LANGKAH BARU

447 34 1
                                    

***

Jam sudah menunjukkan pukul 08.35. Mentari sudah mulai menampakkan wajahnya. Meninggalkan gulungan-gulungan awan yang tadi menyembunyikannya. Nyonya Yoon Ah, ibunya O Rin, akhirnya kembali dari tempat pelelangan ikan.

“Kau, siapa?” Ia nampak terkejut saat melihat Hyun Woo yang sedang tertidur di dalam kamar O Rin.

Hyun Woopun terlihat begitu terkejut, “H-- Hyun Woo imnida.” Hanya itu yang terlontar dari mulutnya dengan terbata-bata.

O Rin datang menghampiri ibunya dan menceritakan semua kepadanya tentang apa yang terjadi semalam.

Raut wajah Nyonya Yoon Ah terlihat begitu cemas. Ia takut, identitas anaknya akan terbongkar karena bertindak begitu ceroboh.

“Untuk sementara, kau boleh tinggal di sini. Hingga kau benar-benar pulih.” Nyonya Yoon Ah segera masuk ke dapur untuk membuatkan sarapan.

Hyun Woo nampak senang, lalu tersenyum aneh, “Terima kasih, Eomonim.”

Tidak beberapa lama menunggu, Nyonya Yoon Ah sudah menyiapkan sarapan di ruang makan. O Rin lantas menarik lengan baju Hyun Woo menuju ruang makan, lalu duduk saling berhadapan.

Telur gulung, Kimchi, Sup udang dan nasi sudah tersedia di atas meja makan. Mereka berduapun segera menyantap masakan yang telah disediakan dengan begitu rakus.

“O Rin-ah, hari ini aku tidak diajak sarapan?”

Kang Woo tiba-tiba saja muncul di ruang makan dengan wajah polosnya. Ia terlihat begitu aneh ketika melihat Hyun Woo yang sedang menatapnya penuh tanya. Ia lalu berjalan mendekati O Rin dan duduk di sampingnya.

Oh, Kang Woo-ya. Dia Hyun Woo.” O Rin lantas memperkenalkan Hyun Woo kepada Kang Woo, sebelum Kang Woo banyak mengoceh tentang kehadiran Hyun Woo di rumahnya.

“Aku Hyun Woo, Shin Hyun Woo. Kemarin malam O Rin menyelamatkanku yang hampir mati karena tenggelam.” Hyun Woo lantas menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi dan mengapa ia bisa berada di rumah O Rin.

Kang Woo hanya mengangguk dan langsung ikut menyantap sarapan yang masih tersedia di atas meja itu bersama. Namun, Kang Woo sepertinya tidak menyukai kehadiran Hyun Woo yang terlihat sudah mulai dekat dengan O Rin, sahabat masa kecilnya.

Tidak biasanya O Rin mengabaikan kehadirannya. Ia malah terlihat sibuk tertawa bersama dengan Hyun Woo.

Merasa terabaikan dan kesal, ia lalu membanting sumpit yang sedang ia gunakan untuk mengambil Kimchi, lalu pergi begitu saja tanpa pamit.

O Rin dan Hyun Woo merasa terkejut dengan kejadian itu, lalu O Rinpun pergi keluar dan mengejar Kang Woo dengan langkah yang tertatih.

“Kang Woo-ya, waegeurae? Kenapa kau seperti ini?” O Rin menarik lengan Kang Woo. Langkah Kang Woopun seketika terhenti dan ia membalikkan tubuhnya menghadap O Rin yang sedari tadi memandanginya dengan penuh kecemasan.

“Aku tidak apa-apa. Aku hanya sedang kesal saja. Pergilah. Aku sedang ingin sendiri.” Kang Woo lantas membalikkan tubuhnya lalu berjalan menjauhi O Rin.

O Rin kembali berlari mengejar Kang Woo, lalu memeluknya dari belakang. “Kang Woo-ya, ceritakan kepadaku. Apa yang sebenarnya terjadi. Aku tidak ingin kau menjadi seperti ini. Aku adalah sahabatmu, bukan?”

Kang Woo menarik napasnya dalam-dalam. Jantungnya berdebar tak menentu. Ada perasaan lain yang diam-diam menelusup masuk ke dalam hatinya. Namun ia tidak bisa menebak perasaan asing apakah itu. Hanya ada rasa sakit di sana. Bibirnya bergetar. Sepertinya rasa sakit itu sangat sulit untuk ia tahan.

“Berhentilah bersikap seperti ini. Kau tidak seperti Kang Woo yang kukenal.” O Rin menangis sambil terus memeluk Kang Woo. Terus mencoba untuk menghentikan langkahnya.

Sementara dari kejauhan, Hyun Woo hanya bisa diam memperhatikan kedekatan dua sahabat itu.

Ia tersenyum, namun seketika berubah menjadi kesal. Ia sendiripun tidak bisa menterjemahkan perasaannya sendiri. Menafsirkan apa yang saat ini sedang terjadi pada perasaannya ketika melihat O Rin sedang memeluk Kang Woo.

 
***

Voice Of The Sea (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang