limabelas

2K 275 19
                                    

Alecia memandang layar leptopnya sedari tadi. Ia tak bisa berhenti tersenyum karena kedua sahabatnya itu selalu saja membuat lelucon dengan cerita yang ia ceritakan tentang sekolah barunya.

"Eh Stef, Asael, udah pada libur belom?" Tanya Alecia lalu mengambil keripik singkong sisa persediaan snack dari Indonesia

"Udah lah! Lo udah? Eh btw, enak bener ya lo makan kripik sendirian!" Cerocos Asael didepan kamera

"Udah hehe. Enak dong! Sael mau? Sini makanya!"

"Dih! Lo kata Korea sama Indonesia kayak dari rumah gue ke Kokas gitu, tinggal naek angkot 44?" Mendengar pertanyaan itu Alecia tertawa girang.

"Suka ngaco ye lo, Sael!" Stefy memukul pelan tangan Asael sambil tertawa

"Lagian begonya Alecia ga ilang-ilang, Stef." Elak Asael

"Iyasih hahaha. Eh btw, punya crush ga lo selama di sana? Gue punya nih..." Stefy mengganti topik

Alecia menggeleng sambil tersenyum, ia tak mau membagi luaskan Chanyeol pada orang lain. Sekalipun itu sahabatnya. Baginya, Chanyeol adalah rahasia.

"Ah payah! Masa ga laku sih lo?" Tanya Asael di sambung Stefy yang ikut heran

"Haha biarin aja siiiii. Eh Skype-nya besok lagi ya? Gue ngantuk banget jirr."

"Emang jam berapa disana?" Tanya Asael

"Jam 1 pagi lewat 45 menit."

"Ya Tuhan! Disini juga udh malem sih, tapi ga semalem lo. Yaudah babay!" Asael dan Stefy melambaikan tangan di depan kamera, sama dengan Alecia.

Lalu sambungan terputus

Sebenarnya ia belumlah mengantuk. Itu hanya alibi untuk bertemu dengan laki-laki yang selama ini membuat hatinya seperti melompat di atas trampolin

"Pagiiii !" Sapa Alecia menoleh pada Chanyeol

"Pagi! Semangat banget? Abis ngapain si?"

"Abis ngobrol sama temen gue. Kangen banget gue sama mereka. Namanya Stefy sama Asael. Mereka nanyaain gue udah punya temen baru atau belom. Tadinya gue mau jawab, lo."

"Terus lo jawab apa?"

"Gue jawab gue ga punya."

"Nah, jahat banget lo ya! " Chanyeol menekuk bibirnya kesal dengan Alecia

"Gue gamau nge-share lo ke orang lain. Ngerti?" Jawab Alecia dengan nada datar dan dingin seperti dulu mereka baru pertama kali bertemu

"Ng- ngerti."

"Gue serakah ga sih gamau bagi-bagi sesuatu yang gue punya?" Tanya Alecia, namun Chanyeol tak bisa berkata apa-apa

"Lo satu-satunya orang yang gue punya disini. Satu-satunya orang yang nyebelin banget. Satu-satunya orang yang bisa buat gue senyum. Satu-satunya laki-laki yang bisa buat gue senyum sama ketawa lepas. Satu-satunya orang yang ngelindungin gue. Satu-satunya orang yang setia nemenin gue di dini hari kayak gini. Lo yang mampu ngebuat gue nangis, sebel. Lo berharga banget, Yeol."

Chanyeol hampir kehilangan akalnya atas ucapan Alecia barusan yang sangat membuatnya kaget.

"Gue baru aja nyatain perasaan gue ya tadi? Abis gue gregetan. Gue bisa disebut gue murahan ga sih, nyatain duluan?"

"Ngga Ale. Ga sama sekali. Malah hebat. Cowonya yang payah. Masa nyatain perasaan aja ga bisa. Payah banget ya cowo itu.." Jawab Chanyeol sambil melihat gedung-gedung sekitar.

Alecia menoleh cepat berkat jawaban Chanyeol barusan. Ia mengerti laki-laki yang Chanyeol maksud adalah dirinya sendiri.

"Lo?" Alecia bertanya dengan ragu-ragu

Lalu Chanyeol menoleh dan memberikan senyuman manisnya yang berarti, ya

Terjadilah suasana kikuk diantara mereka berdua. Kali ini benar-benar kikuk. Tak sekalipun mereka membuat sepatah dua patah kata. Mereka terdiam dalam hembusan angin

Chanyeol menoleh pada Alecia, begitupun Alecia.

"Maaf ya.."

"Yeol, lo ga lagi nutupin sesuatu kan? "

Sekali lagi Chanyeol tersenyum yang berarti, ya

"Yeol!"

"Apa?"

"Mau nanya."

"Sama."

"Yaudah duluan."

"Kalo gue pamit, lo marah ga?"

"Lo kenapa sih?!"

"Makanya jujur sama gue! Cowo yang waktu itu siapa?"

"Lo liat dia?"

"Cuma denger suaranya."

"Oh. Anak temen mama. Beberapa hari ini-"

Belum sempat meneruskan, tiba-tiba saja telpon selulernya bergetar

Sehun ngapain sih ganggu banget, batin Alecia.

"Siapa yang sms?"

"Bukan siapa-siapa."



***

waeyo waeyo Sehun...

A.M🌸Pcy✔[unrevised]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang