Menapaki alur cinta

25 0 0
                                    

Menunggu pagi yang tak kunjung datang di malam panjang.
Bayangmu menusuk hingga dasar merah kalbu-ku.
Seperti kerangka tak bernyawa.
Ya, seperti itulah aku sekarang-- karena tanpamu pastinya.
Berada di dua pulau cinta berbeda kutangisi perpisahan kita.
Bayu menerpa menjadi saksi, bagaimana sering aku katakan cinta yang masih teruntuk bagimu.
Pindah hati bagai memeluk duri bagiku.
Mencintaimu yang seperti bernafas harus 'ku akhiri.
Aku selipkan pada tumpuk batuan di deras sungai cinta.
Aku menyimpan semua ini di gudang kenangan.
Bagaimana tidak sakit yang aku rasakan.
Saat api cinta membara dan mengamuk membakar jiwa.
Saat itu aku di paksa berpindah.
Biarlah, aku tau yang kita rasa pasti sama.
Kita ikuti saja alur cinta ini berjalan.
Meskipun tiang cinta pembawa rindu tak akan tumbang, dan akan masih berdiri kokoh di lorong hati.
Akan tetapi, tuhan mengingin-kan kita berpisah di waktu ini.

About LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang