-Harry's POV-
Aku mencium bibir Barbara singkat saat aku sudah pamit kepadanya bahwa aku akan pergi ke basecamp karena Simon menyuruh kami datang.
"Take care, honey," Ujar Barbara dan aku hanya tersenyum.
Aku mulai melajukan mobilku dengan kecepatan sedang. Aku kaget saat aku menabrak seorang gadis yang lewat. Aku langsung turun dari mobil dan membantunya.
"I'm sorry, you oka--"
"Kendall?"
"Harry?"
Aku menatap Kendall lama. Apa yang dilakukan gadis ini?
"Err.. maafkan aku. Aku tidak melihatmu tadi. Ayo kubantu," Aku langsung mengangkat Kendall masuk ke dalam mobilku.
"Harry, ada apa denganmu? Kau terlihat kacau, kau ada masalah dengan Barbara? Mengapa kau sampai menabrakku dan pasti kau tak fokus menyetir!"
"Tidak. Aku dan Barbara baik-baik saja. Apa aku terlihat kacau? Aku biasa saja," jawabku ketus.
Aku mendengar dia terkekeh membuatku mencengkeram setir kemudiku. Demi neptunus, aku tak ingin paparazzi memotretku saat aku bersama Kendall di dalam mobil seperti ini.
"Harry, antar saja aku kerumahku. Aku tak ingin ke rumah sakit," Katanya membuatku mengangguk.
Tak berapa lama kami sudah sampai di depan halaman rumah Jenner. Aku melihat rumah ini sangat sepi.
"Kendall, apa kau dirumah sendirian?"
"Ya, honey. Ada apa? Apa kau merindukanku?" Tanya Kendall sambil mengelus dadaku.
Aku langsung menepis tangan Kendall.
"Jangan berharap! Aku hanya bertanya! Ayo!" Aku langsung turun dan membantu Kendall untuk berjalan.
"Oh, Harry. Aku rasa aku tidak bisa berjalan, apa kau bisa menggendongku? Kakiku sakit sekali!"
"Tidak. Aku tahu ini hanya alasanmu! Ayo!" Aku membantunya berdiri tapi Ia malah terjatuh membuatku kaget dan dengan sigap menangkapnya.
"Kendall, apa kau baik-baik saja?" Tanyaku.
"Aku kan sudah bilang, kaki ku sakit, Harry. Aku tak bisa berjalan!" Jawabnya dengan meninggikan suaranya.
Aku langsung menggendong Kendall ala bridal style dan aku bersyukur karena disini tak ada paparazzi sama sekali. Aku langsung membawanya ke dalam rumahnya.
Aku menidurkan Kendall di sofanya dan betapa kagetnya aku saat Kendall merapatkan jarak diantara kami. Aku menelan ludah saat hidungku bersentuhan dengan hidungnya.
"Kendall, lepaskan!" Kataku pelan namun Ia malah mendekatkan bibirnya oada bibirku.
Aku langsung menarik tubuhku dan ini cukup susah karena dia memelukku sangat rapat.
"Ada apa denganmu? Apa kau masih tak sadar jika aku ini sudah memiliki istri dan dua orang anak?" Tanyaku marah dan ia mengubah posisi tidurnya menjadi duduk.
"Kau yang ada apa, Harry! Tak mengertikah bahwa aku mencintaimu? Kita ini saling mencintai, Harry!" Kendall bangkit dan berjalan ke arahku dengan mulusnya.
Great, kau baru saja ditipu oleh Kendall, Styles.
"Aku tahu kau masih mencintaiku. Jujur saja, Harry. Aku tahu itu!"
"Sayangnya tidak. Aku sudah tak memiliki rasa apa-apa kepadamu, Kendall. Cukup! Aku sudah muak dengan semua ini!" Aku langsung berjalan keluar dari rumah neraka ini.
Aku terus saja berjalan tak memperdulikan Kendall yang meneriakkan namaku. Aku cukuo kacau karena masalah ini. Sialan!
Aku langsung mengemudikan mobilku menuju basecamp dan aku kaget saat ada paparazzi yang memotret mobilku. Well, masalah akan datang padamu sebentar lagi, Styles.
.
"I'm home...." Teriakku.
Aku melihat Barbara yang sedang duduk di sofa sendirian.
"Hey, kau sudah pulang?" Tanya Barbara lalu berjalan ke arahku.
"Ya, dimana Rey dan Elena?" Tanyaku sambil mengedarkan pandangan.
"Mereka sudah tidur. Apa kau ingin makan?" Tanya Barbara.
"Tidak aku sudah makan bersama The Boys tadi."
Aku berjalan ke sofa sambil menggandeng Barbara dan aku menyalakan televisi karena aku belum mengantuk. Aku menyesap teh yang sudah dibuatkan Barbara.
"Harry styles just come out of the Jenner's House. What happened to Hendall? What happened to Harbara too?"
Muncul foto aku menggendong Kendall dan memasuki rumahnya, lalu foto mobilku yang baru saja keluat dari gerbang rumah Kendall.
Fuck. Ini tidak mungkin. Aku hanya tertangkap paparazzi saat aku pulang dari rumah Kendall.
Barbara menatapku tak percaya.
"Err.. Barb, aku bisa menjelaskan. Aku ta-"
"Stop it! You jerk! I hate you!" Barbara langsung naik ke atas.
Sial. Aku harus membuat perhitungan dengan Kendall.
Aku langsung berlari ke atas menghampiri Barbara. Aku membuka pintu dan mendapati Barbara yang sedang mengemasi barangnya di koper.
"Barbara. Aku mohon maafkan aku! Aku mohon, Barb! Ini hanya salah paham! Aku mohon!" Pintaku sambil memegangi tangannya.
Dia hanya diam tak menjawab.
"Barb, aku mohon! Dengarkan aku! Aku bisa menjelaskan!"
"Cukup Harry! Cukup!" Bentaknya membuatku diam.
Hola.. I know it's short chapter, but keep Vomment ya guys! Thank you so much 💋💋
KAMU SEDANG MEMBACA
My Heart Belongs Harry Styles 2
Fiksi PenggemarDulu aku tak mengerti cinta, cinta itu kadang-kadang menyakitkan kadang-kadang membahagiakan, cinta itu sulit diartikan. Kini aku dapat mengerti cinta karena aku telah menemukanmu, Harry Edward Styles. Kau yang membuatku mengerti apa itu cinta, kau...