part 4

273 15 1
                                    

Saat istirahat keyla hanya diam dikelasnya masih terngiang diingatan keyla ucapan sasya tadi
"gue kangen bunda"
Jauh didalam hatinya keyla pun sangat merindukan sosok bundanya.

"keyla sayang apabila suatu hari nanti bunda pergi percayalah bahwa bunda sayang sama keyla dan bunda slalu ada di sini, didalam hati keyla" ucap diana pada anak nya namun keyla kecil hanya menatap bingung dengan pernyataan ibunya
" kalau bunda pergi keyla mau ikut" jawab keyla kecil polos
" gak sayang perjalanan kamu masih panjang dan ingat saat bunda sudah gak ada tugas bunda kamu yang gantiin ya sayang jaga kakak kamu sasya " ucap nadia lalu memeluk keyla kecil dan tak menunggu waktu lama keyla pun tertidur dipelukan bundanya

"elah ni anak kerjaannya ngelamun mulu" ucap diana
"key" namun yang dipanggil nampak tak tergannggu sama sekali
"sialan gue dikacangin woy kesambet setan tau rasa lo" teriak nadia dan seakan tersadar dari lamunan nya keyla hanya menatap datar nadia dan langsung membereskan buku bukunya lalu melangkah pergi keluar kelas
"key mau kemana lo bentar lagi bel masuk dan lo malah mau keluar" ujar diana
"gue cabut duluan" dan tanpa harus menunggu jawaban sahabatnya itu keyla langsung melangkah pergi ke arah gerbang belakang sekolah itu sudah kebiasaan keyla datang semaunya dan pergi semaunya juga namun pihak sekolah tak bisa mengeluarkan keyla selain prestasi yang diraih keyla ada satu hal lagi yang membuat pihak sekolah tak mungkin mengeluarkan keyla.

Keyla nampak berjalan ke suatu tempat dan saat keyla sudah sampai disana hanya kesunyian lah yang menyambutnya
"hai bunda udah lama yah key ga nemuin bunda, bunda jangan marah yah maafin key bun key ga nepatin janji key buat jagain sasya bahkan key ga pantes jadi anak kebanggan bunda" keyla nampak membuang napas sejenak namun pandangannya kosong. Ya disinilah keyla ditempat peristirahatan terakhir bundanya tempat satu satunya yang bisa melihat sisi keyla yang lain keyla yang rapuh.
"tadi sasya bilang dia kangen sama bunda"

"bun ijinin key buat milih jalan key sendiri, key benci ayah bun ayah sekarang kasar selalu bentak key bahkan nampar key bun coba kalau bunda masih ada bunda pasti marahin ayah kan bun, bunda pasti belain keyla kan? " perlahan namun pasti setetes air mata keyla jatuh
"key juga benci wanita itu bun dia udah ngerebut ayah dari bunda dia udah ngerebut ayah dari keyla dan sasya" ucap keyla
"oh iya bun maaf ya key bolos lagi hari ini key juga pamit bun tapi bunda jangan sedih yah key pasti datang lagi buat nemuin bunda by bun i love u" tambah keyla

Saat perjalanan pulang keyla melihat ada sekumpulan remaja yang sedang membuli satu anak dan anak itu sudah tak nampak baik baik saja seragam yang ia pakai sudah tak berbentuk dan bahkan robek keyla pun berjalan kearah sekumpulan remaja tersebut
"heh lo tuh udah gue bilangin lo tuh ga pantes sekolah disini lo tuh gak level ada disini lo tuh cuman sampah tau gak" bentak salah satu remaja tersebut
"gue salah apa sama lo tasya kenapa lo selalu jahatin gue kaya gini" ucap remaja yang sedang di bully tersebut
"karna lo memang pantas cupu" ucap orang yang dipanggil tasya lalu tasya nampak ingin menampar wajah orang yang dipanggil cupu namun sebelum tangan tasya sampai tangan keyla lebih dulu menahan tangan tasya, tasya nampak kaget namun sedetik kemudian keyla lah yang menampar tasya
"lo lebih pantas dapat itu" ucap keyla dingin lalu keyla membawa orang yang tadi dipanggil cupu pergi, tasya tampak geram
"awas lo gue bakal bikin perhitungan sama lo" teriak tasya namun keyla hanya tersenyum miring.

Trouble makerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang