Oohh Shit !

961 93 8
                                    

Hanbin berjalan paling belakang diantara yang lain. Dia dan para trainer baru kini sedang di berkeliling gedung Forever Dance Center yang di pandu oleh dua sunbae yang tadi menyambut mereka. Dengan sedikit rasa malas Hanbin hanya mengekor di belakang rombongan sambil mendengarkan musik dari earphone yang menempel di kedua kupingnya. Kalau tau hanya di ajak berkeliling gedung begini, lebih baik tadi dia tak usah hadir saja di hari pertama masuk sanggar ini. Buang-buang waktu saja.

Hanbin Prov

"Baiklah sampai disini pertemuan pertama kita. Latihan akan kita mulai besok sore pukul 4. Semuanya berkumpul di dance room. Tanpa ada satu orangpun yang terlambat datang. Jika salah satu diantara kalian terlambat, ada hukuman untuk kalian semua."

Ku tatap namja kecil pendek yang berdiri di depan ku dan yang lain. Aku semakin penasaran saja, siapa sebenarnya dia. Kalau dia hanya sekedar traine di sanggar itu, kenapa dia setegas itu kepadaku dan yang lain ? Okey mungkin dia hanyalah sunbae yang memang bertugas untuk mengurus trainer baru seperti ku.

"Kau.. apa kau bisa mendengar suara ku ?"

Semua trainer yang berdiri di depanku menoleh ke arahku. Aku yang berdiri paling belakang mulai bingung dengan tatapan mereka. Kenapa semua jadi menatapku seperti itu ?

"Yaa.. lepaslah earphone yang kau pakai itu. Sebentar lagi sunbae akan menikammu."

Salah satu trainer yang berdiri di sampingku menyenggol lengan tanganku.

"Mwo ?"

"Lepaslah earphone mu itu."

Ahh aku lupa jika kedua kupingku ini tertutup oleh earphone. Ku lepas earphone yang menempel di telinga kananku.

Plak.

Jinhwan Prov

"Kau.. apa kau bisa mendengar suara ku ?"

Ku tinggikan nada bicaraku agar orang yang berdiri paling belakang diantara para trainer itu mendengar suaraku. Namja yang memakai earphone di kedua telinganya itu memang sejak tadi melihat ke arahku. Matanya memang tak lepas memperhatikanku setiap aku berbicara. Tapi tunggu, meskipun perhatiannya tertuju ke arahku aku tak yakin jika apa yang ku sampaikan masuk ke telinganya itu.

Semua mata langsung tertuju ke arahnya. Begitupun dengan kedua mataku. Aku menatap namja itu tajam. Ku lihat salah satu trainer yang berdiri di sampingnya sedang mengajaknya bicara. Sepertinya namja itu tak mendengar suaraku barusan. Yang jelas-jelas sudah ku tinggikan dengan nada tegasku.

Aku melangkah maju, menyusup di antara para trainer yang berdiri di depanku. Sepertinya aku harus melakukan sesuatu.

Ku gulung beberapa lembar kertas berisi daftar nama para trainer yang sejak tadi ku pegang itu. Dan tanpa berfikir apa-apa lagi tanganku mulai bergerak melayang di udara. Dan...

Plak.

Satu pukulan ku daratkan di kepala namja yang lebih tinggi dariku entah berapa senti itu. Mataku menatapnya tajam.

"Aaawwww.."

Sepertinya pukulanku barusan lumayan bertenaga. Buktinya namja itu berteriak juga.

"Kenapa kau memukulku ?"

"Yaa! Kau fikir kau sedang berada dimana ? Apa kau tak menghargai ku yang sejak tadi bicara panjang lebar pada kalian semua ? Seenaknya saja kau malah memakai earphone mu itu ? Apa kau mau bersikap sok cool di depan para yeoja ? Apa kau sedang memamerkan earphone mahal mu itu pada yang lain ? Apa kau tak mengerti dengan penjelasanku mengenai peraturan di sanggar ini ? Haahh ?!"

Incredible Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang