Chapter 5 - Loha

105 8 2
                                    

"Loha."
"Ng?"
"Halo, dibalik."
"Oalaah.. wkwkwk."

Rasanya itulah chat pertama kami. Chat yg terus berlanjut hingga berbulan-bulan kemudian.

"Gw tidur duluan ya?" Ujarnya.

Oh ya, namanya Arma. Arma Dhammawan Sutanto.

"Hm yaudah."
"Lo ga tidur?"
"Masih ada tugas."
"Ooh wkwk selamat ngerjain tugas dek."
"Dek? Adek?"
"Iya. Gw lebih tua dr lu."
"Oh okai wkwk. Met tidur kak."
"Wkwkwk. Oke-oke, byee.."
"Bye."

¤

"Ella.. gw suka sama seseorang nih.."
"Hm..?"
Diam-diam hatiku terasa agak sakit.

"Iya.. di kelas lu.."
Hm.. murid perempuan kelas ku cuma ada 15 anak.. siapa ya..

"Siapa?"
"Lu mau tau?"
"Mau dong, kepo. Hehe."
"Lu."
"Hah?"
"Lu. Gw suka sm lu."
"Hah?"
"Bolot. 😑"
"Ng..?"
"Eh asli ya lu bolot bangett.."
Aku cuman bisa diam.

"Mau ga, jadi pacar gw..?"

¤

Ada saatnya kita harus mengaku,
bahwa kita bisa terpaku
dan tergugu
di hadapan sesuatu

MemoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang