ten

44 6 0
                                    

  setelah berjalan cukup lama masuk ke dalam hutan,akhirnya aku menemukan sebuah mansion besar.

"Kenapa ada mansion besar di sini" aku memandangi gerbang hitam menjulang tinggi di depan ku

Suara derit besi memecah keheningan,ku berjalan masuk ke halaman nya.Bangunan tua kotor dan halaman luas di depan nya.

"Halo.." ku buka pintu nya

Tak ada jawaban

"Kurasa ini tempat yang bagus untuk bersembunyi,tapi mana mungkin polisi tak menemukan tempat ini" ku melihat sekeliling
Ada banyak pintu tapi dalam keadaan bagus seperti ada yang merawat nya.Aku memasuki salah satu pintu dan hanya ada ruangan beberapa meja dan kursi begitu juga yang lainnya.

"Aku bisa beristirahat sebentar di sini.." aku merebah kan badan ke kasur di kamar yang ku temukan di lantai 2

"Sebaik nya aku harus kembali ke rumah mengambil beberapa alat ku besok" dan aku pun terlelap

**

Kriet...

Seseorang membuka pintu kamar ku,spontan aku bangun dan aku melihat samar2 seseorang berdiri di ambang pintu.Ku kucek mata ku dan ternyata benar seorang mungkin pria dengan sweater abu2,bercelana panjang hitam,dan berambut pirang.

Dia membawa katana di tangan kanan nya.Tunggu,mata kanan nya di jahit vertikal ke bawah.

"Siapa kau.." aku berdiri memegang kapak ku
"Hah?!..bukannya aku yang harus bertanya siapa kau" dia berjalan mendekat ke arah ku
"Jangan mendekat.." ucap ku dingin
"Hey..ini tempat ku kenapa kau disini"
"Apa?....tempat mu?"
"Iya... aku menemukan nya lebih dulu,tunggu sebentar...apakah kau baru saja keluar dari rs itu?"
"Rs...maksudmu rumah sakit jiwa itu?"
"Iya"
"Memang kenapa?"
"Oh..tidak apa2 atau jangan2 kau pembunuh yang membantai di sekolah itu?"
"Tau dari mana kau?"
"Berita..lah memang dari mana lagi?"
"Oh...."
"Tapi tetap tidak boleh... pergilah"
"Oh ayolah....lagian ini bukan tempat mu"
"Tak..."
"Barusan saja aku tidur 3 jam" aku berjalan lunglai keluar kamar

"Dasar muka jahit..." ku turuni tangga

"Apa kau bilang..ku bunuh kau!!" Dia berteriak dari atas

"Coba saja.."

Aku mendengar dia berjalan cepat menuruni tangga.

Brakk...

Dia jatuh tersungkur saat menuruni anak tangga terakhir

"HAHAHAHA...lari saja gak bisa apa lagi membunuh ku" ledekku
"Sial..kau"

"Psikopat macam apa kau menuruni tangga saja gak bisa"
"Aku hanya tak fokus gara2 kau" dia berdiri di hadapan ku
"Gimana mau bermain?" Tantang ku
"Cih...cewe seperti mu jangan harap kau menang"

**

Kami beradu kapak dan katana satu sama lain di halaman belakang.Dia cukup lihai dalam menghindar.Setelah begitu kami sama2 lelah.Si muka jahit (sebutan karna aku tak tau namanya) terduduk di bawah pohon sedangkan aku bersandar di tembok.

"Kita..seri" ucap ku
"Tentu.."
"Berarti aku bisa di sini"
"Apa!..."
"Tak bisa" aku berjalan keluar ke halaman depan
"Mau kemana kau?"
"Mengambil sesuatu"

**

Aku keluar dari hutan menuju ke jalan raya.

"Sial...aku lupa dimana aku?

"Hey..kapak" spontan aku menengok belakang ku
"Kapak?..." ternyata muka jahit
"Biarin..lo kasih nama gue muka jahit gantian,eh ngapain lo berdiri di sini"
"Gue lupa rumah ku"
"Ngapain ke rumah? "
"kan tadi udah gue bilang mau ambil sesuatu"
"Daerah mana?"
"Perumahan Bortwood"
"Bortwood? Itu kan ada di kota sebelah"
"Kota sebelah?!.."
"Iya kan disana engga ada rs jiwa jadi mungkin lo di kirim ke sini"
"Yaudah..."
"Yaudah?"
"Ya..aku mau kesana?"
"Oh.."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 03, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sweet PsychoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang