Soo Young memasukan beberapa barang yang tadi belum sempat dia masukan ke dalam tas lalu beralih menggandeng lengan Chan Woo yang sudah berada didepannya sejak tadi, menunggu gadis itu selesai membereskan barang-barangnya.
"Kajja!" Chan Woo berjalan disebelah Soo Young, berada sedekat ini Soo Young selalu merasa senang.
Chan Woo tidak begitu paham dengan sensasi menyenangkan yang selalu menjalar liar didalam dadanya saat gadis itu berada dalam jarak pandangnya. Rasanya seperti ada yang mengguncang didalam sana dan membuatnya tidak ingin berhenti tersenyum.
Soo Young menghentikan langkahnya tiba-tiba saat mendapati seorang namja bermata sipit tengah berjalan ke arah mereka berdua dengan sorot mata yang sulit dijelaskan oleh gadis itu. Soo Young menelan ludahnya dengan susah payah saat sosok itu sudah berada tepat dihadapannya. Memamerkan senyum yang sangat manis dan sukses membuat semua gadis mematung tapi tidak dengan Soo Young, menurutnya dia biasa saja.
"Park Soo Young-ssi?"
"Mwo?" Soo Young tampak kesal berhadapan dengannya.
Karena dia tau pasti namja itu ingin mengungkapkan isi hatinya lagi padanya, menurutnya namja itu orang yang pantang menyerah. Karena dia sudah beberapa kali menembak Soo Young tapi dia menolaknya, Soo Young beralasan untuk fokus terlebih dahulu pada sekolah padahal alasan yang sebenarnya adalah hatinya sudah terisi dengan orang lain dan mungkin tidak bisa tergantikan oleh siapapun.
"Apa kau ada waktu? Bisakah kita bicara berdua?" Tanyanya.
"Maaf, Gi Kwang-ssi. Sekarang aku harus ke museum, aku harus menyelesaikannya sekarang juga. Mungkin lain waktu kita bisa bicara, selamat tinggal." Kata Soo Young dan langsung menarik tangan Chan Woo.
Dihalaman parkir, Chan Woo memberhentikan langkah mereka. "Stop!!! Kenapa kau menarikku? Kenapa kau menghindar darinya?" Tanya Chan Woo mengintrogasi Soo Young.
"Hmm...kau taukan, aku tidak terlalu dekat dengannya. Tapi dia terus mendekatiku dan menyatakan cintanya padaku, aku malas dengan itu." Jawab Soo Young dengan muka kesal. Chan Woo hanya menghela nafasnya dan menyerahkan helm putih miliknya pada Soo Young.
"Kajja, kita pergi ke museum."
"Tidak, aku sedang tidak mood mengerjakannya. Lain kali saja." Soo Young naik ke atas motor pria itu dengan kesal.
"Ya sudah, biar moodmu kembali lagi seperti semula. Nanti aku akan mengajakmu jalan-jalan."
"Sinca?!"
"Hm, kita akan jalan-jalan ke suatu tempat." Kata Chan Woo lalu mulai menyalakan mesin motor hitamnya. "Soo Young-ah, berpeganganlah"
Gi Kwang yang melihat Soo Young akan pergi mengangkat sebelah tangannya dan melambai pada gadis itu.
"Saranghaeyo..." Kalimat singkat yang membuat hati Soo Young menjadi tambah kesal.
Chan Woo melajukan motornya meninggalkan pelataran sekolah, membuat Gi Kwang mengikuti arah kepergian Soo Young.
***
Soo Young menikmati waktu luangnya dengan membaca novel dikasur kesayangannya. Dia sedang membaca sambil mengunyah coklatnya ketika eommanya memanggil.
"Soo Young-ah, Chan Woo menunggumu dibawah." Kata eommanya.
"Nugu?"
"Chan Woo. Cepatlah turun dan temui dia."
"Chan Woo? Apa yang dia lakukan disini? Ya ampun! Aku lupa! Tadi diakan mengajakku pergi jalan-jalan, aku harus bersiap-siap." Gumam Soo Young dan kemudian bangkit dari kasurnya.
Setelah bersiap-siap, akhirnya Soo Young keluar dari kamarnya. Dengan pakaian kasualnya.
"Aku pikir kau tidak akan menjemputku sekarang."
"Maaf, aku tidak mengabarimu terlebih dahulu." Kata Chan Woo berdiri dari duduknya. "Kajja! Eommonim, kami pergi dulu." Kata Chan Woo membungkuk hormat kepada eomma Soo Young.
"Eomma, aku pergi ya..." Kata Soo Young mencium pipi eommanya.
Chan Woo membawa Soo Young berjalan-jalan, makan lollipop dan berfoto bersama.
"Enak?" Tanya Chan Woo saat mereka sedang menikmati lillipop.
"Yah, ini enak sekali." Kata Soo Young melihat sekeliling mereka.
Mereka sekarang berada di taman bermain.
"Hmm...itu cantik sekali!" Soo Young menunjuk ke arah boneka panda besar.
"Ayo kita berfoto." Ajak Chan Woo.
"Baiklah!"
"1...2...3..." Mereka berfoto dengan lollipop yang sedikit ditempelkan dipipi mereka.
Mereka bersenang-senang bersama di taman bermain. Mereka bermain roller coaster, sepeda air dan masih banyak lainnya. Hari menjelang malam, Chan Woo melihat Soo Young yang lapar dan mengajaknya ke restoran didekat sana.
"Youngie, kau mau makan apa?" Tanya Chan Woo.
"Hmm...terserah kau saja, aku tidak lapar kok." Jawab Soo Young. Padahal perutnya kosong dan sangat lapar.
"Hei, Soo Young." Kata Chan Woo. Dia menatap wajah Soo Young yang duduk didepannya lekat-lekat.
Pipi Soo Young jadi memerah malu. Chan Woo memajukan wajahnya beberapa sentimeter, sehingga wajahnya jadi sangat dekat dengan wajah Soo Young.
"A...apa yang akan kau lakukan? Apa ada yang aneh dengan wajahku?" Kata Soo Young gugup. Dia menutup matanya.
Dia berpikir mungkin Chan Woo akan menciumnya....tapi, itu pasti tidak mungkin. Mereka kan bersahabat dari dulu dan lagipula Chan Woo sepertinya hanya menganggap Soo Young sebagai sahabatnya saja tidak lebih.
Hening sesaat. Bibir Chan Woo hampir saja menyentuh bibir Soo Young. Tapi kemudian...Chan Woo membenturkan kepalanya pada Soo Young dan tertawa lepas. Dia memundurkan wajahnya seperti semula
"Ya! Jung Chan Woo! Appo! Kau menyebalkan!" Kata Soo Young sambil menyentuh kepalanya dan mencubit pipi Chan Woo sampai merah. Chan Woo berteriak kesakitan.
"Adududuh...appo, ampun. Soo Young...appo." Kata Chan Woo.
Soo Young melepaskan tangannya dari pipi Chan Woo. "Iya, iya. Tuan Jung Chan Woo!" Kata Soo Young.
"Youngie, kau mau kue ini?" Kata Chan Woo menunjuk salah satu gambar cake didaftar menu.
"Heem..aku mau 1 dan minumnya Green Tea, oke..." Kata Soo Young.
Mereka makan bersama dan Chan Woo mengantarkan Soo Young pulang.
"Terima kasih untuk hari ini, karena mood ku kembali membaik." Kata Soo Young ketika sudah sampai didepan rumahnya.
"Besok aku jemput seperti biasa oke..."
"Oke..." Kata Soo Young masuk ke dalam rumahnya.
***
At School...
Keesokannya, saat istirahat. Gi Kwang menghampiri Soo Young yang sedang akan pergi ke kantin bersama Lee Zee.
"Soo Young-ssi, apakah hari ini kau ada acara setelah pulang sekolah?" Tanya Gi Kwang pada Soo Young sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Kali ini terima saja, siapa tau hatimu bisa terbuka olehnya." Bisik Lee Zee pada Soo Young.
"Tapi..." Bisik Soo Young.
"Ya! Kata Soo Young nanti dia tidak ada acara." Jawab Lee Zee langsung tanpa memperdulikan Soo Young yang sudah menatap tajam seperti ingin menerkam Lee Zee.
"Baiklah, aku akan menjemputmu nanti sore." Kata Gi Kwang meninggalkan mereka.
Setelah Gi Kwang pergi, Soo Young menatap tajam Lee Zee.
"Mwo?! Mau marah? Nanti saja aku lapar, nanti keburu jam istirahatnya habis." Kata Lee Zee langsung menarik tangan Soo Young.
Mereka melewati lapangan basket, tiba-tiba...
"Awas!" Teriakan seseorang diikuti teriakan lain menggema saat benda berbentuk bundar itu melayang mengenai kepala Soo Young.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fool
RandomCinta itu bukan perasaan yang datang lalu berlalu. Cinta tumbuh seiring berjalannya waktu. Cinta tidak ditanam, tapi cinta tumbuh dengan sendirinya. Cinta datang tak pernah kita duga dengan siapa, dimana dan kapan ia akan datang. namun cinta akan pe...