bertemu lagi dengan the boy absurd

30 1 0
                                    

"audrey wake up" boa membangunkan tidur ku yang indah rasanya hari ini aku malas sekali

"boa aku masih mengantuk rasanya aku ingin tidur lagi"

"ayo kita kekota"

oh iya aku ada janji buat kekota arghhh aku benci bertemu pria absurd itu
"aku akan panaskana mobil di toko dulu, kau siap-siap nanti aku tunggu depan toko"

"kau bawel boa"

"boaa aku siap" aku menggunakan kaos putih jeans biru sepatu putih

"kenapa berpenampilan biasa saja"

"memang kita bertemu siapa raja, ratu pangeran"

"pangeranmu"

"aku,siapa? pria absurd itu tidak-tidak aku tidak suka dengannya"

"hehhe maybe, ayoo kita jalan-jalan"

*depan kantor*
aku menelponnya.

"aku sudah kantormu cepat kelar aku malas berlama lama di kota"

"kamu masuk saja ke lantai 2 ruangan pak geo nanti biar karyawanku  yang mengambilkannya"

"tapi aku bersama ayah ku"

suruh tunggu ayah mu diruangan tamu sekalian aku bayar semuanya langsung

"ayah aku keatas dulu dia bilang aku saja yang keruangnnya dia mau membayar dengan cash,ada-ada saja bukan tinggal transfer apa orang kota seperti dia tak punya rekening "

"sudah sana temui pangeran mu"

"boa aku membenci kata kata itu"

"selamat siang" *toktok* aku mengetuk pintu ruangan si pria tidak jelas ini
"masuk saja dewi ku, silakan duduk" tatapku dengan mengerutkan alis ku

"sudah bayar semua jujur aku muak" mukaku yang tampang kesal

"kamu seperti dewi athena yang pemberani,kapan bisa coffetime ber2" dia menggodaku

"nanti jika kau disurga sudah cepat bayar atau aku teriak dan laporkan ke bos mu kalau kau kurang ajar pada ku" tegas ku kedia

"woow kamu menyeramkan, ni uangnya aku menyukaimu" aku mengambil uang itu dan pria gila ini  memegang tangan ku.

aku hanya meninggalkan dia dengan muka kesal tapi masa hatiku dagdigdug.

"boa aku benci" aku merengek pada boa

"pangeran menyukaimu" tanya boa sepertinya have fun aja.

"dia pria absurd bukan pangeran, lain kali kau saja yang pergi kekota aku muak"

"hehe gadisku yasuda kita ke supermarket kita beli roti gandum dan selai kacang"

"aku tak mau turun  kau tau aku akan pingsan melihat keramaian dalam satu ruangan gitu"

" kau mau soda?"

"tentu belikan yang banyak buat persediaan"

sambil menunggu boa tiba-tiba aku membayangkan wajah pria itu  saat menggengam tanganku arghhh kenapa ini harusnya aku melupakannya dan membencinya! a aku terlalu larut oleh perasaan dia membuat aku seperti orang gila

"hey ada apa dengan kau audrey" tanya boa yang melihat ku bingung sendiri.

"aku benci kota ayooo kita balik kehutan"

"kau memikirkan pria itu" boa menggodaku

"iya,oh tidak "

"hehe kau gadisku, sudah  minum soda ini dan makan roti ini dulu"

"makasih boa"

seharusnya aku tidak kekota seharusnya aku dihutan aku benci kota.

malam pun tiba dan handphone ku berdring... rrrrrr
"selamat malam dewi dari yunani kuno"

"kenapa kamu masih menyimpan nomer ku cepat hapus"

"aku akan menjadi yang terbaik untukmu sampai bertemu lagi "

langsung aku matikan handphoneku dan tidur bodolah aku tak peduli dengan pria absurd seperti dia byee.

Voted and coment guys!!!
By: odah...

With My Happiness (Psychopath)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang