Menghindar darinya

15 1 6
                                    

Keesokkan harinya aku berangkat bersiap siap kesekolah bersama Doni.
Setelah memakai sepatu aku pergi keluar, ternyata Doni udah nunggu aku. "Wih udah lama nunggu?" Tanya Lauren pada laki laki yang ada di depannya ini, "dari jam 6 tadi sih sebenernya" jawabnya santai sambil tersenyum. "What? Pagi banget dah" aku heran padanya, rela banget dia nunggu setengah jam lebih.

Aku dan Doni menuju kesekolah dengan sepedah yang dia bawa, ya aku di bonceng sama dia. "Dah sampe" ujarnya padaku, aku menunggunya memakirkan sepedanya dan kami berdua menuju ke arah gerbang.
"Lauren!" Itu kak Rezan. "Kenapa kak?" Tanyaku padanya. "Gimana sama perut kamu udah baikan?", "uh? Udah kok" aku gugup karena kemaren itu aku berbohong padanya. "Yuk bareng!" Ujarnya padaku. Aku menoleh ke arah Doni dengan raut wajah bingung. "Sorry kak aku bareng sama Doni aja, yuk Don" aku menarik  tangan Doni cepat cepat.

"Tadi itu siapa Ren? Pacar kamu?" Tanya Doni Padaku. "Em bukanlah dia itu kakak kelas aku dari sd dulu", Doni hanya ber oh ria.

"Anterin aku ke kantor dulu Ren" ujar Doni padaku, aku mengangguk menyutujuinya. Setelah nganterin Doni ke ruang guru aku langsung ke kelas. "Lauren" aku menoleh kebelakang, Reyna, mau apa dia?* tanyaku dalam hati. "Kenapa?" Tanyaku santai. "Kemaren lo pergi sama Kak Rezan ke Caffe deket taman?" Tanyanya menyelidik ke arahku. "Emm iy--ya" jawabku gugup karena aku merasa terintimidasi dengan tatapan matanya.
"Terus lo kenapa tiba tiba ngilang?" Tanya Reyna kembali. "Karna perut gue sakit" jawabku bohong.
Setelah aku menjawab pertanyaannya tadi dia pergi ke kelas sambil menyenggol bahuku sengaja.

Aku masih terdiam dengan perlakuannya padaku tadi.
"Renn" panggil kak Rezan padaku, aku buru buru berjalan ke arah kelas dan duduk ditempat biasa aku duduk.
Kak Rezan nyamperin aku," kamu kenapa sih Ren?" Tanyanya kesal padaku, aku pura pura tidak mendengarkan dan melanjutkan aktivitasku membaca buku. Dia mengambil buku itu, "kamu marah sama aku?" Tanyanya kembali, "balikin bukunya kak" ucapku lemas.
"Kenapa ini?" Ihh kenapa si Reyna pake kesini segala lagi. "Ini Rey, Lauren itu selalu ngehindar dari aku" jelas Kak Rezan kesal.

"Udah lah kak biarin aja dia itu biasa mungkin dia gak suka kali kita berdua berdua makanya ngambek kayak begini!" Ujar Reyna dengan nada sinis.
"Apaan sih lo Rey!" Aku menatapnya dengan tatapan tidak terima. "Ya lo yang kenapa!" Ucapnya sambil mendorong bahuku. Aku berdiri dan menatapnya intens. Aku tak tahan dengan perlakuannya padaku dan aku memutuskan untuk pergi.

"Huh dasar cewek muka tembok!" Omelku sendiri di kamar mandi. "Maunya apa kali, bukannya dia yang sewot kalo aku deket deket sama Kak Rezan, tapi dia bilang aku yang sewot!" Aku mencuci mukaku kasar.
Setelah agak mendingan aku kembali ke kelas dan kembali duduk.
Dasar gila tuh cewe!.

Teettt tetttt* bel masuk sekolah.
Bu Ratna wali kelasku masuk ke kelas dan itu Doni, ternyata dia satu kelas sama akuu yeeayy .

"Anak anak, hari ini kita kedatangan murid baru pindahan dari jepang" jelas Bu Ratna, "ayo kamu perkenalkan diri kamu",

"Hai Nama Saya Doni Fahri Wijaya, saya pindahan dari Jepang!" Jelas Doni.

"Kamu boleh duduk di bangku yang kosong" ujar Bu Ratna pada Doni.
Ah seandainya bangku sebelahku kosong, "Bu saya Boleh duduk sama Lauren?" Tanya Doni dan itu semua membuatku satu kelas terkejut. "Wwoooo" satu kelas pada teriak teriak gak jelas, " boleh" , "kamu Dila bisa pindah dari tempat duduk kamu!" Jelas Bu Ratna.

Aku dan Doni akhirnya duduk berdua dan kami berdua Tos kegirangan. "Berani juga kamu" ujarku pada Doni.
Doni hanya tersenyum PEDE.
Sepanjang pelajaran dimulai aku mulai mengantuk dan aku berbisik kepada Doni, "Don aku ngantuk banget" ujarku sambil menguap. Dia melirik ke arah jam dan berkata "kamu tidur aja nanti kalo udah bel aku bangunin" ah baik banget sih sahabatku ini. Dia menaruh tasnya di atas mejaku untuk jadi bantal "thanks" sedetikpun aku mulai tertidur.

Aku terbangun karena mendengar suara ricuh dari kelas "WWOOOO" aku terbangun dan aku melihat kearah kanan dan aku melihat Doni sedang menatapku sambil tersenyum, aku kembali tersenyum kepadanya dan satu kelaspun bersorak seakan ada konser didalam kelas.

"Udah gak ngantuk?" Doni bertanya padaku. Aku mengangguk mengiyakan.
Dia merapihkan rambutku yang acak acakan. "Kantin yuk!" Ajaknya padaku dan aku menyutujuinya.

Kami berdua sudah berada didalam kantin ,"kamu mau pesen apa Ren?" ,"em aku mau bakso sama es teh manis aja" jelasku padanya dan dia langsung memesan.
Dia lagi menunggu pesanan kami.
"Hai Ren!" Ujar kak Rezan sambil mambawa makanannya dengan Reyna.
Ni cewe bisa gak sih gak natap aku sinis gitu!.

"Hai" ujarku pelan. "Kita boleh kan duduk disini?"tanya Kak Rezan padaku. Aku mengangguk "kamu gak pesen?" Tanya Kak Rezan padaku.
"Udah" jawabku santai. "Mana makanannya?"," itu dia" aku menunjuk Doni yang sedang membawa makanan yang aku pesan tadi.

"Ini pesenan kamu Ren" Ujar Doni sambil meletakan nampan yang iya bawa. "Thanks Don" ujarku pada Doni.
"Oh ini siapa Ren?" Tanya Doni menatap heran. "Em ini Kak Rezan sama Reyna" jelasku pelan. Doni hanya ber oh ria.

Aku makan bakso dan Doni cuma beli ice lemon tea. Dia terus saja menatapku dan aku tersenyum kaku melihatnya. "Makan itu jangan sampe belepotan kali" ujar Doni yang ingin membersihkan makanan dimulutku tetapi di cegah sama kak Rezan dan kak Rezanlah yang mengelap makanan dimulutku. " ah aku bisa sendiri" ujarku sambil mengelap mulutku tadi.

Haii guys sorry banget ya kalo ceritanya rada gak jelas gitu karena belum jago ngarang cerita hehe, jangan lupa follow aku yaa
-gadis

Expect YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang