Meraung... Menggigit...menerkam..
Tak berprasangka... Tak punya nyawa...
Menggema... Memantul... Membias...
Bergelombang... Menyentuh hati...
Jika jiwa bertemu jiwa.. Jiwa mana yang takkan menerkam meraung serta menggigit?
Jika sebuah bunyi tak bergelombang dan kemudian membiaskan gemaan ataupun pantulan? Bagaimana sebuah hati dapat merasakan yang tak punya nyawa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Puisi Hati
PuisiKetika kata hati mulai mengayunkan gumamanya yang indah dalam mengungkapna isi hati di saat itulah puisi dari hati tercipta.. Puisi yang saya tulis ini merupakan sebuah puisi yang berasal dari setiap kisah yang saya lalui