Apa kalian tahu apa yang kurasakan saat ini? Hanya kesedihan, ya kesedihan yang tak berujung.
Aku mencoba melupakan semua rasa sakit ini? Apakah bisa? Tentu saja tidak, aku pun lupa bagaimana cara tersenyum.Kesakitan ini dimulai Semenjak aku tahu bahwa umurku takkan lama lagi akibat penyakit jantungku, yang dimana semakin hari semakin melemah.
Ya, aku tidak punya apa apa sekarang.
Ibuku yang meninggalkan ku selamanya demi mempertaruhkan sesosok jiwa yang baru. Yaitu aku.
Dan ayahku meninggalkan ku 3 tahun yang lalu akibat kecelakaan.Aku hanyalah pegawai harian sebuah toko dimana upah yang ku dapatkan hanya cukup untuk membuatku kenyang dalam sehari. Hanya dalam sehari. Bisa kalian bayangkan betapa menderitanya hidupku, melihat penyakit yang tak kunjung sembuh.
Saat mengetahui biaya pengobatanku tidaklah murah, aku sempat berfikir bagaimana cara untuk bertahan hidup, walaupun aku telah berjuang melawan penyakitku. Sisa uangku tidaklah banyak. Aku sempat berkonsultasi dengan dokter yang merawatku agar memberi obat, setidak nya bisa mengurangi kesakitanku.
Entah mengapa aku kini lebih baik. Setelah obat yang disuntikkan ketubuhku mengalir, aku merasa aku sembuh. Harapan baru buatku menjalani hidup.
Aku segera pulang dan tak sabar ingin berbagi kebahagiaanku atas kesembuhan yang telah ku terima ini. Aku ingin mengadakan sedikit pesta makan dengan tetanggaku.
Tapi entah mengapa mereka sangat sedih. Bagaimana mungkin mereka menangis di rumahku. Apa? Ada apa ini?Kudatangi mereka dalam keadaan bahagia bercampur bingung. Mereka semua hanya diam.
Aku pun ikut terdiam, karna yang mereka tangisi itu aku.