Aku menyusuri koridor kampus menuju ke Cafetaria sendirian. Bukannya Aku tak memiliki teman untuk ku ajak ke Cafetaria, hanya saja semua temanku sedang mengadakan konser di salah satu koridor kampus. Ya, itulah kebiasaan sehari hari mereka tak terkecuali Aku, namun Aku hari ini sedang sangat lapar. Kenapa? Karena Aku belum sarapan. Dan sebenarnya Ada Hal lain juga Yang membuatku pergi ke cafeteria, yaitu... Harry. Aku ingin meminta maaf padanya Karena tadi malam Aku tidur dulu tanpa menunggunya pulang, maksudku tanpa menunggu tamuku pulang.. ahh abaikan. Tapi, jika tidak juga Tidak papa :D.
Sampai di cafeteria Aku langsung membeli Burger. Setelah membeli Burger Aku duduk disalah satu tempat Yang ada di sana, Akupun memakan burgerku Sampai seseorang memegang bahuku. Dengan reflek Aku melihat siapa Yang memegang bahuku itu. Ah, pilihan yang salah, seharusnya Aku langsung saja mematahkan tangannya itu... hhhh. Baiklah, Sekarang tanpa Ada Yang menyuruhnya dia telah duduk didepanku.
Sungguh entah kenapa saat Aku melihat wajahnya sekarang ini Aku sangat ingin untuk memukul wajah tampannya itu. Astaga...., apa Aku baru saja berkata jika ia tampan? Otakku pasti sudah bermasalah.
"Ekhem" dehemnya, namun Aku tetap diam tak mengubris. "Ekhem" Orang ini Sungguh menyulitkan saja, mengapa ia tidak langsung saja mengatakan apa Yang ingin dia katakan saat ini. "E-" sebelum ia menyelesaikan deheman ketiganya langsung saja Aku berbicara.
"Jika kau ingin berkata sesuatu cepat katakanlah! Tidak usah menggunakan trik deheman seperti itu, Sungguh itu sangat membuang-buang waktu".
"Baikalah-baiklah..., Vio, Aku ingin bertanya padamu, apa boleh?" Tanyanya.
"Hmm, apa?" Sahutku datar Tampa melihatnya.
"Apa kau pernah berpacaran?".
"Kenapa?".
"Tidak, hanya ingin tau saja".
"Lalu? Apa Aku harus menjawabnya?" Tanyaku sarkastik.
"Oh ayolah, Aku hanya ingin tau. Pernah atau Tidak?".
Baiklah orang ini memang sangat ingin tau rupanya. "Tidak. Sekarang Aku bertanya kepadamu apa tujuanmu menjadikanku sebagai pacar bohonganmu?"
"Membatalkan rencana perjodohan" jawabnya enteng.
"Maksudmu?"
"Ya, perjodohan yang Dadku rencanakan bersama teman bisnisnya"
"Masalah Yang sama denganku" gumamku tak jelas.
"Apa?" Apa dia mendengar gumamanku? Mungkin saja...
"Tidak-Tidak Ada, lalu apa Mommu menyetujuinya?"
"Tentu saja. Oiya, tadi kau bilang kau belum Pernah berpacaran, kenapa?"
"Tidak apa-apa, hanya saja Aku memang tipe gadis yang tidak terlalu dekat dengan seorang lelaki"
"Lalu, apa sekarang kau sedang Tidak berdekatan dengan seorang lelaki? Atau memang kau saja Yang menganggapku seorang wanita"
Aku mengangkat sebelah alisku. "Mmm, kau berbeda"
Harry mengerutkan dahinya "Maksudmu?"
"Ya, kau berbeda. Menurutku kau..., entahlah Aku Tidak bisa menjelaskannya dengan kata-kata. Tapi memang hanya Ada beberapa laki-laki Yang dekat denganku termasuk kau"
"Apa Aku istimewa?" Tanyanya seraya menaik turunkan alisnya.
"Tentu Tidak, bodoh! Kau ini terlalu PD ya.. Baiklah, Aku pergi dulu. Temanku menungguku" kataku Dan langsung pergi.
Sial, Baru dua langkah Aku berjalan dia menahan tanganku, apa lagi Yang dia inginkan?. Aku mendengus kesal Lalu bertanya kepadanya "Apa Yang kau inginkan?"

KAMU SEDANG MEMBACA
BAD LOVE (DISCONTINUED)
RomanceAwalnya mereka memang tidak saling mencintai. Namun, seiring berjalannya waktu sebuah perasaan akan tumbuh. Perasaan yang tumbuh semakin besar, hingga akhirnya mereka menyadari bahwa perasaan itu adalah Cinta.