Because OF You Part. 16

901 63 0
                                    

Yhuuu 

next Chapter

Jangan Lupa Vomment, okey!


Tiba-tiba matanya menangkap sebuah sosok yang sangat ia rindukan sekaligus sangat ia benci. Seorang pria berambut biru tua hampir sama dengan warna rambutnya. Pria itu adalah mantan kekasihnya yang telah menghianatinya. Sasuke, yah pria itu bernama Sasuke.

Hinata/Naruto hanya memandangi pria itu dengan tatapan sendu, tak ada keinginan ingin menghampirinya. Ia hanya bisa memandangi pria itu. Melihatnya berjalan dengan lesu, tampaknya pria itu sedang tidak baik.

"Kau kenapa? Seharusnya kau bahagia bersama Karin!" guman Hinata.

Tiba-tiba Sasuke langsung menjatuhkan tubuhnya begitu saja di jalan. Sontak membuat Hinata/Naruto terkejut. Ia langsung menghampirinya, mengabaikan jika ia sedang berada di dalam tubuh orang lain.

"Hei! Kau kenapa?" kata Hinata/Naruto sambil memukul pelan wajah pria itu.

Namun Sasuka tak menjawab, ia hanya memandang Naruto saja.

"Hinata?" kata Sasuke

Perkataan itu langsung membuat Hinata/Naruto terkejut dan melepas tangannya dari wajah Sasuke.

"Apa dia tahu jika aku ini adalah Hinata?" batin Hinata

"Dimana Hinataku?" kata Sasuke lagi.

Ternyata dia sedang dalam keadaan mabuk. Segera Hinata/Naruto berusaha membawanya ke rumah sakit terdekat, yah rumah sakit tempat dirinya dirawat adalah rumah sakit yang pling dekat dari sini.

SKIP TIME

Kini Hinata/Naruto sedang duduk di samping kasur tempat di letakkannya tubuh Sasuke sambil memeganng tangan Sasuke, dari tadi pria ini belum juga sadar dari pinsannya. Tampak dari wajahnya Hinata sangat Khawatir dengan pria ini, walaupun Sasuke pernah menghianatinya namun tidak bisa di pungkiri jika Sasuke-lah pemilik hatinya sekarang.

Setelah menjalani pemeriksaan, kata dokter jika Sasuke tak apa-apa ia hanya butuh istirahat untuk beberapa hari saja. dan dia sudah di perbolehkan pulang besok.

"Kenapa bisa seperti ini?" guman Hinata/Naruto

"Kau pria bodoh, seharusnya kau berbahagia bersama dengan Karin. Kenapa malah kau seperti ini!"

"Seharusnya aku meninggalaknmu saja tadi di jalan, tapi itu tak bisa ku lakukan. Kau yang paling berharga tapi sekarang tidak lagi kau lah yang pling ku benci, Sasuke." Kata Hinata/Naruto

"Aku membencimu." Geram Hinata/Naruto hingga tiba-tiba terasa buliran air membasahi wajahnya, ternyata dia menangis.

Dengan perlahan Hinata melepaskan Genggaman tangannya dari tangan Sasuke. Tidak seharusnya dia menyentuh tangan itu apalagi menggunakan tangan orang lain. Itu salah.

Setelah lelah Hinata/Naruto akhirnya tertidur di di samping tubuh Sasuke. Ia melupakan jika dia harus pulang, karena pemilik tubuh yang sebenarnya akan terbanngun besok pagi.

SKIP TIME

Kini Naruto telah mulai sadar sementara Hinata langsung terlempar dari tubuh Naruto. Sekarang ia baru sadar jika tadi malam dia tidak pulang karena terlalu mengkhawatirkan mantan pacarnya.

Kini mata biru laut sedang menerawangin di sekelilingnya. Ada yang aneh dengan kamarnya, bukankah kamarnya berwarna biru putih buka semua serba putih. Sekali lagi ia berusaha mengingat kembali di mana ia, namun gagal.

Tiba-tiba matanya menanggkap seseorang yang tengah berbaring di sebuha kasur dan dirinya sedang duduk sambil meletakkan kepanya di kasur itu tadi. Dengan cepat ia mencari sosok roh yang selama ini menguasai tubuhnya saat malam, mencari kejelasan atas semua ini.

Sementara Hinata sekarang sudah takut. Ia takut Naruto akan marah dan tidak mau lagi meminjamkan tubuhnya kepadanya. Sekarang ia baru menyadari kebodohannya karena cintaya terhadap Sasuke kini nyawannya terancam.

Naruto kini menemukan roh itu. Dia sedang berdiri menatap ragu kepadanya. Dengan cepat ia menatanya dengan intens.

Tatapan Naruto lalngsung membuat Hinata terkejut dan melompat sedikit ke belakang.

"Maaf." Kata Hinata tak mau memandang Naruto walaupun hanya kakinya saja.

"Ta-tadi malam di-dia pinsan di jalan, ja-jadi aku membawanya ke rumah sakit," kata Hinata masih menunduk menatap kakinya sendiri.

"Lalu kenapa kau tak pulang, huh?" kata Naruto mulai mengeluarkan nada tinggi.

"Aku ka-kasian kepadanya, jadi aku me-me-menemaninya!" kata Hinata yang mulai sedikit dem sedikit mengangkat wajahnya agar dapat melihat wajah Naruto.

"Wah, kau kasihan kepadanya, lalu aku? Apa kau tak kasihan kepadaku yang tidur duduk seperti tadi, huh? Kau pikir aku tidak punya pekerjaan saat pagi, huh? Aku bahkan memiliki pekerjaan yang jauh lebih berat, kau tahu?" kata Naruto dengan nada tingga. Kini ia benar-benar marah terhadap roh di depannya ini.

"Maafkan a-aku!" kata Hinata kembali menunduk. Ingin rasanya dia menagis mengeluarkan semua rasa pahit dari perkataan Naruto tapi itu tidak bisa di lakukannya, karena jika ia menangis itu pasti akan membuat Naruto tambah kesal padanya.

"Baiklah, aku...," terpotong

"Kau? Kau bicara dengan siapa?" kata seseorang yang tiba-tiba menyela perkataan Naruto. Dengan cepat Hinata ataupun Naruto langsung menoleh ke arah sumber suara itu. Yah, suara itu berasal dari mulut Sasuke yang ternyata sudah sadar.

Naruto tidak tahu sekarang ia harus menjawab apa kepada pemuda itu.

"Aku.. aku berbicara dengan seseorang yayng ada di handphoneku!" kata Naruto dengan nada datar sambil memperlihatkan handphone-nya kepada Sasuke.

"Begitu rupanya." Kata Sasuke sambil berusah meninggalkan tempat tidurnya.

"Lalu kenapa aku di sini? Dan siapa kau?" tanya Sasuke lagi.

"Kau tadi malam pinsan jadi aku membawamu kesini." Kata Naruto

Tiba-tiba terdengar pintu terbuka dengan cepat semua yang ada di dalam ruangan itu langsung melihat kearah pintu yang menampilkan beberapa sosok gadis yang terbilang cantik memasuki ruangan itu dengan tergesah-gesah.

"Sasuke!" kata gadis berambut pink

"Bagimana ini bsa terjadi?" tanya gadis berambut pirang.

"Entahlah, tadi malam aku pinsan dan di tolong oleh dia." Kata sasuke sambil melihat ke arah Naruto

Sementara Hinata langsung kesal dengan kedatangan ketiga temannya, lebih tepatnya ia kesal dengan kedatangan Karin.

Ino, Sakura dan Karin langsung menoleh kearah pemuda yang di katakan Sasuke.

"Tuan?" kata Ino

Naruto langsung terkejut melihat salah satu dari gadis yang masuk mengenalnya.

"Menma-kun terima kasih telah menolong teman saya!" kata Karin sambil membungkuk.

Sementara Naruto hanya mengiyakan saja, walaupun ia tak tahu bagaimana para gadis ini mengenalnya dan bagaimana namanya bisa berubah menjadi Menma.

"Baiklah kami pulang dulu," kata Naruto/Menma

"Kami? Dengan siapa?" tanya Sakura.

"Ah, maksudku saya pulang dulu." Kata Naruto sambil berjalan menju pintu dan keuar dari sana diikuti oleh Hinata.

"Pria yang aneh." Guman Sakura

S1


salam

Penulis 

Because Of You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang