Hi! Bye! - Gugup?

1.9K 242 19
                                    


Gugup?

***

"Lo kenapa?" Gigis langsung bertanya kepada Atha yang baru saja duduk dikursinya.

"Emang kenapa?" Atha balik bertanya, mengernyitkan keningnya bingung.

"Lo kayak abis dikejar-kejar hantu" Gigis memperhatikan keringat yang membanjiri kening Atha.

"Bukan hantu yang ngejar-ngejar gue tapi gue yang ngejar-ngejar hantu" Atha menguncir rambutnya cepol.

"Apa?! kok bisa?!" Gigis bertanya sembari menyerahkan selembar Tissu kepada Atha.

"Bisa lah, Atha" Atha mengelap keringatnya dengan Tissu sembari mengedipkan satu matanya genit.

"Najis!" Gigis langsung menatap tidak suka dan fokus membaca bukunya.

***

"Yasudah, saya akan membagi kelompok untuk membuat proposal Sanitasi. Satu kelompok beranggota kan 4 orang" Pak Riko sedikit menurunkan kacamatanya, melihat murid didiknya.

"Kelompok pertama: Reza Muhammad, Aisyah Maharani, Jasmin Andela, dan Dimas Angga"

"Kelompok kedua: Nisya Ramadani, Fero Jimmy, Elaine Fara, dan Adit Prasetya"

"Sabar ya bro" Jo menolehkan kepalanya kebelakang prihatin karena Adit tidak satu kelompok dengannya.

"Apaan sih lo" Adit memasang tampang jijik melihat Jo.

Sedangkan Osyen diam-diam menahan tawa.

"Kelompok empat: Osyen Marhadika, Joshua Zein, Gigis Gricella, dan Athalia Alvarez Louis"

"Yess!" Osyen berteriak singkat tetapi lantang, membuat semua orang menatap nya bingung.

"Ada apa Osyen?" Pak Riko menurunkan kacamatanya sebatas pertengahan batang hidung.

"Tidak pak" Osyen menggaruk tengkuk nya yang gatal tampak seperti orang idiot.

"Oke saya lanjutkan, kelompok lima..." Pak Riko melanjutkan membagi kelompok.

***

Bel sudah berbunyi 1 menit yang lalu, membuat semua murid melakukan gerak refleks yang sama yaitu membereskan bukunya dan ingin cepat-cepat pergi ke kantin.

Setelah membereskan peralatan tulisnya, Atha dan Gigis langsung berdiri, bersiap untuk kekantin.

Osyen yang sudah membereskan peralatan tulisnya sebelum pelajaran usai, sontak berdiri dan berjalan cepat kearah Atha.

Tangannya dengan cepat menggapai tangan Atha lembut, ingin menyadarkannya bahwa Ia sudah menunggu.

"Istri.." Tangan Osyen menggengam tangan Atha lembut membuat Atha menoleh dan memutar bola matanya singkat.

Osyen tersenyum manis dan buru-buru merangkul pundak Atha, berjalan berdampingan menuju kantin.

Sedangkan Gigis berjalan dibelakang mereka dan sesekali tertawa melihat tingkah Osyen.

Sesampainya dikantin Osyen menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri seperti sedang mencari seseorang.

"Sini woy!" Jo berteriak lantang dan melambaikan tangannya.

Osyen tersenyum, lalu melanjutkan langkahnya menuju teman-temannya sembari tangannya yang masih setia merangkul Atha.

Sedangkan Atha, hanya memutar bola matanya.

'Pinter banget nih cowok!' Atha merutuk didalam hati, pasalnya Jo memilih kursi kantin yang berada ditengah, tempat yang strategis untuk Osyen mencari perhatian sambil sesekali mempermalukan dirinya sendiri.

Hi! Bye!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang