kamu mau apa sekarang?" tanya Bee

Boo tersenyum lalu menarik tangan Bee untuk mengajaknya pulang,sebenarnya sudah sedari tadi Bel berbunyi. Boo terus menarik tangan Bee dan menuju taman sekolah.

"Boo? ngapain sih disini? aku mau pulang aja. Capek" Bee mengeluh lalu duduk dibangku taman,Boo ikut duduk disampingnya dan merogoh saku celananya. Terdapat sebuah kotak berukuran tanggung berwarna biru.

Bee mengernyit "Apa itu?"

Boo tak menjawab,ia lanjut membuka kotak itu dan memperlihatkan Gelang Couple.

Bentuknya sederhana,hanya sebuah gelang berwarna abu-abu yang bertuliskan Boo dan Bee dan diakhiri bentuk hati.

Boo mengangkat kedua gelang tersebut dihadapan wajah Bee "Nih,kamu pakai yang tulisannya Boo♥,dan aku pakai yang tulisannya Bee♥. Oke?"

Bee tersenyum dan meraih gelang itu. "Makasih Boo-ku"

"Hohoho,sama-sama" jawab Rayya. Lalu Rayya kembali duduk di sisi ranjang kasur (Namakamu).

"Lo lihat ini dimana?" tanya (Namakamu) heran. Pasalnya ia juga baru tahu kalau ia mempunyai gelang ini...kenapa ia pelupa?

"Di sudut kamar,dekat tumpukan buku komik yang rusak. Btw beresin ya nanti komiknya,kasihan di pojokan terus. Eh itu dari siapa gelang ny" tanya dan ucap Rayya. (Namakamu) menggeleng "Gak tahu"

"Hah? gak tahu? serius dong (Nam). Jelas-jelas ini gue temuin di sudut kamar" Rayya memukul pelan pundak (Namakamu).

(Namakamu) menghela nafas "Ray,lo tahu kan kalau gue ini aneh? gue sama sekali gak ingat masa lalu gue. Entah itu memori secara langsung hilang dari ingatan gue. Dari otak gue. Samar-samar gue cuma ingat pertama kali masuk SMA."

Rayya menatap (Namakamu) heran "Lo..pernah amnesia?"

(Namakamu) menggeleng. Ia juga tak tahu bagaimana riwayat nya dulu. Apakah ia pernah menderita amnesia?

***

Iqbaal tersenyum. Menatap gelang yang sekarang ia pakai di pergelangan tangan kanan. Sudah lama sekali ia tak melihat gelang ini. Hanya baru-baru ini saat ia pulang kerumah setelah sekian lama CJR bekerja keras. Memang Iqbaal jarang pulang kerumah aslinya. Hanya kadang-kadang. Dan cuma sebentar.

"Kamu pasti hampir lupa ya sama gelang itu?" tiba tiba Bunda rike datang dan duduk tepat disamping Iqbaal. Ia ikut tersenyum melihat anak bujangannya memakai gelang itu.

"Hampir. Hampir lupa kalau Bunda gak ingatin Iqbaal kalau Iqbaal punya gelang ini" jawab Iqbaal tersenyum tipis. Mimik bunda berubah menjadi sedih,ia menarik pelan pundak Iqbaal dan memeluknya dengan sedikit isakan. Iqbaal aneh melihatnya,ia membalas pelukan sang bunda dan bertanya "Bunda...Bunda kenapa?"

"Cari dia Baal..cari dia sampai ketemu! Bunda kangen banget sama dia. Kamu harus ketemu sama dia Baal..bagaimanapun dia teman masa kecil kamu.." ucap Bunda,lalu melepaskan pelukannya dan menatap Iqbaal "Janji sama Bunda kamu harus nemuin dia dan bawa ke hadapan Bunda. Oke?"

Iqbaal tersenyum dan mengangguk "Iqbaal janji Bun. Serahin ke Iqbaal"

***

(Namakamu) memasuki Caffe kopi yang cukup terkenal ke 'asli' an kopi nya. (Namakamu) memesan ditempat pemesanan "Cappucino satu"

About RememberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang