Seperti biasa, teman sekamarku, sering sekali menjahiliku dengan cerita mistis. Entah apa yang ia pikirkan saat bercerita. Tapi aku pun tak berani mendengarnya. Aku kerap kali mengabaikannya dengan alasan ingin mengerjakan tugas.
"Hei, apa yang kau lakukan disampingnya? Berhentilah mengganggunya, kau tidak lihat ia sedang mengerjakan tugas?" Rischa berbicara sendiri.
"Ris, tolong berhenti bercanda yang tidak tidak"
"Tapi ia terus menariki bajumu, percayalah"
"Aku tidak perduli, kumohon berhentilah, hanya kita berdua disini"
Malam tiba, di kos-an ini memiliki dua kamar, jadi kami memanfaatkan keduanya.
Malam ini aku sangat letih, sehingga saat aku merebahkan tubuhku, mataku-pun langsung terpejam. Ah nyenyak nya tidurku malam ini, mengingat besok adalah libur.
Suara pintu kamarku berdenyit.
Ah mungkin hanya angin, pikirku.
Namun tidak, pintu itu terbuka sekarang. Entah ini mimpi atau tidak, karna aku dalam keadaan setengah sadar.Dan suara langkah kaki pun mendekat padaku, dan berbisik
"Kak temenin aku pipis""Ah pipis sendiri sana, kakak sangat lelah lagian kamar mandi cuma 10 langkah dari sini"
"Tapi aku sangat takut kak"
Akupun menggigil ketakutan yang sangat hebat, mengingat bahwa aku tidak mempunyai adik.