five

46 4 0
                                    

Ting tong
"Sebentar."
"Malam tante." Sapa deny
"Oh malam kau deny?."
"Iya tante,vena nya ada?."
"Ada sebentar lagi keluar kok masuk aja dulu."
"Gausah tante aku tunggu di luar aja."
"Oke tante panggil dulu ya."
"Ya tante."

Aku merapikan dress hitam ku lalu menguncir tengah rambut ku.
"Vena udah di tunggu."
"Ya bu sebentar."
Ku ambil tas ku dan segera turun.

"Kamu cantik sekali sayang." Puji ibu
"Tentu saja." Ucap ku berlagak pede
"Sudah sana,pulang nya jangan malam-malam ya."
"Ya bu."

"Hey."
"Vena." Deny memandangi ku dari atas sampai ke bawah
"Apa? Dress nya jelek ya?aku ganti jeans aja deh." Hendak aku berbalik deny menahan tangan ku
"Jangan bagus kok."
Aku tersenyum

Aku merapat kan jaket ku agar tidak kedinginan.Segera dia melaju motor nya ke kota.

**

Kami menghabiskan kan waktu di taman kota.Membeli jajanan,bermain skate,dll.Tak terasa hampir pukul 11 malam.Kami duduk di kursi taman.

"Kau kalah makan es krim." Ledek ku
"Biarin kamu juga kalah makan sosis." Ledek nya
"Kan panas ntar bibir ku bisa melepuh."
"Hahaha."
"Dasar." Aku mendorong bahu nya

"Sejak kapan kau bisa skate?." Tanya deny
"Baru sekarang." Jawab ku santai
"Tapi tadi kau bermain seperti sudah mahir."
"Apa sih yang ga bisa di lakuin vena."
"Tapi kau tak semahir diriku."
"Jelas."

Angin berhembus kencang menerbangkan mahkota bunga ku.Dengan sigap deny dari samping ku mengambil nya.Kini muka nya berada di dekat ku.
 
"Vena..." Dia mendekatkan muka nya ku muka ku.
Drrtt..ponsel dari saku ku bergetar
"Maaf..sebentar." aku menjauh kan muka ku dari nya dan dia tampak kecewa.
  Kulihat ponsel ku alarm yang ku pasang untuk melakukan rencana ku.
"Sudah jam segini sebaiknya aku pulang ibu ku sudah memesani ku jangan pulang larut malam."
"Hmmm..o-ke." Jawab nya sedikit canggung
Aku tersenyum

Dia melaju kan motor nya dengan kencang.Aku sedikit mempererat pegangan ku ke pinggang deny,lalu dia memperlambat motor nya dan memegang tanganku.

Deni pov

"Sudah sampai." Aku menghentikan motor ku
"Ya.. makasih udah mengajak ku pergi." Ucap vena
"Oh tak apa."
Dia berjalan masuk ke rumah,segera aku menyala kan motor ku.

"Deny." Vena berbalik ke arahku
"Iya."
Tiba-tiba saja dia mencium pipi kanan ku
"Ini untuk yang tadi." Lalu dia berlari kecil memasuki rumah

Aku meloncat kegirangan..Langsung saja aku menyalakan motor dan segera pergi.

Drrtttt.....
Ponsel ku bergetar ku tepi kan motor untuk mengangkat telpon.

Ternyata dari johan
"Apa?."
"Deny dimana kau?."
"Di jalan ada apa?."
"Kau lupa ini jam berapa."
aku melihat jam tangan ku menunjukkan pukul 10.45.Aku teringat sesuatu
"Oh ya aku segera datang,jangan mulai tanpa aku." Aku berbicara serius
"Oke cepatlah."
Aku menyalakan motor ku dan melaju nya dengan cepat.

Vena pov

Aku membuka pintu dan semua lampu nya mati.
"Mungkin ibu sudah tidur." Segera aku ke kamar dan menjalankan rencana ku.

Ku pakai hoodie putih ku,sarung tangan,dan sepatu.Ku turuni tangga ke basement mengambil alat ku.

"Balas dendam di mulai." Aku menyeringai di depan kapak merah ku.Ku masukkan semua nya dan segera pergi.

**

Ku sampai di depan rumah nya.Semua tampak gelap dari luar,mereka semua pasti sudah tidur.Aku mengendap-endap dan masuk lewat jendela.Ku cek satu-persatu memastikan mereka semua tidur.
"Pasti akan seru bila orang tua nya melihat anaknya tercerai berai di kasur." Gumamku
Langsung saja aku ke kamarnya.Ku perlahan aku masuk lalu ku tutup kembali.
"Nyenyak sekali tidurnya,bolehkah aku jadi mimpi..BURUKMU." perlahan ku  belai halus rambut nya lalu menjambak nya.
"Aaa..." teriak rachel
"Shutt..tidur lah kembali sayang."
"Ibu..kau kah itu?kenapa tak nyalakan lampu saja."
"Tidak..sayang tidurlah kembali aku akan menjadi mimpi BURUKMU.." aku menarik rambut nya dan mencekik leher
"Ve--na.."
"Hai rachel sayang apakah aku mengganggu tidurmu." Aku menyeringai
"Apa..yan-g kau laku-kan.." ucap nya terbata-bata
"Hanya membalas yang sepantasnya untuk mu. " ku ambil kapak dari belakang ku mengangkat nya tinggi-tinggi
"Jangan."

Splashh...

Kepala dan tubuh nya terpisah.Ku ambil kepala nya
"Lihat dirimu wajah mu tampak cantik begini sayang.. " aku menancap kan pisau lipat ke mata nya dan mencabut nya sedikit agar matanya sedikit keluar.Ku sobek mulut nya lalu ku masukkan mata kiri nya di dalam mulut nya.Aku ambil badan nya,ku potong perut nya dan ku keluar kan semua isi nya.
"Good ninght rachel nice dream honey." Ku taruh kepala nya di kasur dan segera pergi meninggalkan rumah nya.

**

Ku taruh semua peralatan ku di meja lalu membersihkan nya.Segera aku pergi ke kamar sebelum ibu tau.

**

Paginya aku bangun untuk jogging di sekitar rumah.Saat aku melewati rumah rachel,halaman nya penuh dengan mobil polisi dan ambulance.
"Mereka melihat karya ku yang indah." Aku tersenyum lalu berjalan melewati rumah nya dengan santai.

Ku duduk di teras untuk merenggangkan kaki ku.

"Pagi vena" sapa alyn
"Pagi juga" aku tersenyum
"Kau tau kabar hari ini?" Kata alyn sambil duduk di samping ku
"Belum."
"Rachel di bunuh."ucap alyn sedikit gemetar
"Benarkah?astaga terus bagaimana?"
"Polisi sedang menyelidiki nya,aku takut vena pembunuh itu masih berkeliaran di sini." Alyn sedikit memeluk ku
"Tenang alyn." Aku mengusap rambut nya "Ya aku masih di sini.." gumamku dalam hati

**
Lanjut? Vote☆
  Arigato^^

Sweet PsychoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang