***
Berita mengenai siluman ikan kini sudah mulai menyebar luas. Beberapa situs di internet sedang ramai membicarakan hal tersebut. Bahkan beberapa channel televisipun ikut sibuk membicarakan tentang kehadiran makhluk aneh tersebut.
Banyak orang yang meyakini bahwa makhluk itu memang sedari dulu sudah ada, namun tidak pernah menampakkan wujudnya. Namun ada pula segelintir orang yang tidak mempercayai tentang keberadaan makhluk itu dan menganggapnya hanya sebagai kisah kuno belaka.
Mendengar berita heboh tersebut di televisi, Hyun Woo yang sedang fitting baju untuk majalah busana, segera berlari menuju mobil yang terparkir di basement gedung tersebut. Meninggalkan Kwang Joon yang terus menerus memanggil namanya.
“O Rin-ah, semoga kau tidak apa-apa di sana,” batinnya.
Hari sudah mulai petang. Langit jingga sudah mulai terlihat di atas sana. Memayungi birunya laut yang terhampar luas. Merefleksikan sinaran-sinaran kemerahan dari sang mentari. Hyun Woo akhirnya tiba tepat di depan rumah O Rin. Ia lalu segera berlari dan mengetuk pintu tersebut dengan tergesa-gesa.
“O Rin-ah, apakah kau ada di dalam? O Rin-ah, jawab aku!” Ia masih saja terus berteriak. Namun tidak ada jawaban dari dalam. Ia semakin merasa khawatir yang membuatnya seperti orang yang kehilangan akalnya.
“Hyun Woo-ya?” Terdengar suara lembut memanggil namanya. Seketika ia kembali menegakkan wajahnya dan melihat ke arah sumber suara tersebut.
“O Rin-ah!” Hyun Woo terkejut melihat kehadiran O Rin. Ia lalu berlari mendekati gadis itu dan memeluknya dengan erat. Begitupun O Rin. Iapun kembali meneteskan airmatanya.
Laki-laki yang selama ini ia nantikan kehadirannya, kini sudah berada tepat di hadapannya. Memeluknya dengan begitu erat. Melepaskan segala kerinduan yang sudah lama bersarang di dalam hatinya.
“Aku sangat merindukanmu, O Rin-ah. Maafkan aku, karena tidak pernah menemuimu.” Hyun Woo masih terus memeluk O Rin.
“Akupun sangat merindukanmu. Jangan pernah tinggalkan aku lagi.”
Kang Woo datang menghampiri mereka berdua dengan emosi yang meluap-luap. Lalu menarik lengan Hyun Woo dan mendaratkan tinjunya itu tepat di pipi kanan Hyun woo. O Rin nampak terkejut melihat ulah sahabatnya itu. Entah masalah apa yang membuat Kang Woo menjadi marah seperti itu.
“Untuk apa kau kembali ke desa ini? Belum cukup kau menyakiti O Rin dan membuatnya sedih?” Kang Woo terlihat begitu geram saat mengetahui kehadiran Hyun Woo di desanya.
“Geumanhaeyo, jebal! Apa maksudmu melakukan hal ini, Kang Woo-ya?” O Rin segera membantu Hyun Woo untuk berdiri dan menatap Kang Woo dengan penuh amarah.
“Karena laki-laki bodoh ini, sifatmu berubah. Aku tidak bisa menerimanya!” Kang Woo berteriak tepat di depan wajah O Rin. Lalu pergi begitu saja meninggalkan mereka berdua.
***
Polisi setempat kembali datang ke desa itu untuk menindak lanjuti temuan barang bukti yang diduga milik siluman ikan tersebut. Ia menanyakan kepada seluruh penduduk perihal barang bukti tersebut.
“Apakah kalian tahu, kalung ini milik siapa?” Polisi tersebut memperlihatkan sebuah kalung perak di dalam sebuah kantong pelastik kecil dengan liontin berbentuk huruf ‘O’ berwarna agak kemerahan.
Nyonya Yoon Ah sangat terkejut, ketika melihat kalung tersebut. Kalung itu adalah milik putrinya, O Rin. Barang bukti sudah ditemukan dan ia mulai merasa khawatir dengan keadaan putrinya apabila rahasia itu terungkap.
“Bukankah itu kalung milik O Rin?” seru seorang wanita paruh baya yang berdiri tepat di depan kerumunan tersebut.
“Ya, itu benar. Aku pernah melihatnya,” sahut wanita tua yang lainnya.
Hal tersebut kemudian memancing respon para warga yang lain. Beberapa dari mereka mencurigai O Rin sebagai siluman tersebut. Namun beberapa dari mereka tidak mempercayai dugaan tersebut.
“O Rin pasti siluman itu!” teriak wanita paruh baya tersebut.
“Bagaimana bisa O Rin seperti itu? Dia adalah anak yang baik. Tidak mungkin dia adalah siluman itu. Lagi pula, belum tentu kalung itu milik siluman ikan tersebut. Tidak ada bukti yang cukup kuat, kan?” balas seorang pria paruh baya yang ternyata pemilik tempat pelelangan ikan di daerah tersebut.
“Kami menemukan kalung ini di sekitar gunung karang tempat saksi mata melihat keberadaan siluman itu. Di sekitar kalung inipun kami menemukan banyak sisik ikan yang aneh. Bukti ini sudah cukup kuat untuk menahan pemilik kalung ini, bukan?” jelas sang polisi yang masih terus memegangi pelastik kecil tersebut.
“Kalung itu milikku!”
Terdengar seorang wanita berteriak dari kerumunan tersebut. Membuat para warga yang berkumpul memberikan tatapan penasarannya kepada wanita tersebut. Wanita tersebut ternyata adalah Nyonya Yoon Ah. Ia lalu maju ke depan kerumunan tersebut. Seluruh mata tidak melepaskan pandangannya dari Nyonya Yoon Ah. Semua terkejut mendengar pengakuan tersebut.
“Aku adalah siluman itu,” jelasnya, lalu menceburkan dirinya ke laut dan wujud aslinyapun berubah.
Semua warga merasa sangat terkejut dengan apa yang telah mereka saksikan. Mereka mulai menjauhi dermaga tersebut karena takut dengan sosok siluman itu. Nyonya Yoon Ah lalu kembali ke darat dan merubah kembali wujudnya menjadi manusia. Polisi segera memborgol Nyonya Yoon Ah dan membawanya pergi ke kantor polisi untuk penyelidikan kasus selanjutnya.
Sementara itu, Kang Woo terus berlari mencari O Rin untuk memberitahukan masalah tersebut kepadanya. Ia nampak begitu khawatir dengan keadaan O Rin. Ia sangat takut kalau suatu saat, identitas sahabatnya itu akan terbongkar.
“O Rin-ah, eomma-mu ditahan oleh polisi karena pengakuannya. Kamu harus segera bersembunyi agar tidak ikut terlibat dalam masalah ini.” Kang Woo begitu panik dan langsung menarik O Rin yang sedang duduk di samping Hyun Woo.
“Ya! Apa maksudmu?” Hyun Woo merasa tidak terima atas apa yang telah Kang Woo lakukan kepada O Rin.
“Lebih baik kau diam saja. Kau tidak tahu apa-apa tentang dia!” seru Kang Woo sambil mencengkram erat kerah baju yang dikenakan Hyun Woo. Lalu mendorongnya hingga terjatuh.
“Sembunyikan dia di apartemenku. Aku yang akan menjaganya,” balas Hyun Woo.
“Tidak, aku tidak akan pergi. Aku ingin menyelamatkan eomma-ku.” O Rin nampak panik saat itu. Ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan saat ini. Ia sangat khawatir dengan keadaan ibunya.
“Hyun Woo benar. Biar aku yang menjaga eomma-mu. Kau harus pergi sekarang juga.”
Hyun Woo lalu menarik lengan O Rin menuju mobilnya dan membawanya pergi meninggalkan Kang Woo sendiri.
"Semoga kau baik-baik saja, O Rin-ah."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Voice Of The Sea (END)
FanfictionSiren merupakan salah satu makhluk yang ada di dalam mitologi Yunani kuno. Siren atau 'Seirenes' adalah makhluk legendaris. Ia termasuk kaum 'Naiad' yang hidup dilautan. Kaum 'Naiad' merupakan salah satu kaum nimfa yang hidup didalam air. Pada mulan...