Part 5 (Fight)

4.7K 386 2
                                    


Jam menunjukan pukul 20.00 WIB. Seorang gadis tengah menatap langit yang di penuhi bintang-bintang. "Aaagila laper banget gue."

(Namakamu) menaruh putung rokok pada asbak yang berada di sampingnya. Ia beranjak dari duduknya, dan berjalan gontai menuju kasurnya. Ia meraih ponselnya lalu mengetik sebuah pesan.

To = Dianty

'Dant gue laper banget sumpah, keluar yuk nyari makan. Bi Surti tadi barusan pulang anaknya mau ngelahirin'

Send

(Namakamu) segera berganti baju. Tak lama kemudian ia keluar dari kamar mandi dengan pakaian simple dengan rambut di ikat asal. Jika diperhatikan (namakamu) tidak terlihat seperti bad girl, yang memakai pakaian minim atau semacamnya.

(Namakamu) meraih kunci mobil, lalu menuruni anak tangga. "Dianty! Jadi kagak?! Buruan elah." pekik (namakamu).

Dianty menuruni anak tangga dengan terburu-buru. "Lama banget" omel (namakamu).

"Lah elu ngajaknya mendadak banget."

"Udah ayok, gue laper banget nih"

Tak membutuhkan waktu lama, akhirnya mereka sampai di Pondok Indah Mall. Atau para kamu remaja sering menyebutnya PIM.

Mereka makan di Pizza Hut, dan segera memesan makanan. Tak lama kemudian seorang waiters membawa nampan yang dia atasnya terdapat pesanan mereka. Ditaruhlah pizza itu pada meja lalu sang waiters itu pergi yang sebelumnya mengucap "Silahkan menikmati".

Mereka larut dalam pesanan mereka masing-masing, sampai dianty memulai pembicaraan. "Gimana sama Si Unknown?"

"Gimana apanya?"

"Ya ngirim sesuatu tak lupa beserta sepucuk surat."

"Setelah ngirim sekotak donat pas tadi kita disekolah, terus sampe sekarang belum ada. Biarin lah, mungkin dia udah capek ngirim barang mulu."

"Setidaknya kita udah tau dia cogan. Kata namira tadi. Dia gak pernah salah menilai."

"Hmm."

Pesanan mereka sudah habis, dan segera (namakamu) membayarnya.

Dianty mengajak (namakamu) untuk mengunjungi Starbucks yang terdapat di PIM. Mereka memesan frapucinno atas nama '(namakamu)' dan 'Dianty'.

Mereka keluar dari Starbucks, tapi langkah mereka terhenti saat seorang anak kecil menghampirinya. "Hai kak (namakamu). Ini ada titipan dari Kakak ganteng. Bye kak"

(Namakamu) meraih kotak yang apa entah isinya, dan sepucuk surat diatasnya.

'Hati-hati di jalan.'

'Unknown'

(Namakamu) mengernyitkan dahinya. Pertanda apa ini?

Dianty menatap sepucuk surat itu penuh pertanyaan, sambil bergidik ngeri. "(Nam..) kok gue jadi parno yak?"

"Udah ayok pulang. Udah malem. Gak baik bocah tidur malem-malem."

"Siapa yang bocah?"

"Lo lah, dant. Masa gue."

Disepanjang perjalanan pulang dianty, terus bergidik ngeri dan memohon untuk pulang lewat jalan lain. "Ayo, (nam..). Puter balik. Lewat jalan lain aja"

"Ck! Kayak anak kecil lu. Udah ah, tanggung udah setengah jalan."

Laju mobil (namakamu) terhenti saat 2 motor ninja hitam terparkir sembarang di di depan mobil (namakamu). "Lo tunggu sini jangan keluar".

A Badgirl Love Story -IDR-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang