Kemana Ali? Sudah hampir sebulan? Begitu lama rasanya? Menelpon sudah jarang. Pesan singkatpun sering hanya dijawab dengan emoticon. Prilly galau sendiri. Rindu dan entah kenapa takut. Takut Ali berubah pikiran karna tak lagi bisa bertemu. Tak mungkin Ali begitu mudah melupakan, setahun tak diingat saja Ali masih dengan perasaan yang sama. Cinta.
Maaf aku sibuk sayang
Maaf aku lagi ada kerjaan
Maaf nanti aku telpon lagi.
Maaf aku sedang diruang sidang.
Maaf sedang bersama Tata.
Begitu banyak kalimat maaf, kalimat maaf yang terakhir itu membuatnya resah. Bagaimana kalau saat mereka sering bersama-sama timbul rasa sayang dan cinta lagi? Lalu Tata akan mencabut gugatan cerainya lagi. Atau bahkan Ali yang akan mencabut gugatan cerainya. CLBK. Cinta Lama Bersemi Kembali. Bagaimana kalau terrnyata yang sejati bukan cinta Ali padanya tapi pada Tata? Bagaimana? Prilly memukul-mukul kepalanya sendiri.
Prilly menutup wajahnya dengan bantal. Menghalau pikiran negatif tapi tetap saja negatif itu berkeliaran dikepala. Sekali lagi hatinya berujar, tak mungkin Ali begitu mudah melupakan.
Prilly mengangkat bantal dari kepalanya.
"Makan, Non!" suara seorang wanita membuatnya terkejut. Mak Sari. Ya, sekarang bukan lagi Mbak Yul sebagai asistennya tapi Mak Sari. Prilly masih trauma bila melihat Mbak Yul. Bukan dia tidak mau membantu untuk tetap mempertahankan Mbak Yul agar tetap bisa menghasilkan uang dari gaji sebagai asisten, tetapi Prilly tak ingin berspekulasi. Terkadang kita juga perlu memikirkan keamanan diri kita sendiri. Prilly yakin diluar sana masih banyak yang mau menerima Mbak Yul. Atau kalau perlu Nikko yang bertanggung jawab karna telah menjerumuskan Mbak Yul.
"Iya, nanti saya keruang makan, sebentar lagi Mak."
"Iya Non, ditunggu, jangan sampai terlambat, nanti saya dimarahi!"
"Dimarahi siapa?"
"Ada non, penggemar rahasia!"
"Penggemar rahasia?"
Prilly mengerutkan alis. Tambah parah nih Mak Sari daripada Mbak Yul.
Kemarin dia membawakan kiriman bunga, katanya dari penggemar rahasia juga. Bahkan yang lebih mengejutkan katanya dari orang yang mengaku dokter. Prilly jadi stress sendiri dokter syarafkah itu? Nikkokah? Jangan-jangan Mak Sari terkontaminasi sama Nikko juga.
Prilly memandang handphonenya dengan ragu. Mau menelpon, tapi rasanya sungkan. Ali saja tak menelponnya, kenapa dia sepertinya tak bisa menepis rindu yang menumpuk didada? Apa Ali tak rindu? Tak menganggap dirinya adakah? Sah sudah hanya dia yang rindu sementara Ali tidak. Benarkah? Prilly penasaran. Semudah itukah Ali melupakannya? Ataukah ini cara Tata untuk mendekati Ali? Pura-pura mau menggugat cerai dan takkan mencabutnya lagi supaya Ali selalu bersamanya baik-baik dan akhirnya membuat Ali jatuh cinta lagi.
Beranjak dari tempat tidur sebenarnya Prilly enggan. Tapi demi perutnya yang perih karna belum diisi makanan sejak siang tadi membuat Prilly terpaksa menurunkan kakinya kelantai sambil memandang handphonenya lagi. Tak ada tanda telpon masuk dan Prilly meninggalkan handphonenya begitu saja diatas tempat tidur.
Keluar dari kamar dan menuju ruang makan Prilly terlihat lemas.
"Kenapa, Ly?" Suara Mami disela kunyahannya hanya membuat Prilly menggeleng.
"Ada kabar dari Ali?" tanya Mami lagi dan dijawab gelengan Prilly lagi.
Prilly menyuap nasinya tanpa nafsu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takkan Melupakanmu
Любовные романыSiapa aku? Siapa diriku? Aku tak tau siapa diriku... Siapa dia? Orang bilang dia kekasihku, tapi kenapa aku tak merasakan apa-apa dalam hatiku ketika bersamanya? Benarkah aku dulu mencintainya? Kenapa justru dengan orang yang baru saja bertemu aku m...