Aku Amora. Amora Permata lebih tepatnya. Aku tinggal di Jakarta bersama sahabatku saat SMA. Katrina. Kami tinggal bersama di apartemen yang kami beli bersama pula.
Orang tua ku berada di Yogyakarta. Aku di Jakarta hanya untuk bekerja. Begitu pun Katrina. Namun, orang tua Katrina berada di Jakarta. Dia memilih tinggal bersama ku karena ingin mandiri. Walau kadang orang tuanya masih suka mengirim uang padanya.
Katrina memang terlahir dari keluarga yang mampu. Berbeda denganku. Keluargaku hanya keluarga sederhana. Ayah hanya seorang karyawan swasta dan ibu punya usaha cathering.
Maka itu aku bekerja di Jakarta. Dengan bermodal ijazah S1 jurusan Akutansi, aku bekerja sebagai salah satu karyawan dia perusahaan yang cukup ternama.
Awalnya memang hanya bekerja tujuan aku di Jakarta. Namun siapa bisa duga, aku malah bertemu dengannya.
Dia, Keanu Wijaya. Seorang pengusaha restoran yang cukup terkenal di Jakarta.
Waktu itu aku sedang makan di restoran nya bersama Katrina. Pelayanan yang cukup lama membuat Katrina kesal karena memang dia sedang terburu-buru. Dia pun mengadu pada menager di restoran itu dan yang keluar malah pemilik restoran itu. Yaitu Keanu.
Dia meminta maaf kepada Katrina atas apa yang pegawainya lakukan. Karena itu, dia gratiskan semua makanan yang kami makan dan menemani kami makan.
Setelah hari itu, kami mulai dekat. Dia menjadi sahabat kedua ku. Awalnya memang sahabat. Namun lama kelamaan perasaan itu muncul. Perasaaan yang tak pernah aku duga.
Perasaan itu memang bukan yang pertama bagiku. Namun, dengan nya berbeda. Biasa nya aku hanya menyukai laki-laki dari kejauhan tanpa mampu menggapainya. Tapi dengannya, aku bahkan pernah memeluknya. Seakan tak ada batas antara kami.
Dia memang hanya menganggaku sebagai sahabat. Bagiku itu sudah cukup. Bahkan lebih dari cukup.
Sampai suatu saat dia bercerita bahwa dia sedang menyukai seorang wanita. Dengan percaya dirinya aku menganggap kalau wanita itu diriku. Karena dia bilang, hanya aku teman sekaligus sahabat perempuan nya.
Dia terus bercerita tentang perasaannya pada wanita itu. Aku pun bertanya padanya siapa wanita itu. Betapa sakitnya ketika ia bilang bahwa wanita itu adalah adik angkatnya.
Ya, dia mempunyai adik angkat yang diadopsi dari panti asuhan ketika dia berusia 10 tahun.
Saat itu juga aku merasakan ada sebuah belati yang menghunus hatiku. Sangat sakit. Aku hanya diam sedangkan dia terus bercerita betapa dia mencintai adiknya itu.
Aku merasakan air mata yang akan segera keluar dari pelupuk ini. Aku tidak akan membiarkan dia melihatku menangis. Aku pun meninggalkannya sambil berlari, berharap dia akan mengejarku. Tapi itu tidak terjadi dan tak akan pernah terjadi.
Hari ini adalah hari pernikahan Keanu dengan adiknya. Dia sendiri yang mengantar undangan itu ke apartemenku. Dia bilang sangat mengharapkan aku datang.
Sampai saat ini pun dia belum mengetahui perasaan ku yang sebenarnya. Lebih baik seperti itu. Daripada dia tahu dan merasa kasihan padaku. Itu lebih sakit.
---
"Wahhh.. Katanya Keanu pesta nya sederhana. Ini namanya bukan sederhana. Tapi mewah." ucap Katrina kagum.
Sekarang kami sedang berada di ballroom hotel tempat resepsi diadakan.
Aku melihat Keanu dan Liana, adiknya berdampingan di pelaminan. Senyum bahagia terpancar dari wajah mereka. Perlahan mata ini pun memanas dan tanpa permisi mengeluarkan air mata. Aku pun segera mengusapnya. Aku tidak boleh sedih di saat semuanya merasakan kebahagiaan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Maybe Someday
RomanceMungkin aku ini gila karena mau menikah tanpa cinta. Tapi ini jalan satu-satunya untuk melupakan dia. Dia.. yang sudah milik orang lain. -Amora Permata Dia sempurna. Sempurna untuk mendampingiku, dan menjadi partner hidupku. -Reviano Derekson