Siapa aku? Siapa diriku? Aku tak tau siapa diriku...
Siapa dia? Orang bilang dia kekasihku, tapi kenapa aku tak merasakan apa-apa dalam hatiku ketika bersamanya? Benarkah aku dulu mencintainya? Kenapa justru dengan orang yang baru saja bertemu aku m...
Dengan dada yang berdegup kencang Prilly melangkah ke taman, tempat ia dan Ali biasanya bertemu, baik dulu maupun sekarang. Ali juga tak jauh beda. Kabar bahagia yang ia bawa hari ini sungguh pasti sangat mengejutkan buat Prilly. Penantian panjang mereka seakan menemui titiknya.
Tadinya kegelapan menyelimuti hubungan mereka tetapi tiba-tiba saja tangan Tuhan berbuat diluar dari kuasa manusia. Pencerahan ini sungguh tak terduga. Sungguh hanya Allah yang memiliki rencana terindah bagi umatnya yang bersabar.
Berpandangan rindu membuat mereka hanya diam dan saling tersenyum begitu saling berhadapan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Apa?" tanya Prilly menatap Ali sambil menahan senyumnya melihat senyum Ali yang sulit diartikan.
"How are you, Dewi?"
"I'm fine, thank you, and you, Dewa?"
"Aku sakit."
"Masih sakit? Kenapa kamu mau kita ketemu? Harusnya istirahat saja sampai sudah pulih bet..."
"Sakit Rindu!" potong Ali sebelum Prilly menyelesaikan rentetan pertanyaan dan kalimatnya yang bertubi-tubi. Prilly melebarkan senyumnya. Lalu mereka sama-sama saling memeluk.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kita ketempat lain, yukk!" ajak Ali ketika pelukan mereka terlepas.
"Mau kemana?" tanya Prilly mengiringi langkah Ali yang menarik tangannya.
"Yang penting jangan disini, kita cari suasana baru."
Ali menarik tangannya menuju parkiran.
"Kita naik motor?" tanya Prilly begitu Ali membawanya ke parkiran motor.
"Iya, nggak papa-kan?" Ali mena
"Enggak, justru asik bisa peluk kamu sepanjang jalan, jauh-jauh bawa aku biar aku peluknya lebih lama!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.