Hari ini sahabatku menjumpaiku lagi.
Dia datang dengan curahan air yang sangat deras.
Selama ini dia selalu datang di saat yang tepat.
Dia selalu mengerti apa yang aku rasa.
.
Dia membuatku lebih menyayangi diriku sendiri.
Namun, saat ini dia datang membawa cerita.
Membawa sebuah kenangan, masa yang aku rindukan.
Hari ini kehadirannya membuatku kecewa.
.
Hujan ....
Apa wajah murung ini biasa bagimu?
Bukankah aku selalu tersenyum saat sapaan-mu datang?
Tetapi ....
.
Mengapa engkau datang dengan kenangan ini?
Apakah kau juga merindukan masa itu?
Masa aku, kau dan dia bersama?
Malam gelapku itu kembali kau bawa hari ini.
.
Kau membawa kesedihanku, kenapa kau datang?
Kenapa tak hari esok kau datang?
Aku memang merindukannya, akan tetapi itu adalah mimpi dimasa ini.
Semua itu mustahil terulang lagi.
Tapi, kenapa engkau datang melengkapi kerinduanku?
.
Ini membuatku semakin sedih, dimana malam yang gelap.
Aku berada dalam pelukannya, di temani tetesan airmu, sekarang dia tak ada lagi bersama kita, aku ingin sendiri malam ini.
Tanpa kehadiranmu.
Sahabatku ....
Hujan kenangan.