10 tahun yang lalu
Suara percikan ombak dan air, melihat pohon yang melambai-lambai, angin yang begitu sejuk dan pasir pantai yang begitu putih menambah bahagianya hari ini.
Pantai ini adalah pantai favorit Alessa, dimana di pantai ini ia selalu mendapatkan suasana yang berbeda dan dipantai ini pula lah dia selalu membicarakan keluh kesah dengan sahabat karibnya.
Ario Bramntio atau biasa dipanggil Tio sama Eca(panggilan sayang Ario buat Alessa). Ario adalah sahabat karib dari bayi, Ario dan Alessa lahir pada tanggal yang sama, waktu yang sama, dan rumah sakit yang sama. Hebat kan!!.
"Ehh lo tio, sini deh" ujar Alessa kecil, sembari memberi isyarat untuk menyuruh Tio mendekat.
"Apaan si Ca, lo taukan gue lagi minum" ujar Ario yang cemberut ketika ia dipanggil Alessa.
"Ihh, bantuin gue dong, pindahin pasir-pasir ini ke kaki gue" ujar Alessa yang sedang memindahkan pasir-pasir tersebut ke kakinya.
"Ahh males banget, apain aja sendiri" ujar Ario malas, ia pun meninggalkan Alessa sendirian.
Alessa pun cemberut melihat ucapan Ario tadi, sebenarnya udah biasa sih mereka seperti ini. Alessa pun bangkit dan mebersihkan pasir-pasir yang masih menempel dikakinya.
Alessa berlali mengejar Ario yang sudah lumayan jauh. Setelah hampir dekat dengan Ario, Alessa pun terjatuh, Ario yang mendengar suara rintihan gadis kecil ia pun membalikkan badannya, dan ternyata gadis kecil itu adalah Alessa. Ario pun medekat dan membantu Alessa berdiri.
"Ishh gara-gara lo kan gue jatuh" ujar Alessa yang sedang merintih kesakitan
"Siapa suruh lo lari-lari ngejar gue" Kata-kata Ario tidak diperdulikan Alessa, Alessa yang masih kesakitan itu pun mencoba berjalan.
Karena kasihan melihat Alessa, Ario pun membantu Alessa buat jalan, ia memegangi tangan Alessa. Tak berapa lama Ario mengajak Alessa duduk di salah satu pondok didekat pantai itu.
"Kita istirahat dulu Ca, kaki lo masih sakit" Ario pun menyurub Alessa duduk.
Alessa yang sedari tadi memegangi kakinya yang sakit kini terdiam memandangi Ario yang sedang memikirkan sesuatu.
" lo kenapa Yo?" Tanya Alessa yang membuat Ario menatap Alessa.
"Gapapa, udah istirahat aja dulu" ujar Ario, ia pun merapikan posisi duduknya.
Alessa hanya membalas dengan anggukan, ia melihat ke depan dan menyenderkan kepalanya ke dinding pondok tersebut.
"Aww" bunyi kepala Alessa yang terantuk dinding.
"Lo ngantuk Ca?, sini tidur disini" Ario pun meluruskan kakinya supaya Alessa bisa tidur di kakinya.
Alessa pun bangkit dan pindah dekat Ario ia pun meletakkan kepalanya di dekat Ario dan berbaring lurus. Ario pun mengelus rambut milik Alessa dan sedikit berbicara.
"Gue sayang sama lo Ca, gue gamau kehilangan lo" gumam Ario.
Setelah melihat Alessa sudah tertidur pulas, Ario pun mengambil ranting yang ada didekatnya dan mulai menulis di pasir pantai.
Pasir pantai yang bertuliskan " Ario love Alessa" pun begitu indah bagi Ario, tiba-tiba saja Alessa bangun, yang membuat Ario kaget.
"Lo kenapa bangun?" Tanya Ario
"Gue kebelet pipis, temenin ke toilet dong Yo" pinta Alessa.
"Males, pergi sendiri aja lo sana" ujar Ario yang membuat Alessa kesel.
Alessa pun merapikan bajunya dan mulai berjalan, tetapi dia melihat tulisan dipasir.
"Ario love..." ujar Alessa, mendengar Alessa membaca tulisan Ario, Ario pun menghapus dengan cepat tulisan tersebut dengan kakinya.
"Udahh jangan kepo " ujar Ario yang bangkit dan mencubit hidung Alessa.
"Udah yuk, gue temenin nanti lo ilang lagi" ujar Ario yang tersenyum jahil ke Alessa.
Alessa yang sedikit senang, katena Ario mau menemani Alessa tapi disisi lain dia kesal karena ucapan Ario tadi. Alessa pun meninggalkan Ario. Ario pun segera berlari buat mengejar Alessa.
Sedari tadi Alessa dan Ario belum menemukan toilet. Ario yang tertawa melihat espresi muka Alessa yang sedang kebelet pipis.
"Kenapa lo ketawa?" Tanya Alessa dengan tatapan tajam.
"Gapapa, udah buruan kesana, kayaknya ada tu toiletnya" ujar Ario sambil menunjuk arah jalan.
Mereka pun terus berjalan dan akhirnya mereka menemukan toilet.
"fiuhh...akhirnya, lo tunggu sini, awass!! jangan ngintip" ujar Alessa dan ia pun buru-buru masuk kedalam toilet.
"Iyaa bawel" ujar Ario, Ario pun membalikkan badannya menghadap pantai.
Setelah menunggu beberapa menit akhirnya Alessa keluar. Mendengar suara pintu terbuka, Ario pun membalikkan badannya.
"Lama amat sih lo" ujar Ario
"Namanya juga perempuan" ujar Alessa polos.
Ario pun cuman membalas dengan acuhan.yang membuat Alessa kesal. Mereka pun berjalan berdampingan, karena melihat Alessa yang masih kesakitan karena jatuh tadi, akhirnya Ario pun melambatkan langkah kakinya.
Ditengah perjalanan Alessa berhenti dan memegang tangan Ario sehingga membuat Ario berhenti.
"Yo makasih" ujar Alessa sambil tersenyum
"Buat ?" Tanya Ario bingung.
"Buat yang tadi" ujar Alessa.
"Santai aja kali, gue selalu ada buat lo" ujar Ario tersenyum.
Mendengar ucapan Ario, Alessa pun membalas senyuman Ario. Ario pun menggandeng Alessa dan pergi menuju orang tua mereka, untuk segera pulang kerumah.
*******************************************
Yipieee cerita kedua!!! Huhuhu
Gimana? Bagus gak? Komen dong komen.Ketcup basah dari diah!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Boy(or)Friend
Teen Fiction"Love, Friend, and Him" Alessa gadis berambut panjang ini adalah ketua Chers disekolahnya, ia mempunyai sahabat karib yaitu Ario selaku ketua osis disekolah. Alessa gadis periang yang selalu menjadi korban kejailan Ario. Persahabatan mereka begitu k...