#2

53 6 1
                                        

Harry POV

Dengan kecepatan 80km/jam Aku melajukan Motorku menuju rumah.
Tak lama kemudian Aku memasuki pekarangan rumahku yang cukup luas ini. Akupun segera masuk kedalam rumah, lalu ke ruang keluarga untuk mengobati tanganku yang terkena coklat PANAS tadi.
Momku yang melihat Aku mengobati tanganku dengan hebohnya menghampiri diriku dan bertanya kenapa.
"Harry... Ada apa denganmu sayang..? Kenapa tanganmu ini? Apa sakit?"
"Harry baik-baik saja Mom... Tenanglah Mom, ini hanya luka kecil" jawabku halus.
"Kau ini.., ini pasti terkena air panas" tebak Mom.
"Ini hanya kecelakaan kecil Mom.." kataku menenangkan Mom.
"Siapa yang melakukan ini padamu?".
"Pacarku"jawabku datar.
"Apa!?" teriak Mom kaget.
"Apanya yang apa?" tanyaku cengo.
"Sejak kapan kau memiliki pacar?" tanya Mom.
Darimana Mom tau kalau Aku punya pacar? Maksudku pacar bohongan...
"Pacar. Apa maksud Mom?"
"Kau baru punya pacarkan?"
Tanya Mom.
"Siapa bilang..? Harry masih jomblo kok Mom".
"Kamu bohonglan orang kamu sendiri bilang 'pacarku' tadi".
Sontak aku kaget. Kapan Aku bilang gitu.. Tapi iya-in aja deh kali aja aku ngomongnya nggak nyadar. "Ya"
"Sejak kapan?" tanya Mom antusias.
"udah 3 mingguan sih.. Cuma Harry nggak mau Mom sama Dad tau dulu" jawabku bohong.
"Tapi kenapa tadi kamu kayak nggak terima suruh cari pacar dalam waktu satu minggu? Kenapa kamu nggak bilang kalo ku udah punya pacar?" tanya Mom Kepo.
"Biar panas dulu suasananya Mom..." jawabku sambil cengar cengir.
"Oh, yaudah ayo makan dulu, belum makankan? Mom panggil Dad dulu ya" Tanya mom.
"Belum, yaudah Harry ke ruang makan dulu ya Mom" kataku lalu pergi ke ruang makan.
Kuharap mereka tak akan menyinggung soal perjodohan ataupun pacar baruku. Maksudku pacar bohongan baruku.
Setelah 5 menit Aku menunggu Dad Dan Mom, akhirnya merekapun datang ke ruang makan.
Tak menunggu waktu lama Dad langsung memimpin untuk berdo'a, Setelah itu kamipun makan.
"Ekhem...." "Harry, apa benar kau Sudah memiliki pacar?" Tanya Dad.
Astagaaa.... apa memang harus membicarakan itu? Ayolah, kumohon jangan Sekarang.
"I-iya Dad" jawabku gugup.
"Lalu siapa pacarmu?" Tanya Dad.
Wahh... Sekarang mulailah sesi interogasi. Semoga Dad tidak bertanya hal-hal Yang tidak kuketahui tentang vi...., vi...., vi siapa ya..., duh..., kenapa harus lupa sih..., vio...letta nah iya! Violetta verocas wilblood. "Anu Dad, Violetta verocas wilblood"
"Wilblood?" Tanya Dad membeo.
"Iya, kenapa Dad?" Tanyaku
"Tidak, tidak papa. Yasudah cepat habiskan makananmu Lalu pergi kekamar, belajarlah!" Perintah Dad.
Ahh... belajar lagi...., tapi tak apa untung Dad tidak bertanya tentang perjodohan itu. Huftt... leganya..... "OK, siap Dad ".
Setelah menghabiskan makanan, seperti Yang Dad katakan, Akupun pergi kekamar. Kuistirahatkan sejenak tubuhku diatas kasur. Sebenarnya Aku ingin belajar, namun mengingat Vio entah kenapa, Aku jadi ingin bertemu dengannya.
Gadis itu cantik, juga..., bertanggung jawab. Arrghh..., Ada apa denganku? Kenapa jadi seperti ini? Tapi, Aku benar-benar ingin bertemu dengannya. Ah! Bagaimana bisa Aku lupa, Akukan punya nomor ponselnya Kenapa Aku tidak menghubunginya. Baiklah Aku Akan mengirim pesan untuknya.

TO: Violetta
Halo cantik.... :P

Tak lama kemudian iapun membalasnya.

From: Violetta
Hmm? Ada apa? -_-

Akupun bangkit Dan berjalan menuju balkon kamar. Lalu mengetikkan balasan untuk Vio.

To: Violetta
Tidak Ada Aku hanya rindu pada mu.

From: Violetta
Lalu?

To:violetta
Ayolah... apa kau tidak merindukanku?

BAD LOVE (DISCONTINUED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang