Harry POV
'Tok, tok, tok'
Mendengar suara ketukan pintu,perlahan mataku terbuka. Pun Aku bangun dari kasur dan berjalan menghampiri pintu, lalu membukanya. Terlihatlah Tante Ashley yang sedang membawa tasku, -tunggu tasku?."Harry, ini tasmu. Sepertinya mereka lupa membawakan pakaian ganti, eh?" tante Ashley memberikan tasku padaku aku teringat akan kata Dad yang mengatakan bahwa ia akan mengantarkan tasku jam 6.45 pagi ini. Sepertinya aku melewatkan kesempatan untuk bertemu dengan Mr. Grolder, tak penting juga sebenarnya, oke lupakan itu. Benar kata Tante Ashley mereka melupakan pakaian gantiku, bagaimana bisa aku kuliah menggunakan baju kotor seperti ini... usaha mereka membawakan tasku sia-sia, pada akhirnya aku juga akan kerumah untuk mengambil pakaian.
"Mmm, ya sepertinya mereka lupa membawakanku pakaian ganti. Tak apa aku akan pulang kerumah setelah ini. Terimakasih Tante" kataku.
"Harry, kau tak perlu pulang kerumah hanya untuk mengambil pakaianmu. Kau bisa menggunakan pakaian milik Ricky, ambilah di lemari" Ujarnya. Aku mengerutkan dahiku bingung, Ricky siapa? Aku tak pernah mendengar nama itu sebelumnya...
"Ricky siapa yang kau maksud itu?" Tanyaku menatapnya bingung.
"Ah, Ricky kakak Vio" jawabnya. Oh jadi nama kakak Vio itu Ricky... "Apa Vio tak pernah menceritakannya padamu?" tanyanya. Bagaimana bisa ia menceritakan padaku aku saja baru bertemu dengannya dua hari yang lalu.
Menyunggingkan sebuah senyuman akupun menggeleng pelan. "Hmm, ya sudah kalau begitu cepatlah bersiap-siap. Jam 7.30 kita sarapan. Aku akan menyuruh Vio untuk memanggilmu nanti" Katanya.
"Baiklah, terimakasih" kataku sebelum tante Ashley melenggang pergi. Pun aku menutup pintu dan segera mandi.
Selesai mandi aku membuka lemari milik Ricky, meminjam skinny jeans berwarna hitam dan baju putih polos berlengan panjang. Tentang pakaian kotorku, aku masukkan kedalam tasku, mungkin aku akan membuangnya dijalan tak mungkin bukan jika aku membawa baju kotor ke kampus.
Akupun mengecek ponselku, tidak ada pesan masuk sama sekali, padahal biasanya pesan para fansku sudah memenuhi kotak pesanku. Sudahlah, lagi pula dari semua pesan dari para fansku tak pernah satupun aku membalasnya, aku heran bagaimana mereka bisa mendapatkan nomor ponselku, padahal aku hanya memberikan nomorku pada orang-orang tertentu saja.
Tak lama sebuah ketukan terdengar dengan segera aku mengambil tasku dan membuka pintu. Nampaklah sosok Vio disana dengan menggunakan baju berlengan panjang berwarna putih dan skinny jeans warna hitam, dia tampak cantik -tunggu, pakaian yang kita kenakan sama, wah pasangan yang sangat cocok, walaupun hanya bohongan.
"Ayo waktunya sara-tunggu, kau memakai baju... aku akan mengganti pakaianku dulu, kau bisa langsu-" sebelum ia menyelesaikan perkataannya aku terlebih dahulu memotongnya.
"Sebaiknya kita langsung pergi keruang makan saja, pasti orang tuamu sudah menunggu kita" kataku sambil memegang tangannya, jaga-jaga agar ia tak kabur kekamarnya dan mengganti pakaiannya. Lebih Bagus jika seorang pasangan menggunakan pakaian yang sama seperti ini, pasangan yang serasi.
"Aku ingin mengganti pakaianku dulu Harry" katanya sambil mencoba melepaskan tanganku yang memegangnya.
"Tidak perlu, kau sudah cantik menggunakan pakaian itu. Lagi pula, bukankah kita terlihat serasi jika seperti ini?" Kataku sedikit menggodanya.
"Tap-" Baru saja Vio ingin berbicara, tante Ashley datang dan langsung mengajak kami untuk sarapan. Mungkin kita terlalu lama hingga tante Ashley harus kesini dan mengajak kami.
"Kalian lama sekali, Ayo kami sudah menunggu kalian dari tadi. Ngomong-ngomong kalian serasi juga, hehe"
"Tapi Mom, Vio ingin me-" lagi-lagi perkataan Vio dipotong oleh tante Ashley, membuat Vio mengerucutkan bibirnya. Lucu juga dia...
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD LOVE (DISCONTINUED)
RomanceAwalnya mereka memang tidak saling mencintai. Namun, seiring berjalannya waktu sebuah perasaan akan tumbuh. Perasaan yang tumbuh semakin besar, hingga akhirnya mereka menyadari bahwa perasaan itu adalah Cinta.