nine

36 5 0
                                    

  Aku hanya berdiam diri di dalam kamar.Setelah semua itu aku hanya bisa menekan perasaan membunuh yang kuat.Satu yang aku takut kan bagaimana jika ibu ku mengetahuinya.

"Vena sayang sarapan dulu"
"Tidak bu"
"Baiklah sarapan ada di meja,ibu pergi dulu"

**

19.30

Tok..tok..tok

"Siapa lagi itu" aku berjalan malas menuruni tangga

Tok..tok..tok..

"Apa?" Saat ku buka ternyata alyn
"Apa maksudmu? Lihat sudah jam setengah 8 dan kau belum siap!?"
"Tunggu...siap untuk apa?"
"Kau tau kenapa aku berpakaian seperti ini" aku melihat alyn menggunakan dress biru tosca dengan sepatu hak juga rambut yang gulung
"Oh..."
"Oh..! Cepat ganti baju" alyn mendorong ku ke kamar
"Oke..sabar"

Ku kenakan dress merah dengan boot hak merah.

"Tadaa.."ucap ku malas
"Kau cantik,cepat berdandan liat wajah mu kusut seperti lap pel"
"Biar aku dandan sendiri sebaiknya kau tunggu aku di luar."
"Oke"

"Pesta ya...mungkin akan seru bila aku adakan permainan di sana" gumam ku di depan kaca

Ku bawa kapak ku dan ku masukkan di tas gitar.

"Ayo.."
"Kau bawa apa?" Tanya alyn
"Gitar lah la menurut mu apa?"
"Oh oke...ayo"

**

Sampainya disana sudah sangat ramai.Alyn menarik ku masuk ke dalam

Aku hanya berdiam diri pinggir tembok.Ku lihat semua orang tampak bersenang-senang.Benci..! Kata pertama saat melihat orang di sekitar ku.

"Vena.." sapa david
"Oh..kau"
"Kenapa kau di sini sendirian?"
"Tak ada yang mengajak ku berdansa" ucap ku melirik nya
"Ehmm...mau kau berdansa dengan ku?" Dia mengulurkan tangan nya
"Tentu" aku tersenyum

Cowo tinggi berambut pirang dia adalah ketua kelas ku.Setelan jas hitam yang di kenakan nya tampak pas dengan tubuh nya.Ku akui dia cukup tampan.

"Kenapa kau mengajak ku?bukan kah masih banyak gadis yang lain?"
"ummm...hanya saja aku memilih mu" dia tersenyum

Kami asik berdansa,tiba2 mata ku menangkap sosok yang sedari tadi melihat ku dan david.

"Nathan.." gumamku

Dia menatap ku,aku memalingkan wajahku.Ku dekat kan wajah ku ke david agar aku tak melihat dia.

"David.."
"Iya.. "
"Aku mau minum"
"Oh..aku ambilkan saja ya"
"Makasih"

Musik hip-hop di mainkan dan lampu berganti berkelap-kelip.Aku menghampiri tas gitar ku dan memulai permainan ku.

Mulai dari ujung,ku tebas semua kepala yang menghalangi ku.Teriakan mulai bermunculan,lampu ini sedikit menguntungkan kan ku karena sedikit redup.

Spalshh...splash...

Ini menyenangkan bukan.Darah bermuncrat tan kemana2.Entah apa yang ku tebas aku terus berlari ke depan.

**

"Selesai." Aku menyeka darah yang ada di pipi ku.

Ku nyalakan lampu.Pemandangan yang sangat indah tapi tunggu masih ada yang berdiri.

"Nathan.." lidah ku sangat ngilu saat mengucapkan nama itu

Tapi tunggu siapa di belakang nya.Aku berjalan untuk ke pintu belakang aula.Saat ku lewati nathan di memegang tangan ku.

"Vena..."
"Lepaskan tangan ku"
"Tunggu..aku.
"Lepaskan tangan ku" ucap ku sedikit berteriak ku tatap lurus matanya

"Hai...alyn" aku menyapa alyn yang sedari tadi bersembunyi di belakang nathan.Dia diam sambil memegang ponsel nya.

Sweet PsychoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang