Because Of You part. 1

5.5K 214 11
                                    

cerita ini adalah cerita pertama ku yang ber-cast naruhina, jika kalian yang membaca cerita in memiliki hal atau sesuatu yang ingin di sampaikan silahkan tulis di comentar, pedas,asin, atau pun pahit aku terima semua.. 

dan untuk kalian yang membaca cerita ini silahkan vote yah, setidaknya itulah balasan untuk jerih payahku, menguras otakku agar cerita ini dapat terselesikan. -terima kasih-

#selamat membaca.

        Disinilah aku mengurung diriku sendiri, didalam sebuah ruangan dimana semua isi ruangan itu menyimpan segala hal yang setiap hari ku lalui, baik sedih maupun senang, bodoh memang menyalurkan semua isi hatiku kepada benda yang tidak dapat menanggapi ataupun mendengarkan apa yang kulalukan dan apa yang kukatakan, ruangan yang yang sering kusebut kamar itu, mungkin mengetahui apa semua isi hatiku. Aku memang bodoh lebih percaya dengan benda mati daripada percaya dengan seseorang.

          Di kamar inilah aku membaringkan tubuhku yang mungkin sudah tak dapat lagi berdiri, menatap langit-langit kamarku dan terus saja berguman hal yang selalu membuat hatiku tertusuk, dengan bantal yang menyanggah kepalaku...

           "Kenapa kalian selalu saja tak memperdulikanku, apa hiks.. kalian tak menganggapku bagian dari keluarga kalian, apa sehina itukah aku dimata kalian," kataku sambil menghapus buliran air yang terus saja keluar, membasahi wajahku.

            "Kenapa kalian selalu saja lebih memikirkan shion dari pada aku, apa bedanya aku dengan shion,hiks..hikss apa kalian benar-benar tak bisa menerimahku, tetapi hiks,, apa salahku..? kesalahan seperti apa yang telah kulakukan hingga kalian membenciku seperti ini..? apa kah karena keluarga kalian semuanya sangat cantik berbeda denganku yang dipandang sekilas saja sudah muak" kataku lagi terus saja berusaha mengajak benda-benda yang ada didalam kamarku untuk menanggapi apa yang kukatakan, mulai dari bantal hingga boneka yang sudah tampak usang

             "Hinata..hinata.. cepat pergi makan" teriak adikku , namanya shion

              "Baiklah Shion aku akan kesana" jawabku sambil mengusapa air mata yang tersisah, Dan tak lupa aku mencuci mukaku agar tak ketahuan jika aku sudah menagis,

                  Tetapi saat aku mulai memasuki ruang makan, pemandangan yang selama ini ku benci terlihat lagi, melihat kedua orang tuaku sangat memanjakan adikku Shion Bahkan mereka tak menyadari keberadaanku. Apa segitu terlupakannya aku, hingga semua keluargaku bahkan ayah dan ibuku tak peduli lagi denganku. Hingga aku tak sanggup di hiraukan, aku mengurung niatku untuk makan bersama keluargaku, walaupun aku tahu perutku kesal dengan keputusanku.

              Mungkin jika aku sudah tak tahan menahan amarah peruttku aku akan membuat makanan sendiri, karena aku tahu tak ada yang akan menyisihkan makan untukku.

                 "Ha! Hey Hinata perbaiki sedikit penampilanmu, jika kau seperti ini kau seperti binatang saja, penampilanmu rapih saja belum tentu baik di pandang apa lagi jika penampilanmu seperti ini hahahhahha," kata anak dari paman dan juga bibiku..kata-kata itulah yang masih menganggu fikiranku lagi

               "Maaf kaa-chan sepertinya aku masih tidak lapar, kalian makan saja dulu" bohongku

                Setelah mengatakan hal itu aku kembali ke kamarku, karena bosan aku mencoba membuka salah satu sosial media ku agar menghapus kebosananku. Dan tampa di duga cerita yang aku share di f*ceb**k banyak di sukai, aku sedikit terhibur dengan komentar-komentar mereka yang mengagumi ceritaku, untuk malam ini sedetik senyuman terukir diwajahku.

               Karena banyak yang menyukai ceritaku, semangatku kini terisi 42%, hingga ku putuskan untuk menulis kelanjutan ceritaku. Tanpa aku sadari kini sudah pukul 22.35 mungkin terlalu asyik mengarang hingga lupa waktu. Inilah aku setiap malam menghabiskan malamku didalam kamar.

.

.

.

                Pagi yang cerah matahari sudah melakukan tugasnya, menerangi semua pelosok bumi kecuali kutub utara tentunya. Tampak di sebuah kamar seorang gadis masih senang menutup matanya. Padahal terik matahari sudah mulai meneobos cela-cela kamarnya tetap saja gadis bersurai indigo ini masih tetap tak tergangu. Hingga sebuah suara mengangangu indra pendengarannya, yang memakasa matanya yang tadinya tertutup itu kini terbuka secara perlahan.

               "Hinata cepatlah bangun, tidak baik jika seorang gadis bangun kesiangan." kata suara yang diketahui adalah ibu hinata

          Hinata pun segera bangun.

# ditempat yang lain#

              Sebuah suara tembakan kini sedang mengusik indara pendengaran, tampak seorang pria bersurai jabrik tengah serius membidik pistol untuk mengenai sasarang yang ia tuju. Dorr, peluru yang diarahkan ke sasarang mengenainya dengan sangat baik.

            " Bagus Naruto, kemampuanmu semakin hari semakin baik, pertahankan itu Naruto." kata seseorang yang entah kapan sudah memperhatikan latihan Naruto.

            "Paman!!. Sejak kapan pamam disini" tanya Naruto menghentikan latihannya dan melangkah menuju arah orang yang di panggilnya paman itu.

          " Entahlah paman lupa, ah lupakan saja itu, sebaiknya ayo kita makan siang" kata kakashi paman dari Naruto itu

           Mereka pun menuju meja makan disana sudah tersaji makanan yang membuat orang yang melihatnya akan langsung jatuh cinta dengan makannan ini.

                " Jadi, Naruto sudah saatnya kamu tahu yang sebenarnya, kau sudah dewasa," kata Kakashi

                "Apa maksud paman, aku tidak mengarti," Tanya Naruto dengan nada penasaran.

                 "Sebenarnya tujuan paman mengajarimu selaman ini adalah untuk membalas dendam dengan seseorang yang telah membunuh kedua orang tuamu" kata Kakashi

               "NANNNII, jadi ayah dan ibu mati karena dibunuh bukan karena kecelakan," kata Naruto

              "Iya, maafkan paman,"

                "Lalu, apa paman tahu siapa yang membunuh ayah dan kedua orang tuaku??" tanya Naruto

Kakashi menganguk.

#flasback

               "Hey Kakashi, aku harus pergi. Pein mengundangku dan juga Khusina makan malam di rumahnya" kata Minato

                "Tidak paman, aku mempunyai perasaan buruk tentang hal itu, sebaiknya kau tunda saja acara itu, lagipula Naruto masih kecil. Tidak baik meninggalkannya sendiri," kata Kakashi

              "Tidak Kakashi, aku tidak mau keluarga pein kecewa, kau seharusnya menghargai niat baik orang terhadap mu. Jika kami pergi kau yang akan menjaga Naruto," kata minto

              "Baikah, tetapi ingat pesanku. Kau harus berhati-hari. Aku merasa Pein ingin memanfaatkanmu atau sebagainya. Kau harus terus waspada jangan sampai lengah," kata Kakashi

             " Kau sangat overprotektif kakashi, baiklah akan kuingat pesanmu itu." kata minato

#flash off

salam 

srhy taec

Because Of You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang