"Renata Ginandriya, dia ketua kelas yang pintar dan enerjik" Satu orang berkata dengan pelan—nyaris berbisik pada temannya. Dan dijawab dengan anggukan, tanda setuju.
"Sudah dengar? Katanya Rena calon tunggal penerima beasiswa tahun depan, padahal masih kelas dua"
"Rena juga diidolakan siswa blasteran itu! Aldrian Geraudi"
"Benarkah???! Wah beruntung sekali Renata Ginandriya"
Percakapan yang terdengar sampai ke telinga Revan itu kontan menimbulkan rasa kesal. Baru saja bertemu dengan sosok yang tengah mereka bicarakan, si menyebalkan yang didapatinya sebagai tersangka yang merobek artikel tentang dirinya. Dia cukup beruntung... Si tersangka ini tak lebih dari seorang maniak warna pink! Dia bukan apa-apa.
"Dasar. Tidakkah mereka tahu..." Revan menghentikan ucapannya, ketika suara yang tak asing itu terdengar. Bunyi sepatu sneaker yang tengah berlari, semakin jelas. Dia tahu siapa pemilik sneaker itu, dan bertambah yakin bahwa dugaannya benar setelah sosok itu terdengar bercakap cakap dengan beberapa orang dari arah belakangnya.
Revan menengok lalu mendapati bahwa telinganya seratus persen berfungsi dengan baik. Si maniak pink itu sedang berdiri beberapa langkah dari tempatnya berdiri, sedang tersenyum sebelum kemudian berganti menjadi raut masam ketika menyadari keberadaannya.
Revan mengatakannya, tepat ketika mereka saling melempar tatapan tajam
"Kamu gak akan bisa mengalahkanku..., karena kamu bahkan tidak sejajar untuk dikatakan sebagai saingan, Renata Ginandra" Ujarnya dingin. Laki-laki itu memutuskan untuk pergi ketika telinganya menangkap sekilas suara sneaker pink itu mendekat padanya, namun laki-laki itu tak cukup yakin—pada saat itu—sehingga tak sempat mengelak ketika jemari sosok yang disebutnya si maniak pink itu meraih lengan besarnya dan membuatnya terpaksa berhadapan dengan sosok itu dalam radius dekat.
"Kamu udah melakukan dua hal yang membuatku semakin ingin mengalahkan kamu, Revano Pradinata"
"Pertama, kamu udah salah menyebut namaku, dan kedua... Kamu meremehkanku!"
Setelah mengatakannya, Renata lantas berlari melewati Revan dan beberapa orang yang berdiri di sekitar area tersebut. Suara sneaker pink itu terdengar makin samar dan pada akhirnya tak lagi ditangkap oleh telinga Revan ketika sosok berseragam pink itu berlari ke arah tangga.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Rival & Miss Enemy
Teen FictionKata orang, bersungguh sungguh untuk mendapatkan sesuatu, maka akan kau dapatkan itu. Tapi? Tak kudapatkan apapun kecuali kebencian yang semakin meledak-ledak pada sosok yang selalu pamer bakat dan sok tampan itu! Kata orang, dia populer, begit...