Part 3

1.4K 111 5
                                    

"Yongie eonnie,antarkan Hyunie kerumah keluarga Choi nee",

Sooyong mengerutkan dahinya,"Kamu serius Hyunie,apa tidak apa-apa??tidak usah terburu-buru aku tahu kamu masih merasa syok,nanti saja oke kalau keadaanmu membaik",Seohyun menggelengkan kepalanya.

"Aku mau sekarang Yongie eonnie,jebal..",Seohyun mengeluarkan wajah puppy eyesnya agar Sooyong setuju.Jlebb..seperti ada anak panah melesat kejantung Sooyong saat melihat wajah Seohyun yang moe seperti ini.

"OKE,,ayo kita kerumah Hyemi sekarang juga",teriak Sooyong bersemangat sambil menyeret tangan Seohyun.

"Tidak sekarang juga Yongie eonnie kita harus sekolah dulu,"
Seolah tidak mendengar ucapan Seohyun,Sooyong terus melangkah sampai kepintu gerbang sekolah.Dan ternyata pintu gerbang sudah ditutup.

"Lho,kok pintunya ditutup ya",Seohyun menghelas napas panjang entah kenapa Sooyong jadi bodoh seperti ini.

"Karena ini sudah jam sekolah",

"Eahh,..kenapa Hyunie tidak bilang padaku"

"Aku sudah bilang padamu tapi Yongie eonnie tidak mau mendengarkan aku",akhirnya berdebatan kecilpun terjadi namun tidak berlangsung lama karena bel masuk sudah berbunyi dan mereka segera kembali kekelas dengan berlari.

Ting..tong,bel rumah yang bertulisan Choi berbunyi dengan keras saat Sooyong menekan bel rumahnya.keluar seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik diusianya yang sudah kepala 4 itu,"Sooyong-ah,sudah lama tidak berkunjung,eh kamu membawa temanmu ya",

"Sudah lama tidak bertemu ahjumma,mianhae aku baru berkunjung",Sooyong menjawab sambil tersenyum lebar sedangkan Seohyun menundukan badannya dalam-dalam memberi salam pada nyonya Choi.Nyonya Choi agak terkejut namun dengan cepat ia berubah ekspersi wajahnya,sedangkan Seohyun hanya semakin menundukan wajah tidak berani memandangi wajah nyonya Choi

"Ahh,kenapa kita jadi mengobrol didepan seperti ini ayo masuk kedalam akan ahjumma buatkan teh yang enak buat kalian",

"Kamshamida ahjumma,ayo masuk Hyunie".

Diruang tamu yang terlihat sederhana terlihat ada altar kecil yang berisikan abu dan foto Hyemi,Seohyun dan Sooyong berdoa sambil menyalahkan dupa.

"Kamshamida kalian sudah datang dan mendoakan Hyemi,Pasti ia sangat senang chingudeulnya datang untuk mendoakannya"

"Jangan bicara seperti itu ahjumma,kamikan sahabat uri Hyemi wajar kami masih terus mendoakannya",Sooyong melihat Seohyun terus menunduk,Sooyong meruntukan diri sendiri kenapa jadi melupakan tujuan awalnya kesini."Ahh,ahjumma kenalkan dia adalah teman sekolahku namanya Seo Joohyun,mungkin ahjumma pernah bertemu denganya dirumah sakit,saat ahh itu.."

"Arasseo,Joohyun-ah,bolehkan ahjumma memangilmu seperti itu",Seohyun memandangi wajah nyonya Choi dengan ragu namun ia menganggukan kepala bertanda iya.

"Jangan menundukan kepalamu terus apa kepala tidak jadi sakit nantinya",canda nyonya Choi yang membuat Sooyong tertawa,tiba-tiba saja Seohyun melakukan Seiza dihadapan nyonya Choi,sambil menundukan kepalanya setunduk mungkin yang ia bisa lakukan hanya untuk meminta maaf.

"Mianhata Choi ajumma,ini semua salahku.Seandainya Hyemi-sshi tidak menyelamatkan saya mungkin Hyemi-sshi masih berada di samping anda,Anda boleh memarahi saya atau kalau mau menapar saya,saya akan menerima..!"

Seohyun terkejut mendapati dirinya sudah berada dipelukan wanita yang melahirkan Hyemi itu.

"Sshh...gwaechana,ahjumma sudah tidak apa-apa,ajumma tidak pernah menyalahkanmu akan kejadian kebakaran itu.Semua itu hanya kecelakaan,ahjumma sudah merelakan Hyemi untuk kembali kesisinya.Kamu harus bersyukur karena kamu masih hidup,pergunakan hidup yang masih diberikan Tuhan padamu jangan menyia-nyiakannya,arrachi",Seohyun mengangguk masih dalam pelukan nyonya Choi.

In My Eyes Was Love For You (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang