IV - Sebuah awalan

391 50 6
                                    

Aku mulai dari sini. Ruangan besar nan megah juga banyak orang di dalamnya. Tak lupa lagi sinar kamera yang bergitu menyilaukan mata. Mengenang keberadaanku disini hanya
seorang ASISTANT yang membantu tuan Uchiha membuatku risih. Tak masalah baginya duduk bersama disebelahnya, tetapi nuansa disini sungguh beda. Kamera dengan -Berjuta pasang mata melihat keberadaanku. Menilai kecakapanku, Kenapa harus aku yang dipilih?

Uchiha Sasuke yang disebelahku hanya diam saja. Tak penuh pergerakan berarti. Dia hanya memejamkan mata dengan ekspresi yang sulit diartikan. Kau lihat saja wajah datar, sedatar papan meja itu.

"Baiklah, kita mulai." Sebenarnya pertemuan dengan media ini untuk mewancarai Uchiha itu. Akibat kesuksesannya bermain disebuah perdana yang dibintanginya. Memang harus kuakui sedikit lah, peran Uchiha disebuah perdana tersebut hebat. Tetapi itu bukan apa apa dibandingkan denganku. Hahaha

Perdana A yang dimainkan oleh Uchiha merupakan perpaduan film bergenre Action dan Romantisme. Dia berperan sebagai Michael Carlo. Sedangkan peran wanita (Chylie) dimainkan oleh aktris, Sakura . Action yang sangat hebat dan roman yang mengharukan begitu menyatu dan menyelaras. Tidak ... Aku tidak boleh mengingatnya!! Ciuman. Ciuman Sasuke dengan Sakura. Tidak maksudku Michael dengan Chylie begitu.. Sangat menjijikan.

Astaga, Aku tidak boleh mengigatnya. Tidak boleh mengigat adegan itu. Tidak bolehh. Bagaimana penyeleksi film mengizinkan pria dan wanita yang belum cukup umur berciuman 'sebebas' itu. MENJIJIKAN. Apalagi setelah diketahui Chylie itu Sakura yang mantan sahabat.

Mukaku memerah sempurna ketika mendapati Uchiha itu di sebelahku.

"Naru-San" tanya wanita muda didepanku.

"H-Ha'i"sahutku cepat dan tergagap

"Selanjutnya anda, Apa yang anda pikirkan tentang Uchiha-san"

Saatnya balas dendam...

"Dia orang yang paling menjijikan yang pernah kutemui. Mulai dari Caranya menatap,Cara berbicara dan juga cara dia memperlakukan wanita. Itu sangat menjijikan. Dia juga egois, tinggi hati dan besar kepala. Sebenarnya Apa yang bagus dari dia??" Semua terkejut lama atas pernyataanku terkecuali Uchiha disebelahku. Dia hanya terkejut sebentar lalu kembali ke wajah datar menyebalkan.

"Tetapi dia merupakan orang paling pekerja keras. Kalian bisa lihat perdana yang ia bintangi selalu sukses dan dihadiri banyak penonton. Itulah berkat usaha mati matiannya. Meski dia besar kepala, ia juga merupakan pribadi yang cepat mengoreksi diri sendiri. Jadi jangan sampai diambil hati jika ia sering marah marah kepada kalian. Itu merupakan penyampaian rasa totalitas tingginya. Ia tidak ingin mengecewakan kalian semua. Jadi atas sikap Uchiha-san selama ini mohon dimaafkan." Terdiam sesaat dan kemudian mereka bersorak riang layaknya bayi yang dibelikan mainan baru. Menyerukan namaku sebagai asistant layak pakai. Apa apaan sebutan itu. Lagian aku tidak mungkin menjelekan uchiha, sang tuan mudanya. Tidak mungkin kecuali di sekolah.

"Anda benar benar baik, Naruto-san"

Yahh~

Aku ingin meng-akhir ini cepat. Ia harus cepat cepat pulang untuk membeli persediaan makanan kulkasnya. Setelah itu, makan dan istirahat ya. Rasa kantuk ini sudah 90% mengusai raganya. Belum lagi bunyi perut yang selalu berbunyi. Ini menyebalkan.

Setelah acara tersebut selesai, aku segera mengemasi barang dan hendak pulang. Tetapi niat itu bagaikan angan angan. Producer-iklan,film, dan juga acara ingin bertemu denganku untuk membuat kontrak. Kurasa untuk urusan ini membutuhkan waktu yang cukup lama.

"Apa yang kau bilang tadi !?" tanya Uchiha setelah acara. Matanya menyiratkan amarah yang tak terduga. Kukira dia santai santai saja. Gara gara mengikut sertakan nama baiknya, sisi gelap dari sang Uchiha mulai terbuka lebar. Bukankah terdengar sedikit aneh?

"Tuan, tetapi itu menurut sudut pandang saya. Lagian semakin banyak yang ingin mengontrak tuan sebagai bintang film, drama sekaligus iklan. Sangat hebat menurutku." senyuman diakhir kata.

"Hn" ucapnya sembari pergi. Hyuga dan sai itu mengikuti dari belakang. Sesekali menengok ke belakang, kearahku berada. Jangan lupakan senyuman iblis dimilikinya. Darah yang mengalir di tubuh 1 raja iblis dengan 2 iblis berniat mengacaukan hidupku. Sial

"Naru-san, ayo!!" ajak seorang management periklanan.

.

.

.

Setelah jam menunjukan 1 pagi, semua rapat telah usai dilaksanakan. Tanpa embel embel lainnya. Lelah juga lapar telah menyeruakan aksinya kembali. Bahkan 5 jam aku harus menahan kelaparan. Andai saja pulang sekolah tadi, aku menyetujui ajakan Kiba untuk makan. Tentu ia tidak perlu bersusah payah.

Apalagi Uchiha sialan itu. Dia meninggalkanku dan dengan asyiknya makan malam tenangnya. Bahkan aku tidak tau rasa sepucuk sendok sup ikan salmon kuning. Menurutku itu makanan yang enak dimasak khusus oleh Ayame. Gigiku berketuk keras mengingatnya.

" Naru... Anda membuat nama Uchiha-san melambung tinggi. Bahkan belum hitungan hari kau menjabat sebagai asistant" ucapnya terkekeh. Dia adalah Tsunade, wanita tua tetapi tampak muda juga cantik.

"Bukankah dia juga sudah melambung tinggi sebelum ini??" balasku sambil tetap fokus pada tumpukan kertas. Tumpukan kertas ini harus kubaca dan menyerahkan pada management Uchiha. Setahuku menjadi asistant tak perlu seperti ini.

Dia benar benar menjebakku.

"Owahh... Sabar saja menghadapinya. Lagian menurutku kau mampu mengatasinya"

"Setidaknya begitu" ucapku mengangkat bahu."Sasuke.!" teriakku ketika melihatnya.

"Ada apa?"

"Ini kau harus lihat semua acara yang akan kau bintangi. Jangan sampai kau marah marah, gara gara tidak tau isi kontraknya." suaranya yang keras bahkan membuat seisi ruangan menoleh kearahnya. Ia bahkan tak sadar diperhatikan banyak orang.

Demi dewa langit, kau mempermalukan dirimu sendiri, bodoh!

" Ayo pulang." Sasuke sambil menarik Naruto pergi keluar dari restaurant. Ia sadar bahwa yang sedang menariknya itu seorang Sasuke. Bahkan ia telah memiliki firasat sasuke akan mengantarkannya pulang.

"Pulanglah sendiri." ucapnya singkat lalu kembali ke gedung.

Naruto terpatung. Si kampret itu hanya memainkan dirimu, Nar. Jangankan mengantarkan mu pulang diberi makan saja tidak. Sangat susah menjadi orang susah ya.

Ia terpaksa mengambil tas nya ke dalam lagi. Sambil menahan marah, ia terus melaju ke tempat loker karyawan. Di sana sangat sepi hanya ada beberapa orang yang sedang duduk istirahat mungkin menunggu bergantian jam kerja.

"Ayam-chan" panggilku.

" Hai, Naruto. Maaf aku tidak bisa bicara denganmu sekarang. Hari ini dapur benar benar sibuk. "

Dan ayame pergi begitu saja. Sudah di usir,  tidak diberi makan, diabaikan juga. Hidupmu benar benar kasihan.

TRIPLE KAMPRET, Nar.






Hallooo minna... Gomen ne gomen. Saya berniat update waktu lebaran waktu itu tapiii datanya ilang .. sedi de 😰. Jadi saya ketik ulang di hp. Makasih tetap dukung ff ini yg sangat lemot bahkan tidak secepat siput. Namun,saya ucapkan terima kasih sekali lagi.

Salam manis

Araza

Days In TokyoWhere stories live. Discover now